Shinta sudah terbangun dari pingsannya. Lebih dari 5 jam dia pingsan.
"Bagaimana keadaanmu?"
"Masih sedikit pusing"
"Istirahatlah..."
"Iya..."
Arjuna hanya berkata seperti itu dan segera keluar dari kamar Shinta.
Infus sudah dilepas dan dia juga sudah lumayan pulih walau masih pusing.
Shinta menghela nafas, apa yang diharapkan dari lelaki itu?
Shinta kembali berbaring, menunggu para pelayan penurut itu datang dengan segala sesuatunya.
Dia benar-benar tak memiliki pekerjaan disini. Semua hal yang diperlukan oleh Shinta sudah disiapkan bahkan tentang alat alat wanitanya.
Seperti ratu menurutnya.
Dan benar, tak berapa lama para pelayan datang.
"Nona, waktunya Anda mandi"
"Iya..."
Beberapa pelayan sudah mengerjakan pekerjaannya.
Ada yang menyiapkan bak mandi dan peralatan mandi. Ada yang menyiapkan pakaian ganti dan juga alat alat perawatan dimeja rias.
"Nona, semua sudah siap"
"Iya, kalian bisa keluar"
"Baik nona...."
Setelah mereka semua keluar, Shinta segera kekamar mandi dan berendam di dalam air hangat dengan aroma mawar.
Ini membuatnya lebih rileks.
Setelah 20 menit dirinya berendam. Shinta segera keluar dan memakai pakaian yang diberikan pelayan.
Gaun rumahan berwarna pastel. Shinta hanya mengoleskan lipblam dan juga menggerai rambutnya.
Setelah selesai, Shinta segera keluar dari kamar. Dan menemui Arjuna dihalaman belakang yang sedang meminum kopi.
"Tuan...."
Arjuna mendongak dan menatap penampilan Shinta. Begitu menawan untuk gadis berusia 19 tahun.
"Duduklah"
"Terima kasih"
Setelah Shinta duduk, Arjuna menyerahkan sebuah map.
"Ini apa?"
"Ini surat perjanjian... Antara saya dan kamu"
Shinta tak menjawab dan segera membukanya.
Membacanya secara detail. Dan lumayan menguntungkan.
Dirinya akan diberi kebebasan untuk bergaul dan berteman, bebas menuntut ilmu dan menjalani apapun kesukaannya bahkan dirinya akan ditransfer setiap bulan uang senilai Rp 20.000.000, semua fasilitas dan pendidikan akan ditanggung oleh Arjuna.
Tapi dengan syarat, semua kenikmatan itu dapat diambil jika Shinta mau menjadi wanitanya dalam jangka 1 tahun, menuruti semua keinginan Arjuna dan tak membantah.
"Bagaimana?"
"Aku boleh menambahkannya?"
"Tentu boleh"
"Jangan ada kekerasan"
"Baik... tanda tangani"
"Baik"
Shinta lantas memegang pena dan akan menandatanganinya. Tapi setelahnya dia berhenti.
"Ada apa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Simpanan
Romantizm21+ Dia adalah surgaku, dan dia juga adalah nerakaku. Dia menyelamatkanku dari semua musibah yang menderaku, mengangkatku kembali dan menghidupkan duniaku kembali... tapi dia juga mesin penghancur dalam hidupku. Setiap kebahagiaan ku dia turuti, tap...