bab 5

1K 60 9
                                    

"LOOO!!!?" Tunjuk Vania kepada Aksa, Aksa yang akhirnya bertemu dengan perempuan itu kembali mengedipkan matanya dan tersenyum kearah Vania, itu semua justru terlihat konyol di depan Vania, Aksa menarik Vania ke depan kelasnya, zhelda yang melihat temannya di tarik dengan tiba-tiba oleh aksa menghadang pergerakan ketua Casanova itu.

"Lo mau bawa temen gue kemana?" Ujarnya sambil bersidekap dada, Aksa yang melihat itu sontak memberikan kode kepada gara , gara yang mengerti pun menghampiri kekasihnya itu.

"Sayang jangan ikut-ikutan masalah mereka kita selesai masalah kita ajak yuk." Ujar gara, menarik tangan zhelda untuk ikut bersamanya, Valdi yang melihat meira sedang duduk di bangkunya seorang diri yang saat ini sedang membaca sebuah novel langsung menghampiri mantan kekasihnya itu.

"Hai mei." Ujarnya kepada meira dan Meira  hanya mengangkat sebelah alisnya sebagai respon.

"Gue boleh duduk?" Tanya Valdi dengan hati-hati dan Meira sontak menggeser duduknya jadi berpindah ke tempat zhelda yang berada di sebelahnya, Valdi yang melihat itu tersenyum kearah Meira.

"Makasi Mei." Ujarnya, Meira hanya menganggukan kepalanya menanggapinya, merasakan adanya sebuah kecanggungan membuat Valdi berdehem untuk mengurangi kecanggungan diantara mereka dan mencoba kembali sesuatu yang ingin dirinya perbaiki bersama Meira.

"Kita beneran gak bisa kayak dulu lagi?" Ujar Valdi menatap Sendu kearah Meira,  Meira sontak menutup novel yang sedang dirinya baca dan memandang mantan kekasihnya itu.

"Yang udah rusak gak akan bisa di perbaiki val dan sesuatu yang terjadi antara kita masalahnya gak kecil Lo tau itu!" Ujarnya sambil menunjuk Valdi, Valdi hanya menghela nafasnya lelah harus seperti apa dia memberi tau Meira bahwa sebenernya itu bukan salahnya.

"Dengarin gue mei." Ujarnya sambil menggenggam kedua tangan Meira.

"Kali ini gue serius bisa sekali ini aja Lo percaya sama gue?, Sama cinta gue?" Ujarnya menatap Meira dengan sendu, Meira yang ditatap Seperti itu memalingkan wajahnya karena tidak sanggup memadang wajah valdi.

"Mei jawab gue." Ujar Valdi sambil memegang dagu Meira agar memandang wajahnya, Meira sontak berdiri dari posisi duduknya dan melenggang pergi meninggalkan Valdi yang menatap kepergiannya dengan sendu.

•••

"mulai sekarang Lo jadi milik gue dan gue gak menerima penolakan!!!!" Ujar Aksa kepada vania. Perkataan Aksa yang mampu membuat atensi seluruh anak kelas MIPA A tetoreh untuknya dan Vania.

Vania Anderson adalah seorang siswi baru pindahan dari SMA 2 Nusantara , bersekolah sudah 6 bulan di SMA 1 lintang tenggara ini.

"Ogah gue gak mau punya pacar jamet , tukang mainin cewek kayak Lo." Ujar Vania Sambil memandang tajam kearah Aksa.

"LO BERANI NOLAK GUE!?" Ujar Aksa Sambil meletakkan tangannya pada sisi kepala Vania, Vania yang melihat itu hanya memandang Aksa dengan remeh.

"Ngapain gue harus takut nolak Lo?, Emangnya Lo tuhan Sampek gue harus takut Sama Lo?" Vania menatap laki-laki di depannya ini dengan tajam.

"TERIMA GUE ATAU LO GUE CIUM!" Perkataan Aksa yang mampu membuat anak-anak kelas XII MIPA A berbisik-bisik tentangnya dan Vania. Mendengar adanya bisik-bisik tetangga membuat Aksa memandang tajam seluruh anak-anak MIPA A.

Playboy Insyaf [ On Going ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang