AS_39

2.1K 78 0
                                    

Hari ini sudah hari ke 10, lelaki kecil itu dirawat.

Keadaannya stabil tapi masih sangat betah untuk tidur.

Xiaokai pagi-pagi sudah pergi, dan datang lagi saat akan jam makan siang.

Sedangkan Shinta tentu saja menunggu Chris.

Wanita muda itu nampak duduk disamping ranjang Chris, memangku sebuah buku cerita dan membacakannya untuk Chris.

Xiaokai yang melihat itu diambang pintu nampak meneteskan air mata. Dia tak bisa terus melihat Shinta bersedih dan semakin kurus.

Bahkan dia tak bisa melihat Chris yang masih saja tertidur.

Xiaokai akhirnya keluar lagi dan duduk di bangku depan kamar.

Terduduk dan memikirkan segala sesuatu yang terjadi.

"Kalau ini karma untukku, tolong Tuhan jangan libatkan Shinta ataupun Chris.... Jangan buat mereka bersedih atas semua kesalahanku di masa lalu..."

Xiaokai membayangkan pekerjaannya dulu, menghilangkan nyawa, meretas kekayaan orang lain bahkan membuat orang itu tersungkur meminta ampun didepannya saat ajalnya akan datang.

"Kenapa diluar?'

Xiaokai mendongak dan rupanya sang ayah yang datang.

"Hanya beristirahat sebentar...."

"Apa kau selelah itu?"

"Ayah maafkan semua kesalahanku..."

"Ayah yang harus minta maaf, ayah terlalu sibuk sampai tak memperhatikan anak ayah ini..."

Xiaokai menunduk, dan mengingat kilas balik masa-masa pertumbuhannya.

Dia banyak menghabiskan waktu untuk sekolah, les, dan juga berlatih bela diri.

Ayahnya akan pulang sangat larut dan akan berangkat pagi-pagi sekali.

Salah jika orang mengatakan Xiaokai itu hidup kaya dari lahir. Masa kecilnya begitu sederhana hidup disebuah flat dengan seorang ibu buruh serta ayah yang hanya pegawai kantor biasa.

Dengan keuletan ayah Xiaokai, dia bisa membuka sebuah kedai mie kecil dan semakin berkembang.

4 tahun merintis kedai kecil itu sampai bisa membangun restoran dan cabang-cabangnya.

Tapi sayang sang ayah semakin terlihat serakah, dia lekas bermain perempuan dan berselingkuh.

Sampai akhirnya selingkuhan sang ayah berbuat nekat, menghabisi nyawa sang istri sah.

Seperti sebuah drama, Xiaokai yang masih kecil tahu apa yang terjadi tapi tak tahu harus bagaimana.

Ayah Xiaokai tentu terpukul, bagaimanapun ibu Xiaokai adalah cintanya. Seburuk apapun ibu Xiaokai, dihatinya tetap wanita sabar ini.

Dua bulan setelah meninggalnya ibu Xiaokai, sang ayah menikah lagi dengan sang pembunuh.

Xiaokai lekas belajar dengan sangat ketat. Bahkan dia sekolah di asrama.

Lulus sekolah menengah atas, Xiaokai dikirim ke Rusia untuk melanjutkan studinya.

Dan disanalah, Xiaokai mempelajari semuanya. Pekerjaan yang membuatnya kaya raya.

Ayahnya sama sekali tak tahu tentang itu, 5 tahun tanpa pulang. Saat pulang dia segera menduduki tahta perusaan dan juga menjalankan pekerjaannya.

Ayah Xiaokai awalnya sangat menentang dengan penampilan sang anak yang menurutnya sangat berbeda.

Ayah Xiaokai awalnya sangat menentang dengan penampilan sang anak yang menurutnya sangat berbeda

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Saat sampai di Amerika, Xiaokai memang nampak menawan dan semakin tampan.

Tapi karakternya berubah, lelaki kecil yang ceria dulu menjadi lelaki dewasa yang tak tersentuh.

Dia begitu arogan dan keras kepala.

Dua Minggu menjabat sebagai CEO di Lee's group, Xiaokai sudah memecat Beberapa kepala divisi karena pencucian uang.

Namanya semakin melambung tinggi, dan tak perlu waktu lama nama Xiaokai Lee menjadi pembicaraan berbagai kaum.

Ayahnya tentu bangga tapi dia semakin jauh dengan sang anak. Dari itulah sang ayah mulai menyesal tak selalu ada di samping Xiaokai.

"Kau lelaki hebat nak... Tegakkan kepalamu kamu memiliki anak dan istri yang selalu bersamamu"

Dan untuk pertama kalinya, ayah Xiaokai melihat sang anak menangis.

Keduanya tak terlibat pembicaraan apapun lagi hanya sibuk dengan pemikiran mereka.

Sampai beberapa perawat berlari kearah mereka serta seorang dokter yang menangani Chris.

Seketika jantung Xiaokai terasa berhenti. Ada apa ini?

Xiaokai berdiri dan siap menerobos masuk, tapi sang istri sudah digiring keluar oleh seorang suster.

"Ada apa ini?"

Shinta segera memeluk sang suami tanpa berkata apapun lagi.

Dan akhinya sang suster yang berbicara.

"Anak anda kemungkinan akan segera sadar... Istri anda mungkin masih kaget karena tiba-tiba anak anda menangis"

Xiaokai hanya mengangguk, dan tersenyum kecil.

Xiaokai segera mengajak duduk Shinta dan menenangkan Shinta dengan lembut.

"Ada aku disini jangan menangis ..."

"Apa Chris akan baik-baik, saja?"

"Tentu.... Chris memiliki ibu yang hebat, pasti Chris juga seperti ibunya..."

Xiaokai terus saja mengelus punggung sang istri.

"Maafkan aku... Seandainya tak ada semua kekacauan ini, Chris tak akan sakit..."

"Ini bukan salahmu.... Mereka yang salah!"

"Sayang ..."

"Mereka memang pantas mati! Dia membuat Chris seperti ini... Chris hanya anak kecil tak salah apapun!"

"Iya...iya... Mereka mendapat balasan atas perbuatan mereka...."

"Apa kamu yakin?"

"Ya... Aku sendiri hukum bagi mereka!"

"Bunuh mereka!"

"Sssttt.... Jangan emosi.... Atur emosimu, kita akan melihat anak kita.."

"Umh..."

********

Aku Simpanan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang