AS-07

4.7K 171 1
                                    

Shinta terbangun saat jam makan siang. Memang dokter Risa memberinya obat tidur juga agar Shinta dapat istirahat.

"Ehmmmmm. .."

"Nona sudah bangun..."

"Kenapa kamu disini?"

Ya, Shinta cukup bingung dengan seorang pelayan yang berdiri disampingnya.

"Kepala pelayan menyuruh saya untuk melayani nona"

"Aku tak apa... kamu pergilah..."

"Baik nona... kalau membutuhkan sesuatu silahkan panggil saya nona"

"Iya... eh, dimana Arjuna? "

"Tuan Arjuna sedang pergi ke rumah besar nona..."

"Rumah besar? Dimana itu?"

"Iya,  saya juga kurang tahu"

"Oh... oke..."

Pelayan itu pergi dan Shinta masih saja bergelut dengan selimutnya.

Sedikit bingung, selama ini Arjuna begitu rapat menutupi privasinya termasuk keluarganya.

Dia akan marah besar kalau Shinta menanyakan hal hal yang dirahasiakan olehnya.

"Aku ini termasuk apa? Tahanan, kekasih atau selingkuhan?


Sudah hampir satu minggu Arjuna pergi.  Shinta bahkan hampir bosan dirumah saja.

Ya, dia keluar hanya untuk berkuliah setelahnya dia akan dirumah karena Arjuna melarangnya untuk pergi kemanapun selain berkuliah.

Sakitnya pun juga sudah sembuh, ya setelah hari itu tak ada lagi acara mual mual lagi.

Dan Shinta hanya mengurung diri dikamar, karena dia tak memiliki pekerjaan lain.. dia hanya duduk, membaca buku atau menghubungi teman temanya untuk bergosip.

Tok tok tok....

"Ya, masuk..."

"Nona, tuan menghubungi akan pulang... anda disuruh untuk memasak dan menyambut nya"

"Baik... aku lakukan..."

Shinta segera turun untuk memasak, dia hanya akan memasak steak dengan saus jamur dan salah sayur.

Setelah memasak, Shinta segera mandi dan bersiap.

Dress diatas lutut berwarna putih serta rambut yang dia gerai menjadi pilihannya. Makeup tipis dengan bibir peach  juga sangat cocok untuknya.

Setelah selesai, dia segera turun untuk memanaskan steak yang dia buat.

"Nona, apa perlu kami bantu?"

"Tak usah...."

Shinta tersenyum, dan segera menata makanannya diatas meja makan.

Semua pelayan menyambut kedatangan Arjuna,  sedangkan Shinta menunggu dimeja makan.

"Shinta.... aku kira akan ikut mereka?"

"Hmmm. .. apa kamu kecewa?"

"Tidak...."

Arjuna menciumi kening Shinta dan lekas duduk disamping Shinta.

"Takeaway atau buat sendiri?'

"Buat sendiri lah...."

"Iya iya.... ayo makan, aku lapar"

Mereka makan dengan tenang, bahkan tak ada percakapan lain.

"Langsung mandi ya?"

Aku Simpanan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang