Dan benar, keadaan sepertinya sedang muak dengannya.
Pagi ini, dia Harus menjadi penunggu toilet karena dia terus saja memuntahkan semua makanan yang dia makan.
Jam sudah menunjukkan pukul 10 pagi, seharusnya 2 jam yang lalu dia sudah berada di kampus untuk mempersiapkan skripsi.
Tapi dia malah diapartement, dan sekarang dengan tergesa dia keluar untuk pergi ke apotek terdekat.
Membeli beberapa alat pengecek kehamilan.
Sebelum pulang, dia mampir lebih dahulu kesupermarket.
Membeli beberapa bahan makan yang sekiranya dia inginkan.
Ting....
Ada pesan masuk diponselnya.
Dan itu dari Arjuna. Menanyakan keadaannya. Ya, lelaki itu harus pergi ke London untuk mengurus sesuatu.
Shinta membalasnya dengan kebohongan, dia berkata kalau dia baik baik saja.
Setelah selesai berbelanja, Shinta segera mengecek keadaannya.
15 menit berlalu, tangis Shinta pecah.
Semuanya memiliki garis dua samar. Dan dia tahu apa artinya itu.
"Aku hamil...."
Shinta terus saja menangis, sampai pintu unitnya terbuka.
Shinta segera mengusap air matanya, dan menyimpan test kehamilan itu dengan tergesa.
Arjuna yang melihat itu begitu curiga, tapi segera dia tepis saat melihat Shinta yang berwajah sembab.
"Kamu kenapa?"
Arjuna segera bersimpuh didepan Shinta dan mengusap air mata Shinta.
"Aku merindukanmu...."
Arjuna tersenyum tipis, tapi Arjuna dapat melihat kesedihan yang ada Dimata Shinta dan lelaki itu yakin ini ada kaitannya dengan barang yang disembunyikannya.
Arjuna sangat pandai membaca ekspresi wajah seseorang dan tak terkecuali Shinta.
"Aku juga merindukanmu.... Bagaimana kalau kita pulang ..."
"Pulang?"
"Ya... Ke mansion... Selama penyembuhan kamu selalu sendirian, pasti kesepian... Di mansion banyak orang dan itu pasti membuatmu senang..."
"Tapi ..."
"Kalau tak ingin sekarang tak apa ... "
Arjuna mengelus rambut Shinta dengan penuh kelembutan. Dan Shinta tersenyum.
"Aku tadi berbelanja... Aku akan memasak untukmu .."
"Baiklah... Aku akan mandi"
"Baiklah...."
Shinta dengan senyum mengembang segera pergi kedapur meninggalkan Arjuna sendirian.
Arjuna tak langsung pergi mandi tapi dia segera membuka laci milik Shinta. Dan mencari barang yang disembunyikan Shinta.
Dan tak perlu waktu yang lama, Arjuna sudah menemukan barang itu.
6 alat test kehamilan. Dan Arjuna menelan ludahnya saat melihat dua garis samar itu.
Shinta hamil.
Dadanya bergemuruh. Antara senang dan tidak.
Arjuna bergegas keluar kamar dan menuju dapur.
"Cepat sekali mandinya...."
"Ini apa!?"
Arjuna menunjukkan keenam alat itu, dan Shinta begitu terkejut saat Arjuna dengan cepat mengetahui kehamilannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Simpanan
Romansa21+ Dia adalah surgaku, dan dia juga adalah nerakaku. Dia menyelamatkanku dari semua musibah yang menderaku, mengangkatku kembali dan menghidupkan duniaku kembali... tapi dia juga mesin penghancur dalam hidupku. Setiap kebahagiaan ku dia turuti, tap...