Allo, sky back agy..
Thank for 40K nya!
••
•
•
•
Pukul sembilan malam, tepat berada di kamar berwarna baby blue. Cavero tengah dilanda pusing karena kehabisan akal menghadapi si anak bungsu yang bersikeras ingin menjenguk lio besok hari.
"Tidur."
"Ndak!"
"Papa bilang tidur, sky!"
"Tidak mau! Papa harus mengantar sky besok pagi ke tempat lio baru sky nurut."
Cavero mengacak rambut nya kasar, ia sudah lelah karena perjalanan pulang ditambah kelakuan sky yang susah di atur membuat nya hampir hilang kontrol.
"Papa minta kamu menurut sekarang." Perintah nya dengan suara rendah.
"Papa saja ingkar janji pada sky, untuk apa sky menurut pada papa?"
Cavero sedikit terperangah mendengar nya. "Apa yang kamu maksud huh?"
"Papa lupa ucapan mama sebelum pergi ke luar kota?"
Cavero diam mencoba mengingat. Hingga otak nya berputar di kejadian pagi hari sebelum ia dan caessa pergi.
Waktu itu sky menangis dan caessa bernegosiasi, jika anak itu memperbolehkan mereka pergi maka saat pulang nanti ia dan caessa harus menuruti apapun permintaan sky.
Dan sial nya cavero setuju!
"Papa~ ingat kan?" Tanya sky sambil bergelayut pada tangan sang papa dan menarik ujung baju pria itu.
Cavero mengehela nafas nya kasar. "Baiklah."
Mata sky seketika berbinar cerah. "Sung_"
"Tapi ada syaratnya."
Mata sky berkedip. "Apa?"
"Pertama, cium papa dulu." Cavero mendekatkan wajah nya.
Sky tertawa dan langsung menuruti apa yang di minta pria itu. "Ada lagi?"
Cavero mengangguk. "Kedua, kamu tidak boleh berlama-lama di rumah sakit. Tempat itu tidak terlalu baik untuk mu."
"Udah?"
"Hmm."
"Sayang, papa." Sky memeluk cavero dengan erat.
Cavero mengelus kepala sky lembut. "Sekarang kembali berbaring dan tidur."
Sky menuruti apa yang di suruh papa nya, ia tidak mau jika keinginan nya kali ini tidak dikabul kan.
Cavero menarik selimut untuk menutupi tubuh sang putra. "Sweet dreams, baby." Bisik nya pelan.
Sky menutup mata nya sambil menikmati elusan di kepala. Beberapa menit terlewat hanya terdengar nafas yang teratur menandakan si bocah nakal itu sudah tertidur.
Cavero tersenyum kecil, ia mengambil facifier dan memasukan nipple silikon itu pada mulut sky yang sedikit bergerak seperti mencari sesuatu.
Pria itu diam memandang anak nya yang terlihat damai di alam mimpi. Pikiran nya tiba-tiba kembali ke masalah yang sedang terjadi saat ini.
Cavero mengambil handphone yang berada di saku nya. Ia mendial nomor seseorang yang dibutuhkan.

KAMU SEDANG MEMBACA
SKY TRAPPED [END]
General FictionHidup diperlakukan seperti bayi? Hal buruk atau menyenangkan? Tanya kan saja pada sky, anak yang berusia 13 tahun tinggi sekitar 156 memiliki wajah terbilang manis nyerempet ke cantik. Mempunyai keluarga yang overprotective akut, sial nya ia bahk...