Lg seneng krna yg komen banyak Jadi saya double up.
•
•
•
•
•
"Sky, putra biologis saya."
Fany menggeleng panik. "Anak yang kau cari tidak ada disini."
Cavero mengangkat sebelah alis, tak lupa seringaian tercetak di bibir nya. "Benarkah?"
"Benar, sekarang kalian silahkan pergi."
"Oh anda tidak sopan nyonya." Dengus gavin sambil terkekeh. "Tamu harus nya di persilahkan masuk, benar bukan kak?"
Cavero mengangguk samar. "Pegang dia." Titah nya lalu melenggang masuk ke dalam.
Gavin dengan cepat menahan fany yang ingin menarik cavero. "Astaga, kau seperti kambing yang ingin disembelih." Gumam nya karena fany memberontak.
"Lepas sialan! Hey kau tidak sopan masuk tanpa seizin pemilik rumah!"
"Diamlah, kau ingin tetangga mu datang huh? Dan mereka akan tau jika kau si penculik anak kecil." Ancam gavin yang membuat fany berhenti berteriak, namun tetap mencoba melepaskan cengkraman dokter itu.
Cavero terus menyusuri tiap ruangan berharap menemukan anak nya. "Sky, kamu dimana?"
Tidak ada sahutan membuat cavero khawatir, ia membuka tiap pintu kamar.. Nihil, semua kosong. Saat pintu terakhir, dikunci?
"Sky, kamu di dalam?"
Cavero mengetuk pintu beberapa kali dan memanggil nama sang putra.
Sementara itu di dalam kamar, sky yang sedang duduk dengan memeluk lutut nya terkejut. "Papa?"
Suara nya lemah membuat cavero yang di luar tak mendengar. Sky berjalan ke arah pintu agar lebih jelas jika itu suara papa nya atau bukan.
Tok tok tok
"Sky, papa mencari mu."
Mendengar tak ada jawaban cavero berpikir tidak ada siapa-siapa, ia memilih melangkah menjauh.
"Papa, sky disini hiks.."
Hening
"PAPA TOLONGIN SKY DI KUNCI DARI DALAM."
Sky panik karena tidak ada lagi panggilan dari cavero. Ia mencoba memukul-mukul pintu dengan keras, tidak peduli pada tangan nya yang sakit.
"PAPA JANGAN PERGI, SKY DISINI."
Karena memukul dengan tangan tidak efektif sky memilih dengan tubuh nya sendiri. "Hiks.. Please Help me, hiks.. Sky rindu papa."
Sky menundukan pandangannya ke lantai. Merasa tidak ada lagi harapan membuat nya sedih.
"Mundur."
Deg
Bocah itu terkejut dan refleks kembali memukul pintu yang masih terkunci rapat. "Papa? Ini papa sky bukan?!"
"Iya sayang, sekarang mundur papa coba dobrak pintu nya."
Sky mundur perlahan, tangisan nya berubah menjadi bahagia.
Sedangkan di luar cavero terus berusaha membuka pintu yang terkunci dengan cara mendobrak. "Damn it, kenapa susah sekali."
"Sky disini?!"

KAMU SEDANG MEMBACA
SKY TRAPPED [END]
General FictionHidup diperlakukan seperti bayi? Hal buruk atau menyenangkan? Tanya kan saja pada sky, anak yang berusia 13 tahun tinggi sekitar 156 memiliki wajah terbilang manis nyerempet ke cantik. Mempunyai keluarga yang overprotective akut, sial nya ia bahk...