19. [ Mama? ]

22K 2.3K 121
                                        

Up tidak memungkinkan bisa satu hari sekali, tapi tetap sy usahakan seperti biasa. Otak lgi ngelag gk tau knp. Tapi tenang.. Sky tidak akan sy biarkan terbengkalai.



Mata yang awal nya tertutup sedikit demi sedikit terbuka, menampilkan netra kecoklatan cerah nan indah. Sky mengernyit ketika langit-langit ruangan ini berbeda dengan ruangan zeano.

"Abang!" Sky duduk dari rebahan nya, mata itu berkeliling meneliti tiap interior di setiap sudut.

"Sky, kamu bangun?"

"Uncle, daniel?"

"Ya.. Kenapa berteriak?" Daniel yang awal nya sedang melanjutkan tugas dibuat terkejut mendengar suara bocah yang dititipkan teman nya.

"Ungh~ a-abang dimana?" Sky mengeratkan pegangan pada baju nya sendiri. Sudah ia bilang bukan? Kalau sky tidak suka orang asing.

"Zeano pergi seben_ hey sky? Kenapa menangis?"

Dengan tergesa-gesa Daniel mendekati sky yang duduk diam di sofa mata nya mulai berkaca-kaca.

"Hiks.. Mau abang."

Daniel mencoba mengelus punggung adik teman nya. Jujur saja, ia tidak tahu cara membuat anak kecil berhenti dari tangis nya. "Cup cup cup.. Berhentilah menangis."

Plak

"Aw!"

"Jangan hiks.. J-jangan pegang-pegang."

Daniel menatap horor sky sambil mengelus tangan nya yang baru saja kena pukul oleh tangan kecil itu.

"Ternyata tidak sejinak yang ku kira," Gumam nya.

"Huaaaaa!! Mau abang."

Daniel menjadi kalang kabut sendiri. "Jangan berteriak, uncle panggil kan abang mu dulu oke."

Oh tidak.. Daniel pergi begitu saja meninggal seonggok bocah yang masih sesegukan.

Ia tidak tahu jika meninggal kan sky sendiri adalah hal yang buruk, yang ada membuat anak itu semakin takut. Apalagi tempat ini baru bagi nya.

"Hiks.. Kenapa sky di tinggal." Kaki pendek itu berdiri dan berlari menuju pintu.

Di luar sky celingukan bingung menatap jalan mana yang akan di pilih. Dengan wajah yang basah dengan air mata ia memilih arah kanan.

Banyak orang yang menatap aneh diri nya. Sial, sekali kenapa ia harus ketiduran. Apa jangan-jangan karena ia tidur, zeano jadi kesal dan meninggal kan nya dengan paman tadi.

Sky terus berlari cepat dan tak disangka sampai keluar dari gedung besar itu.

"Hey, nak?"

Sky terkejut ketika bahu nya di sentuh oleh seseorang. Ia mendongak dan menemukan seorang pria berkepala plontos memakai seragam keamanan.

"Ugh~ titan." Cicit sky melihat tubuh pria itu besar dengan otot yang menyembul dari tangan nya.

"Kamu kenapa menangis? Dimana orang tua mu?"

"Sky cari abang, hiks.. dimana."

Pria itu mengerutkan kening nya. "Siapa nama abang mu?" Tanya nya, ia curiga jika bocah ini adalah anak yang terpisah dari keluarga.

SKY TRAPPED [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang