AS-06

5.2K 192 3
                                    

Shinta segera masuk ke mansion itu setelah Rama membukakan pintu mobil.

"nona... Tuan meminta anda untuk bersiap"

"aku tahu.."

Shinta segera mandi dan memakai dress rumahan. Turun kebawah untuk ikut memasak.

"Nona....anda istirahat saja..."

"Aku tak apa"

Shinta nampak tersenyum saat mendengarkan mereka mengobrol, sampai tak sadar kalau dari kejauhan ada seseorang yang melihatnya dengan intens.

Semua pelayan tersenyum dan pergi saat sang tuan mengintrupsinya pergi.

Arjuna mendekat dan memeluk Shinta dengan erat.

Dan karena ulah Arjuna, Shinta hampir mengiris jarinya sendiri.

"Hati hati..."

"kamu jangan mengagetkanku..."

"Tidak... Ayo keatas..."

"Kenapa?"

"Kamu tak menyiapkan kebutuhanku..."

"Ah.. ya... Aku lupa..."

Arjuna segera berjalan menggandeng Shinta untuk kelantai atas.

Memasuki kamar, Arjuna segera memasuki kamar mandi, sedangkan Shinta memilih menyiapkan pakaian milik Arjuna.

Setelah semua siap, Shinta memilih untuk berdiri didepan pintu balkon.

"Kenapa melamun?"

"Tidak..... Kenapa belum berganti baju?"

Ya, Arjuna masih mengenakan handuk yang melilit di pinggangnya.

"Aku rindu...."

Arjuna mendekapnya semakin erat dan menciuminya.

"Hentikan... Kita harus segera makan malam..."

"Nanti saja..."

Arjuna segera membuka resleting dress Shinta, dan menjatuhkan baju itu.

Dan secara tak sadar, Shinta menerima itu semua. Dia mendesah dan meremas ujung gordin sutra yang terpasang di pintu balkon.

"ahhhh...."

Arjuna segera menanggalkan seluruh pakaian Shinta dan menggedongnya ke arah  ranjang.

Dengan lembut, Arjuna menyentuh Shinta dan mencumbunya.

"Ahhhhh.... Ahhhh.... Geliiii"

Shinta menggelinjang saat kedua tangan Arjuna meraba seluruh tubuhnya serta Arjuna menciumi perut rata Shinta.

Arjuna menatap wajah Shinta yang bersemu merah, dengan segera menciumnya dan menyecap bibir tipisnya.

Sedangkan tangan kiri Arjuna, dia buat untuk menyentuh setiap inci kewanitaan Shinta.

"ahhhh..."

Shinta tersentak saat tangan Arjuna dengan lincah menyentuh klitorisnya.

Arjuna segera membalik badan Shinta dan bersiap mengarahkan kejantanannya kearah kewanitaan Shinta yang sempit.

"ahhhh..... Pelan.. Ahhh.... Pelan...."

Arjuna benar benar menikmati setiap lekuk tubuh Shinta. Bahkan dia sangat suka saat Shinta mengengadahkan kepala.

Arjuna terus saja memompa kejantanannya. Dia begitu bersemangat.

Arjuna segera membalik tubuh Shinta dan membiarkanya terlentang.

Aku Simpanan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang