AS_28

1.9K 109 2
                                    

Shinta lumayan tercengang dengan pemandangan didepannya. Kamar tamu sebelah kamar tidurnya disulap menjadi kamar bayi dengan warna dominan biru dan abu-abu.

Bahkan sekarang ada connecting door disini.

"Ini..."

"Ya... Kamar utama tak begitu luas untuk menampung peralatan bayi milik Chris jadi ya aku buat begini"

"Tapi cicilannya ini belum lunas!?"

Ya, walau pembelian rumah ini cukup murah tapi Shinta masih menyicil uang itu karena memang Shinta memplaining kebutuhannya dengan serius waktu itu.

"Menyicil? Kamu belum melunasi sisa uang rumah?'

Shinta hanya menggeleng, dan Xiaokai juga sedikit memijat pangkal hidungnya.

"Kenapa tak bilang, aku kan bisa melunasi itu"

"Ini rumahku..."

"Aku tahu, tapi akukan suamimu.... Kelak kalau punya rencana kabur lagi persiapkan dana yang benar!?"

"Kamu berencana membiarkan aku pergi lagi?"

"Tidak akan.... Aku akan gila kalau kamu pergi lagi"

Xiaokai mendekat kearah Shinta dan segera memeluk wanita itu. Xiaokai benar-benar gemas dengan mulut Shinta yang berkata apapun tanpa pikir panjang.

"Aku akan segera melunasi uang rumah ini, jadi..."

"Jadi aku akan betah disini, dan tak akan ikut kamu pergi ke Singapura"

"Emm baik, begitu juga bagus..."

"Bagus? Kamu punya istri disana sampai ideku itu bagus?"

"Tidak... Tidak.... Posisi istri hanya untukmu..."

"Lalu?"

"Ya.... Pindah disini saja aku juga...."

"Kamu bercanda?"

"Tidak..."

"Bagaimana pekerjaan kamu?"

"Akan aku pantau dari sini...."

"Itu sangat merepotkan!"

"Sebenarnya iya... Tapi aku benar-benar tak bisa jauh dari kalian"

"Hmmmm...."

"Tapi aku harus pergi ke Singapura beberapa hari ini, hah menyebalkan"

"Ada masalah?"

"Tidak.... Aku harus menyelesaikan berbagai deadline proyek dan mengurus kepindahan"

"Xiaokai...."

"Iya sayang..."

"Maafkan aku..."

Xiaokai tak menjawab apapun, dia bingung dengan perkataan ambigu yang diucapkan Shinta.

"Darl... Aku juga minta maaf ya..."

"Apa aku pantas bersama kamu?"

"Kenapa tidak?"

"Aku dulu hanya seorang simpanan"

"Hei... Yang menetapkan pantas atau tidak hanya aku, dan siapa yang mengatakan kalau kamu simpanan?"

"..."

"Tak ada simpanan, hanya ada kekasih... Dan sekarang menjadi istri"

"Apa kamu tak masalah dengan berbagai anggapan?"

"Hmm..."

"Aku tak memiliki keluarga... Aku hanya seorang wanita murah~"

"Ssstt.... Siapa bilang? Kamu wanita paling berharga untukku... Dan untuk keluarga ya kamu benar..."

"Huf..."

"Kenapa?"

"Membicarakan keluarga apa aku tak memiliki keluarga lain?"

"Ada..."

"Benarkah? Kamu tahu?"

"Ya... Aku tahu..."

"Bisa antarkan aku kesana?"

"Tidak..."

"Kenapa?"

Flashback

Saat umur kandungan Shinta menginjak 7 bulan, Xiaokai mencoba untuk mencari identitas ayah dan ibu Shinta.

Banyak anak buah dia kerahkan. Dan pencariannya tak sia-sia.

Ayah Shinta berkebangsaan Amerika, sedangkan ibu Shinta benar dari Indonesia.

Ibu Shinta seorang yatim-piatu dan bekerja menjadi pelayan disebuah restoran, menghidupi seorang diri jadi dia sedikit bebas untuk melakukan aktivitas apapun.

Sampai akhirnya dia ikut sebuah yayasan penyaluran tenaga kerja ke Amerika.

Lebih tepatnya ke rumah sang suami, Richard Garl... Keluarga Garl merupakan keluarga terpandang, dan kaya raya.

Entah bagaimana ceritanya, Richard menyukai Santi Anugerah tapi saat itu kehormatan keluarga lebih tinggi jadi Richard tak bisa menikahi Santi yang berstatus pembantu.

Akhirnya Richard memilih keluar dari rumah membawa Santi pergi.

Mereka menikah dan hidup berdua di sebuah flat kecil.

Kehidupan awal pernikahan mereka tak berjalan mulus, kesulitan ekonomi dan tekanan dari berbagai pihak membuat Richard benar-benar jatuh.

Akhirnya mereka pindah ke Indonesia, membawa uang tabungan mereka dan membuat sebuah toko kue.

Dan toko kue kecil itu berubah menjadi besar dan ternama, seperti dulu saat kedua orang tua Shinta masih ada

Tapi kebahagiaan mereka harus kandas saat seorang suruhan dari Amerika datang dan memberi sebuah undangan

Orang tua Richard ingin Richard kembali dan meninggalkan anak beserta istrinya, tapi Richard tetap dipendiriannya sendiri.

Bersama keluarga kecilnya.

Orang tua Richard murka dan membuat Richard serta keluarga kecilnya mati kecelakaan.

Dan saat Xiaokai mengatakan kalau dia ingin menikahi cucu dari Garl, mereka malah memberikan cucu lain dan mengatakan kalau Shinta Nalama anugerah bukan cucu mereka.

Mereka bahkan mengancam akan membuat perusahaan Xiaokai bangkrut kalau Xiaokai berani menikahi Shinta

Dan akan memberikan sebuah perusahaan yang stabil milik Garl kalau Xiaokai menikahi seorang cucu lain.

Xiaokai tetap Xiaokai, dia malah membangkrutkan beberapa perusahaan milik Garl dalam satu minggu.

Dan itu menyimpulkan percuma juga kalau Shinta pergi ke rumah itu.

°°Flashback off...°°

Seketika Shinta menangis tersedu-sedu mendengar cerita dari Xiaokai. Dia tak menyangka.

"Mau kesana?"

"Belum... Aku akan kesana dan menghancurkan mereka"

"Shinta..."

"Aku tak menyangka kalau keluarga ayahku sendiri yang tega membunuh orang tuaku..."

"Ada aku, jangan pikirkan mereka "

"Xiaokai..."

"Kelak habisi mereka sampai malu akan berdiri lagi"

"Hmm..."

"Sekarang ayo pergi tidur...."

*****

Aku Simpanan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang