AS_33

1.5K 81 1
                                    

Shinta benar-benar tak tahu harus bersikap bagaimana lagi, sudah satu Minggu semenjak kejadian itu keluarga Garl terus saja menguntitnya.

Garl akan dengan mudah bersikap lembut saat berhadapan dengan Shinta dan keluarga Xiaokai tapi dia akan mengancam Shinta saat menghubunginya.

"Apa urat malu mereka sudah putus?"

Shinta saat ini sedang tidur dipangkuan Xiaokai yang sedang memijat pelipis Shinta.

"Mereka buat masalah lagi?"

"Dia mempermalukan aku didepan orang banyak saat aku pergi ke mall tadi"

"Oh ya ..."

"Emm..."

"Coba ceritakan..."

Flashback on

Shinta sedari pagi berniat ingin jalan-jalan, karena Xiaokai sedang ada rapat pemegang saham sedangkan Chris pergi dengan kakeknya. Shinta memutuskan untuk pergi sendiri dan membawa satu bodyguard.

Selain untuk menjaganya dia juga bisa meminta bantuan untuk dibawakan belanjaannya nanti.

Shinta dengan kaos putih polos serta celana jeans belel berjalan dengan santai.

Sesekali ada yang memfotonya, Ya semenjak live beberapa waktu yang lalu sekarang banyak yang mengenalnya.

Shinta berjalan menyusuri mall, sesekali berhenti melihat pajangan di tempat bermerk. Tapi dia tak membelinya karena merasa tak cocok.

"Wah... Apa ini Shinta si cucu durhaka itu?"

Shinta menoleh kearah belakang dan disana rupanya ada seseorang yang sedang menatapnya intens.

Shinta masih menatapnya sedangkan wanita itu nampak nyalang.

"Anda siapa?"

"Kau lupa? Padahal baru beberapa hari lewat, memang anak tak tahu malu"

"Ah... Kau yang datang kerumah dengan keluarga Garl itu?"

"Aku ini tantemu, bukannya bersikap sopan malah tak tahu malu"

Nampak orang-orang mulai tertarik dan berkerumun, apalagi tahu Shinta sedang naik daun. Kalau ada rumor pasti akan laku.

"Tante? Tapi aku tak mengenalmu"

"Aku Anne adik dari Richard"

"Oh.... Adik dari ayahku.. tapi kok sifatnya berbeda... Ayahku orangnya pendiam tapi anda malah banyak bicara"

"Apa kamu tak pernah diajari sopan santun?"

"Sopan santun? Anda tak salah nyonya?"

"Ya... Kau memang tak tahu sopan santun, pantas kalau kau anak dari Richard!"

"Berhenti omong kosong... Aku tak pernah mengusik keluarga anda.. kenapa anda selalu mengungkit ayah saya yang sudah meninggal?"

"Karena ayahmu itu memang kesalahan terbesar!! Kau dan keluargamu itu adalah kesalahan!"

Shinta menatap nyalang wanita bernama Anne itu, dia benar-benar sudah habis kesabaran.

Tapi seketika Shinta tersenyum remeh dan menatap sekitar.

Shinta manampilkan wajah yang memelas.

"Kalau kau masih keluarga ayahku kenapa kamu dulu tak membela ayah saat ayah disalahkan, ayah hanya ingin hidup dengan wanita yang dicintainya..."

"Wanita itu murahan! Dia pembantu!"

"Tapi dia juga manusia... Mereka adalah korban dari kalian para orang kaya yang mementingkan martabat kalian..."

Nampak orang-orang mulai berbisik tak enak, dan ini tujuan Shinta.

"Seandainya ayah dan ibu masih ada pasti mereka kecewa dengan kalian... Tapi sayang... Tangan kalian sendiri yang membuat ayah dan ibuku pergi.... Apa salah kami?"

Shinta mendramatisir keadaan dan semakin panas. Anne yang sudah terpojok dengan perkataan Shinta dan para penonton drama itu, segera pergi dengan keadaan yang marah dan malu.

Ini yang dia mau, membuat keluarga Garl malu dengan ulahnya.

Untung sekarang sudah era modern, ada beberapa orang yang memvideokan aksinya tadi. Dan bisa dipastikan video itu akan di unggah.

Shinta tak sabar melihat ekspresi keluarga Garl yang menahan malu dan marah.

Flashback off...

Xiaokai mengangguk paham dengan cerita Shinta. Dan lekas mencium kening wanitanya....

"Usahamu sudah lancar... Para keluarga Garl sudah menahan malu dan marah sekarang!"

"Maksudnya?"

"Video itu viral tapi segera di take down oleh pihak Garl... Tapi tenang saja pihak kita mencoba memposting lagi"

"Kalau di take down lagi?"

"Ya posting lagi"

"Hmm..."

"Biarkan mereka menghabiskan uang itu.... Setelah semua menipis kita akan menjadi malaikat yang menolong mereka"

"Menolong?"

"Ya... Biarkan dia seperti seorang pecandu narkoba... Dia akan tergantung pada kita dan akhirnya menuruti semua keinginan kita "

"Kamu serius? Ini mungkin akan menghabis uang yang lumayan besar"

"Sayang... Aku tak pernah bermain-main dalam balas dendam... Walau itu menghabiskan uang banyak tapi tetap setimpal dengan hasilnya"

"Kau yakin,?"

"Aku yakin.... Biarkan anak buahku yang menangani ini... Kita hanya terima jadi"

"Baiklah..."

"Kau percaya padaku kan?"

"Iya... Aku percaya..."

Xiaokai mecium kening Shinta dan keduanya terlibat malam yang panas serta desahan yang menggema di seisi kamar.

*****

Hallo guys... Yuk follow yuk... Aku bakal update novel baru...

Yuk dipilih-dipilih....

Yuk dipilih-dipilih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mau yang mana dulu... Tapi kalau yang Lawyer in Love masih belum bisa posting ya karena masih satu bab....

Follow ya....

Aku Simpanan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang