11💔

16.7K 1.4K 1.6K
                                    

Tiga bulan kemudian

Chenle terdiam seraya mengelus perutnya yang sekarang sudah terlihat sedikit membuncit. Ya sudah tiga bulan semuanya berjalan dan penderitaan yang Chenle alami serta ia jalani.

Saat ini Chenle tengah berdiri sembari menatap lurus kesatu arah, manik mata Chenle perlahan mulai digenangi airmata melihat hal itu, ia juga dapat mendengar obrolan-obrolan yang ia tatap diujung sana.

"Makasih cincinnya, aku suka banget"

"Sama-sama, bagus deh kalau kamu suka. Aku janji gak lama lagi aku ganti cincin itu sama cincin yang lebih indah"

Telinga Chenle terasa memanas mendengar hal itu, ia mendengar jelas percakapan antara Jisung dan Wonyoung yang saat ini tengah bermesraan dihadapannya.

Ya belakangan ini memang Wonyoung sering kesini untuk bertemu dengan Jisung, Chenle muak namun sayangnya dirinya tidak bisa berbuat apa-apa. Jika ia mengusir Wonyoung, pastinya dirinya akan diamukki oleh Jisung.

Memang mirip seperti sampah, Jisung mengabaikan Chenle dan menganggap Chenle seolah tidak pernah ada.

Chenle pun beralih menatap jemarinya yang polos tanpa ada cincin, ya semenjak cincin yang terakhir melingkar dijari manisnya yang diambil dan dilepaskan oleh Jisung. Sekarang cincin itu kini sudah bersemayam di jari manis nya Wonyoung, cincin pernikahan Jisung bersama Chenle.

"Jisung, kamar kamu kosong?" Tanya Wonyoung kemudian

"Heum kenapa? Kamu cape ya? Mau tidur dan beristirahat dikamar?" tanya balik Jisung

Tanpa malu nya Wonyoung menganggukkan kepalanya

"Tapi temenin ya" pinta nya

"Siap berlianku" balas Jisung yang menyetujui permintaan Wonyoung dengan begitu saja

Jisung mengenggam erat tangan Wonyoung dan berjalan bersama Wonyoung menuju kamarnya, bahkan mereka berdua melewati tempat dimana Chenle berdiri, namun Jisung bahkan tidak melirik Chenle sama sekali.

Chenle hanya bisa menangis diam sembari mengelus perutnya.

"Sayang, mama tidak apa kok. Mama cuma sampah untuk papa kamu, maafin mama ya karena mama selalu menangis didepan kamu. Mama ngerasain sakit, sakit karena papa kamu gak pernah peduliin kehadiran kamu sama mama" ucap Chenle sembari mengelus perut nya itu seperti sedang menenangkan buah hatinya yang didalam sana pasti juga ikut sedih.

Setelah berbicara dengan sang bayi didalam perut, entah kenapa Chenle sedikit merasa agak tenangan. Ia pun tersenyum lalu menyengka airmatanya, kemudian Chenle pun beranjak melangkah menuju ruang depan

"Chenle!"

Langkah Chenle terhenti saat Jisung memanggilnya, terlihat kini Jisung yang tengah melangkah menghampiri Chenle.

"Ada apa?" Tanya Chenle

"Ikut aku ke kamar!" Ucap Jisung yang langsung menarik paksa tangan Chenle, sementara Chenle hanya bisa mengikuti dengan pasrah.

.
.
.

Sesampainya dikamar, nafas Chenle semakin terasa sesak saat mendapati Wonyoung yang kini berbaring ditempat tidur dengan pakaian yang tidak lagi rapi seperti sebelumnya.

Apa yang sudah dilakukan oleh mereka berdua didalam kamar ini?

"Chenle, Wonyoung lagi kecapean sekarang. Aku minta kamu pijitin dia dengan benar dan lembut, Aku gak mau dia sak-

"AKU BUKAN PEMBANTU JISUNG!!" ucap Chenle dengan tiba-tiba sembari berteriak

Ya Chenle tidak sudi menyentuh kulit Wonyoung, sampai kapanpun ia tidak akan pernah sudi dan mau.

Half Heart || Chenji/Jichen (END)✔️ [TELAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang