Jika dulu Sasuke selalu berusaha menjauh dan menolak keberadaan Sakura maka sekarang berbeda. Pemuda itu akan selalu bersama gadis pink itu, Naruto juga sangat bahagia karena sejak sahabatnya itu jadian dengan Sakura gosip tentang mereka yang yaoian perlahan memudar.
Meskipun ia tidak setampan Sasuke dan agak bodoh tapi Naruto masihlah normal. Ia punya beberapa majalah porno yang disembunyikan di bawah lemarinya dan beberapa ero game yang sering ia mainkan. Dan yah ia juga pernah menyukai Haruno Sakura tapi terlalu takut mendekatinya.
Namun ia mulai geli dengan tingkah sahabat sejak masih bayinya itu karena terlalu lebay setelah menjadi pacar Sakura. Ia jadi membaca manga shoujo hanya agar nyambung ketika ngobrol dengan Sakura. Mencari tahu siapa itu Makoto Tachibana yang berakhir dengan si pantat ayam yang marah-marah karena cemburu tidak jelas dan menyeretnya ke tempat gym agar ia memiliki otot seperti Makoto yang di puja oleh Sakura.
Naruto merasa takut melihat Sasuke yang sedang mabuk kepayang hingga membuat pemuda itu melakukan hal-hal di luar nalar. Seperti saat ini remaja itu tengah asik streaming di kamarnya, ia tidak akan merasa sehoror ini jika saja yang di tonton Sasuke adalah film action atau bahkan hentai sekalipun. Tapi sahabatnya itu tengah menonton drama remaja dengan cerita picisan.
Tentu saja ia tidak bisa menontonnya di rumahnya sendiri karena ada Itachi yang sudah pasti akan mengganggunya dengan segala kejahilan kakaknya itu.
"Teme, menyingkir dari kasurku. Ini sudah malam kau tahu dan aku ingin tidur." Naruto mencoba mengusir sahabatnya itu dari atas tempat tidurnya, ia benar-benar sudah mengantuk.
"Tidur saja di lantai." Sasuke menjawab tak acuh, matanya tetap fokus pada layar laptop.
"Itu kasurku teme, harusnya kau yang tidur di lantai." Naruto berteriak kesal.
"Kau sudah sering tidur di kasur ini, tidak ada salahnya kau tidur di lantai sesekali."
Mata sebiru shappire itu membulat sempurna mendengar ucapan sahabatnya. Sebenarnya pemilik kamar ini siapa? Kenapa Sasuke menguasai kamarnya. Membuat ia semakin kesal saja.
"Terserah kau saja sialan." Naruto mengeluarkan futton dari lemarinya. Meletakannya di atas lantai dan mulai merebahkan tubuhnya yang lelah menghadapi tingkah konyol sahabatnya.
.
.
.Sakura tidak mengerti kenapa kakaknya yang tampan itu jadi sering sekali uring-uringan, ia selalu menatap marah pada Sasuke tapi tidak lagi melarangnya berdekatan dengan kekasih seminggunya itu. Agak aneh memang melihat tingkah Gaara.
"Onii chan kau kenapa?" Sakura duduk di hadapan sang kakak yang sedang duduk di karpet menonton tv.
Tidak ada jawaban dari remaja yang masih menatap kosong pada layar tv. Sakura mulai hawatir pada Gaara, mungkinkah kakaknya kesambet setan toilet di sekolahnya? Sakura menggelengkan kepalanya.
"Maaf Sakura chan." Suara Gaara sangat lirih membuat Sakura agak merinding.
"Eh? Kenapa tiba-tiba?" Sakura hampir terjengkang saat Gaara memeluknya.
"Karena ketidak mampuanku mengalahkan siluman ayam itu kau jatuh ke tangannya." Gara berujar dramatis.
"Ehhhh?!" Sakura tidak mengerti apa sebenarnya yang di ucapkan kakaknya. Siapa siluman ayam yang dia maksud itu.
"Jangan hawatir adikku, aku akan memastikan jika diriku akan merebutmu kembali dan menghancurkan siluman ayam itu hingga menjadi debu." Tangan remaja laki-laki itu meremas bahu adiknya, matanya menyiratkan kesungguhan yang membuat Sakura ngeri.
Sakura bangun dan berlari ke arah dapur meninggalkan Gaara dan kembali dengan tempat garam di tangannya.
"Pergi kau setan.... Pergilah kau setaaaannnn.... Jangan ganggu kakakkuuuuu...." Tangan mungil itu melemparkan garam ke kepala sang kakak berkali-kali.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love Your Imouto
FanfictionHaruno Sakura gadis cantik adik kesayangan kapten tim basket psycopath yang hobby nyiksa para kouhainya naksir Uchiha Sasuke kandidat terkuat calon kapten masa depan tim Shinobi menggantikan Haruno Gaara si pengidap siscon akut. / "Kalau kau terus m...