12. [ Bubu ]

35.6K 3.1K 122
                                        

Malam syg, udah pada makan blm?
Sky back nih, chap ini mungkin agak prik karena otak saya yang tidak konsen. Emm..saya mau kenalan sama kalian. Ibu-ibu sekalian tertarik gak kalau kita buat gc?


"Jangan tinggalin sky."

Lagi-lagi gavin mengusap wajah nya kasar. "Ada abang mu di sini, om Gavin ada keperluan."

Sky menggeleng dengan bibir mengerucut. Tubuh kecil itu berlindung di balik tubuh Gavin.

Sedangkan seseorang yang membuat sky takut berada di sofa tunggu dengan tangan terlipat didada dan tatapan tajam nya terus memantau sky sedari ia datang tadi.

"Sky, om hanya sebentar.. Nanti akan kembali secepatnya."

Setengah jam yang lalu dokter muda itu menghubungi zeano untuk menggantikan nya menjaga sky sejenak dikarenakan ia ada sedikit masalah.

Awal nya anak tertua cavero itu mengamuk dan hampir memukul nya, tapi karena mendengar teriakan sky.. Zeano menghentikan kegaduhan yang ia buat.

Dan sekarang sky malah menempel di ketek nya tidak mau lepas seperti bayi monyet.

"Bawa dia kemari," Ucap zeano.

Gavin mendengus pelan. "Keterlaluan, enak sekali kau menyuruh-nyuruh orang yang lebih tua dari mu."

Mulut nya mengomel tapi tetap mengangkat tubuh sky dan mendekat ke arah zeano. Tubuh sky terasa menegang dalam gendongnya.

Gavin menurunkan sky pada pangkuan zeano yang bersetel kemeja berwarna putih.

"Hey, lepas tangan mu."

Sky tetap memeluk leher Gavin, padahal tubuh nya sudah duduk di paha zeano.

"Lepas, sky." Suruh zeano dengan nada berat nya.

Sky dengan cepat menurun kan tangan dan menaruh di paha nya. Gavin tersenyum kecil, ia mengelus pelan pucuk kepala sky yang menunduk.

"Hanya sebentar oke."

Sky mengangguk kecil mendapat jawaban itu Gavin segera keluar meninggalkan adik-kaka itu.

Zeano menarik sky lebih dekat pada tubuh nya hingga menempel. Sky yang posisi nya membelakangi sang kaka hanya diam dan tidak berani menggerakkan tubuh nya.

"Kenapa naik pohon?"

Zeano mengusap rambut kecoklatan milik sky teratur. Bukan nya merasa tenang si pemilik tubuh malah semakin gelisah dan di landa rasa takut.

"Ingin buah," Cicit nya.

"Kamu bisa minta tolong pada om Gavin atau om theo."

Sky diam.

"Kamu tahu? Kelakuan mu membuat kami semua khawatir. Jika jatuh bagaimana?"

"Sky, tidak mungkin terjatuh."

"Kenapa berpikir begitu?"

"Sky, selalu kuat berpegang."

Zeano terkekeh samar, ia membalik tubuh sky untuk berhadapan lalu beranjak dari sofa dengan tubuh sang adik dalam gendongan koala nya.

"Dari mana kau belajar menjawab ucapan orang hm?"

"M-maaf sky hanya_

.... Abang kenapa jendela nya di buka?"

SKY TRAPPED [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang