Keadaan Shinta semakin membaik. Bahkan Shinta hari ini dikirimi pesan oleh Xiaokai, untuk membuatkannya makan malam.
Jadi semua orang didapur memilih keluar dan menyibukkan diri dengan pekerjaan lain.
"Shinta ... Jangan terlalu bekerja keras...."
"Tidak, Bu.... Sudah lama tak memasak..."
"Baiklah... Kalau kau membutuhkan bantuan, carilah aku di halaman belakang..."
"Baik Bu..."
Bibi Kim segera pergi, dan meninggalkan Shinta sendirian.
Shinta memasak makanan sederhana favorit Xiaokai. Tapi saat memulai memasak interkom dapur berbunyi.
Shinta segera mengangkat interkom itu.
"Antarkan teh dan juga camilan untuk kami dilantai atas!"
"Baik nyonya ...."
Shinta segera mematikan kompor dan membuatkan pesanan ibu Xiaokai.
Dengan perut besarnya, Shinta membawa nampan naik kelantai atas dan mengetuk pintu kamar ibu Xiaokai.
"Masuklah..."
Nyonya dan nona itu terlihat duduk di balkon kamar, dan sedang asyik mengobrol.
"Kai begitu perhatian setelah aku hamil, Bu..."
"Oh, benarkah..."
"Iya.. dia bahkan melarang ku untuk pergi kemanapun.. dia sangat khawatir.."
"Syukurlah... Dia sangat menyayangimu dan juga calon anak kalian"
"Iya Bu .. bahkan dia mengatakan akan selalu disampingku dan akan memutuskan para simpanannya..."
"Itu harus .. dia sudah cinta mati padamu, Suzy...."
"Ibu .. aku malu...."
Pembicaraan itu terekam dengan jelas oleh Shinta, dan hatinya berdenyut nyeri mendengar itu.
"Shinta... Kehamilanmu sudah begitu besar..."
"Iya nyonya..."
"Dan kau tak tahu malu, masih disini padahal istrinya juga hamil"
"Maksud anda apa?"
"Apa aku bodoh? Kalian menyembunyikannya pada kami... Tapi aku pastikan kau akan mati bersama anakmu!!"
"Nyonya .. ada kesalahan disini..."
"Suzy!! Cekal tangannya"
"Baik Bu..."
Suzy segera memegang tangan Shinta, dan mencoba menahannya.
Sedangkan ibu Xiaokai segera mengambil sebuah botol kecil dan mencoba untuk diminumkan pada Shinta.
"Kau terlalu naif!!!"
Shinta terus saja memberontak, saat ibu Xiaokai mencoba membuka mulutnya.
Sampai beberapa kali mencoba, akhirnya air yang ada di botol itu terminum oleh Shinta.
"Uhuk... Uhuk.... Kalian sangat kejam!!!"
"Kejam? Tak ada kata lembut di keluarga Marteen, gadis muda!!!"
Shinta segera menyentak tangan Suzy, dan berlari keluar. melupakan bahwa dia sedang hamil besar, dia terus berlari menuruni tangga.
Tapi entah kenapa, keseimbangan tubuhnya hilang dan dia terpleset dibeberapa anak tangga.
"AKKKHHHHH....."
Wanita hamil itu tergelincir dan membentur beberapa kali anak tangga.
Semua orang yang mendengar teriakan itu segera mencari sumber suara dan menemukan Shinta yang sudah tak sadarkan diri di tangga terakhir.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Simpanan
Romance21+ Dia adalah surgaku, dan dia juga adalah nerakaku. Dia menyelamatkanku dari semua musibah yang menderaku, mengangkatku kembali dan menghidupkan duniaku kembali... tapi dia juga mesin penghancur dalam hidupku. Setiap kebahagiaan ku dia turuti, tap...