"Aku mohon hentikan aahh"
Pinta Chenle yang sedari tadi tak henti-hentinya meminta Jisung untuk berhenti, namun Jisung tetaplah Jisung ia tidak akan berhenti sampai dirinya merasa puas untuk menyiksa pemuda manis yang malang itu dan yang berada dibawah kungkuhan nya.
"Sshh aghh, aku tidak akan berhenti sebelum merasa puas sayang eunghh" balas Jisung yang masih dengan aktivitas nya menghujami lobang Chenle dibawah sana dengan sangat brutal dan kasar
"Aku mohon aaahh hiks- kasihan anak kita aahh" ucap Chenle yang mengingatkan pemuda jangkung itu
"Aku tidak peduli, dan aku tidak akan pernah menganggap dia adalah anakku! Karena apa? Karena aku tidak sudi!" Ucap Jisung dengan sangat kasar sembari mencengkram dagu Chenle yang berada dibawah nya
"Nghhh aahhh Ji please aahh dia tidak salahh, aku mohon jangan benci dia ahhh benci aku ajaa, hiks- aku mohon" pinta Chenle lagi sembari beberapa kali mendesah sebab aktivitas Jisung dibawah sana.
"Cih, anak mu itu juga sampah! Bodoamat dengan dia lahir pun aku tidak akan peduli terhadap nya, sshhh" balas Jisung kembali
"Aahh kasihan dia Jisung nghh, k-kau boleh menghukum bahkan melakukan apapun sesuka mu terhadap ku eunghh tapi aku minta sayangi dia, aahh-" ucap Chenle lagi yang masih memohon
"Kau yakin akan sanggup menerima dan menuruti semua keinginanku?" tanya Jisung yang seketika memberhentikan aktivitas dibawahnya
Tampak Chenle mengangguk lemas, sungguh ia sangat capek saat ini bahkan ini bukan lagi yang pertama Jisung menghantam lobang nya, namun sudah beberapa ronde yang dilakukan oleh Jisung.
"A-aku akan menuruti semua keinginan mu" angguk Chenle dengan lemas
"Termasuk tidak mengadukan semua perbuatan ku ini kepada siapapun termasuk bunda dan ayah?" tanya Jisung yang memastikan
Lagi-lagi Chenle mengangguk, ini demi anak nya. Iya Chenle hanya ingin anaknya nanti disayang oleh Jisung, Chenle tidak ingin anaknya mendapat siksaan seperti dirinya juga, anaknya harus bahagia.
"Serta orang tua mu? Ups maaf aku lupa orang tua mu sudah tiada" ucap Jisung yang menyunggingkan bibirnya
Ya orang tua Chenle sudah tiada dua tahun yang lalu, mereka mengalami kecelakaan pesawat saat ingin pergi ke Jepang.
Hal itu menurut Jisung akan lebih mudah untuk menghancurkan dan membuat menderita namja manis ini nantinya.
"Bagus kalau jika kau menurut, sekarang kita lanjutkan kegiatan kita baby" ujar Jisung yang kembali menghantam lobang Chenle dibawah sana dengan kepunyaan nya yang sedari tadi sudah menyatu dengan hole Chenle.
"Aahh aahh please pelan nghh"
"Sshh kau sungguh nikmat baby.."
Kegiatan itu pun berjalan dengan seharian tanpa mengingat waktu dan juga tenaga yang terkuras dari pemuda manis itu, Jisung masih saja tetap menghajar nya habis-habisan tanpa memperdulikan keadaan sang baby di perut Chenle.
Sampai dimana Chenle pun tidak sadarkan diri akibat sangat kecapean meladeni nafsu Jisung yang besar itu.
.
.
.***
"Eunghh" desis Chenle yang terbangun dari tidur panjang nya dengan masih dibaluti selimut tebal ditubuhnya
Chenle pun terduduk sembari memegang pelipis nya yang sedikit pusing, ah Chenle ingat kalau tadi siang ia ditempur habis-habisan dengan Jisung sampai dirinya tidak sadarkan diri setelah itu
KAMU SEDANG MEMBACA
Half Heart || Chenji/Jichen (END)✔️ [TELAH TERBIT]
Fanfiction🔞⚠️🔞 Chenle hanya ingin bahagia, tapi kenapa kebahagiaan itu sangat susah untuk ia dapatkan?.. Sampah seperti mu itu harus di basmi, Chenle -Park Jisung Aku membenci mu! -Park Chenle 🔞🔞🔞 Jisung: Dom/Seme⚠️ Chenle: Sub/Uke⚠️ 🔞🔞🔞 ⚠️WARNING🔞‼️...