Chenle tidak mengerti kenapa Jisung membawanya ke dapur, namun percayalah jika saat ini Chenle sangat ketakutan.
Jisung kini berada tepat dihadapan Chenle, menatap Chenle dengan sorot mata yang tajam.
"Dimana kamu simpan jeruknya?" Tanya Jisung dengan suara dingin, hal itu membuat Chenle semakin ketakutan.
Chenle yang ketakutan hanya bisa diam kemudian menjawab pertanyaan Jisung dengan penuh keberanian, "D-di kulkas"
Jisung tersenyum miring dan kemudian melangkahkan kaki nya menuju kulkas dan langsung mencari buah jeruk laknat itu.
Dapat, Jisung tersenyum tipis dan langsung mengambil satu buah jeruk dari dalam rak keranjang buah disana, kemudian ia kembali kearah Chenle yang masih berdiri ketakutan.
"Jeruk ini emang kelihatan nya menggiurkan sekali, tapi rasa asamnya di tenggorokan seperti terbakar. Kamu tau kan cuma orang hamil dan ngidam saja yang suka jeruk ini, nah kamu juga tau kan kalau aku gak suka jeruk? Dan salahnya kamu malah ngerjain aku pakai jeruk ini. Aku gak mungkin diam aja Chenle, kamu harus tanggung semuanya" ucap Jisung dengan tersenyum puas melihat wajah Chenle yang gugup ketakutan itu.
Dengan cekatan Jisung langsung membuka kulit jeruk itu, setelah itu ia melemparkan kulit jeruk itu ke sembarang arah, lebih tepatnya ke lantai.
"Kamu tau itu apa Chenle?" tanya Jisung sembari menunjuk kulit jeruk yang sudah berserakkan di lantai.
Hal itu membuat Chenle bersusah payah untuk menelan air liurnya sendiri, pertanyaan Jisung seolah seperti jebakan.
"I-itu kulit jeruk" jawab Chenle dengan susah payah, sebab Jisung masih melihatnya dengan sorot mata yang tajam.
Namun setelah itu, Jisung malah tertawa yang kini malah membuat Chenle bingung sembari menaikkan sebelah alisnya bingung.
"Kamu salah Chenle, itu bukan lagi kulit jeruk, tapi itu sekarang sudah jadi SAMPAH. Kamu tau SAMPAH? Ya itu, kulit jeruk itu sekarang sudah jadi SAMPAH!" ucap Jisung dengan tersenyum sinis kearah Chenle sembari menekankan kata 'sampah' nya menatap kearah Chenle.
Sementara Chenle mendadak merasakan kembali dadanya sesak dan hatinya seolah tertusuk ribuan jarum saat mendengar Jisung menyebut kata sampah seolah sedang menyindir dirinya.
"Buka mulut kamu" suruh Jisung kemudian
Chenle pun mau tidak mau membuka mulutnya, dan dengan cepat Jisung memasukkan satu siung jeruk yang sudah ia belah tadi masuk kedalam mulut Chenle.
Benar saja, padahal baru diletakkan di lidah namun rasa asam nya mampu membuat mata Chenle kini terpejam, rasa asamnya seperti menjalar kemana-mana
Jisung terkekeh kecil, dan kemudian langsung meraih tengkuk Chenle
Cup!
"Mmphhh..."
Jisung langsung saja melahap bibir Chenle dan mencium bahkan melumat bibir ranum itu yang terkantup itu.
Sementara Chenle merasakan sensasi yang sangat aneh saat Jisung tiba-tiba mencium bibirnya, Chenle merasa ada bulu-bulu halus yang menggelitiki perutnya saat ini
Jisung sangat antusias melumat bibir ranum itu dengan sangat lembut, hal itu membuat Chenle kini melemah dan terbuai oleh perlakuan Jisung. Didalam sana, lidah Jisung mulai mengabsen jajaran gigi Chenle, hal itu membuat Chenle melenguh dan membuka mulutnya. Dan kini membiarkan lidah Jisung masuk begitu saja menerobos kedalam.
Jisung pun kini mulai menggelutkan lidahnya dengan lidah Chenle sangat lihai, tak lupa jeruk itu pun kini menjadi mainan didalam sana.
Hingga jeruk itu pun tergigit dan tak lupa mengeluarkan air yang membuat lidah mereka berdua seperti tersengat, namun entah kenapa rasa masam itu justru memperpanas semuanya. Jisung bahkan kini melingkarkan kedua lengannya di pinggang ramping Chenle, sementara Chenle saat ini mulai mengalungkan tangannya dileher Jisung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Half Heart || Chenji/Jichen (END)✔️ [TELAH TERBIT]
Fanfiction🔞⚠️🔞 Chenle hanya ingin bahagia, tapi kenapa kebahagiaan itu sangat susah untuk ia dapatkan?.. Sampah seperti mu itu harus di basmi, Chenle -Park Jisung Aku membenci mu! -Park Chenle 🔞🔞🔞 Jisung: Dom/Seme⚠️ Chenle: Sub/Uke⚠️ 🔞🔞🔞 ⚠️WARNING🔞‼️...