Jemari mereka masih bertautan, manik jelaga itu melirik gadis yang tertinggal selangkah di belakangnya. Raut gusar tercetak jelas di wajah tampan remaja itu. Berbeda dengan senyum yang mekar di wajah lelah Sakura. Ya gadis itu sangat kelelahan karena berjalan tanpa arah selama hampir dua jam.
"Aku rasa sebaiknya aku mengantarmu pulang Sakura." Sasuke menghentikan langkahnya membuat Sakura bingung karena hanya tinggal selangkah lagi mereka masuk.
"Kenapa? Apa kau tidak punya uang?" Sakura menatap canggung Sasuke.
Demi Otsuki Indra leluhur para Uchiha bahkan ia sanggup membeli hotel ini jika dirinya mau dan yah jika ayahnya memberinya uang. Tapi bukan itu masalahnya, apa kekasihnya tidak sadar tempat apa yang akan mereka masuki ini.
Sasuke mengedarkan pandangannya ke sekitar hotel. Setidaknya ia harus memastikan jika tidak ada orang yang mereka kenal yang melihat mereka memasuki hotel ini.
"Sasuke-kun." Sakura menarik tangan kekasihnya. "Ayo kita masuk." Sakura hanya ingin segera merebahkan tubuhnya yang lelah dan tidur dan kekasih pantat ayamnya ini entah apa yang dicarinya terus saja melihat ke sana ke mari.
Sasuke menghela nafas, biasanya gadis-gadis akan menolak dengan malu-malu saat seorang pemuda mengajaknya pergi ke hotel tapi gadis ini memintanya segera masuk. Tunggu, kenapa ia berpikir begitu keras. Memangnya apa yang akan mereka lakukan di dalam?
"Sakura, apa yang akan kita lakukan di dalam?" Gadis merah muda itu mengernyit bingung dengan pertanyaan kekasihnya lalu tertawa.
"Kau ini aneh sekali Sasuke-kun. Tentu saja aku ingin tidur. Aku cape berjalan dari rumah ke mari."
Sasuke menepuk dahinya, sesimpel itu keinginan Sakura. Tidur karena merasa lelah dan ia bersama pikirannya telah jauh berkelana entah ke mana.
"Hn, ayo kita masuk." Sakura tersenyum lebar saat merasakan tarikan lembut di tangannya.
Sakura langsung menerjang masuk saat Sasuke membuka pintu kamar dan melompat ke atas tempat tidur.
"Ahhhh. Aku cape sekali." Gadis merah muda itu memeluk guling tidak peduli jika rok yang di kenakannya naik membuat celana dalamnya sedikit terlihat.
Sasuke memalingkan wajahnya yang merona, menghindari objek yang membuat wajahnya memanas. Remaja itu membuka jaketnya dan duduk di sofa menonton tivi. Kepalanya menoleh saat Sakura masuk ke kamar mandi.
Ia meraih ponselnya dan ingin menghubungi Gaara jika Sakura bersamanya namun ia urungkan. Bagaimana reaksi senior merahnya itu jika tahu adiknya ada di hotel bersamanya. Sasuke mengacak rambutnya kasar, seharusnya ia membawa gadis itu pulang ke rumahnya.
Sasuke hampir terjungkal dari sofa saat melihat Sakura keluar dari kamar mandi hanya menggunakan kimono tidur berwarna biru muda yang disediakan oleh hotel.
"Kau tidak boleh masuk kamar mandi Sasuke-kun." Gadis itu menatap tajam kekasihnya.
Sasuke menelan ludah susah payah, tenggorokannya terasa sangat kering. Sebenernya apa yang dipikirkan kekasihnya itu?
"Sakura kenapa kau mengganti pakaianmu?" Sasuke berusaha tidak menatap kekasihnya yang terlihat seksi di matanya.
"Badanku lengket jadi aku mandi." Gadis itu naik ke tempat tidur. "Sudah malam sebaiknya kita tidur."
Sasuke tersedak ludahnya sendiri ketika tangan mungil gadis itu menepuk sisi tempat tidur yang kosong. Memberi gestur meminta Sasuke untuk tidur bersamanya.
Ya Tuhan, gadis ini terlalu polos sampai tidak berpikir jika bisa saja dirinya melakukan hal tak senonoh padanya.
"Aku akan tidur di sofa." Sasuke melepaskan jaketnya dan merebahkan diri di sofa.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love Your Imouto
FanfictionHaruno Sakura gadis cantik adik kesayangan kapten tim basket psycopath yang hobby nyiksa para kouhainya naksir Uchiha Sasuke kandidat terkuat calon kapten masa depan tim Shinobi menggantikan Haruno Gaara si pengidap siscon akut. / "Kalau kau terus m...