Sakura melihat Kakak berambut merahnya sibuk di gudang rumahnya entah apa yang di carinya di gudang. Ia heran karena Kakaknya tidak mengomel perihal ia pulang bejrsama Sasuke, biasanya ia akan mengomel betapa tidak baiknya seorang gadis pulang terlambat.
Sakura tahu bila Kakaknya tidak menyukai Sasuke karena pemuda itu pernah mengatainya aneh dan menyebalkan tepat di depan hidungnya, bahkan ia sering menyiksa Sasuke dengan hukuman yang sedikit tidak masuk akal. Kemarin saja ia melihat Sasuke harus melompat keliling lapangan sebanyak 30 putaran hanya karena pemuda emo itu memelototinya. Entah apa yang ada di dalam kepala merah Kakaknya hingga ia melakukan itu semua.
"Onii-chan, kau sedang mencari apa?" Sakura menghampiri Kakak laki lakinya yang masih sibuk membongkar beberapa kardus.
"Aa, aku sedang mencari besi pemberat milik Sasori-nii."
"Untuk apa?" Sakura bertanya penasaran.
"Tentu saja untuk latihan memangnya untuk apa lagi?" Gaara memutar bola matanya.
"Saso-nii menyimpannya di sana!" Sakura menunjuk sebuah kardus di atas rak.
"Aa, arigato imoto." Gaara mengacak rambut Sakura, gadis itu menepis tangan Kakaknya.
"Tangan mu penuh debu Gaara-nii." Sakura menggembungkan pipinya dan di tanggapi oleh kekehan Gaara.
.
.
.
.
.
.Sasuke tidak bisa tidur sejak kemarin dia merasa was was mengingat kejadian dua hari yang lalu saat si setan kecil pinky jidat lebar menciumnya dan di lihat si Iblis merah Gaara.
"Sasuke-kun!"
Lihatlah setan kecil pinky sudah menampakkan wujudnya dan sekarang bergelanyut manja di tangan pemuda emo tanpa menyadari aura gelap terus menguar dari tubuh raja iblis di belakangnya. Dan sialnya senyum manis si pinky membuat jantungnya sedikit berdebar.
"Lepaskan aku Sakura." Sasuke mencoba melepaskan belitan tangan Sakura, tapi gadis itu seperti lintah yang akan terus menempel sebelum ia kenyang. Lepaskan aku setan pink! Apa kau tidak melihat Kakak iblismu sudah bersiap mencabikku! Rasanya Sasuke ingin berteriak seperti itu tapi ia adalah Uchiha yang cool dengan pride setinggi menara Eiffel jadi teriakan itu hanya terjadi di dalam fikirannya.
Gaara menyeringai di balik punggung adiknya mengirimkan aura kematian pada kouhainya membuat bulu kuduk Sasuke meremang.
Sasuke tau Kaptennya itu telah merencanakan sesuatu untuk dirinya dan itu bukanlah hal baik, kenapa rasanya sulit sekali lepas dari jerat setan pink yang masih membelit tangannya ini, Kaptennya sudah pergi dari ruang loker tapi itu bukan berarti ia bebas dari si Iblis merah.
"Lepaskan tanganku dan cepat pakai uwabakimu." Sasuke menyentil dahi Sakura.
"Ouch! Daripada menyentilku lebih baik kau mencium dahiku." Sakura mengusap dahi lebarnya yang sedikit memerah.
"Cepat pakai atau aku akan neninggalkanmu!" Sasuke menatap tajam gadis di depannya yang di tanggapi kikikan genit oleh si gadis.
"Aye Captain!" Sakura mengedipkan sebelah matanya.
Sasuke memijat pankal hidungnya, ia tidak tau apa yang harus ia lakukan untuk membuat gadis ini menjauh darinya. Gadis ini seperti parasit yang sulit sekali di basmi dan membuat hidupnya penuh dengan kesengsaraan.
Sasuke tidak tau sejak kapan mengantar gadis ini kekelasnya memjadi salah satu rutinitasnya. Ia biasanya memilih melewati tangga bagian barat yang jarang di lewati siswa untuk sampai kekelasnya di lantai tiga, tapi sejak mengenal gadis ini ia akan berjalan bersama Sakura melewati kelas gadis itu yang berada di lantai dua.
.
.
.
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love Your Imouto
FanfictionHaruno Sakura gadis cantik adik kesayangan kapten tim basket psycopath yang hobby nyiksa para kouhainya naksir Uchiha Sasuke kandidat terkuat calon kapten masa depan tim Shinobi menggantikan Haruno Gaara si pengidap siscon akut. / "Kalau kau terus m...