Awan mendadak menghitam dan matahari mendadak hilang.
Rintik hujan pun turun dengan deras bersamaan dengan angin yang sedikit menganggu kaki Chenle untuk terus berjalan tanpa arah.
Hujan ini adalah hujan pertama untuk memulai semuanya, bagi Chenle.
Ya jauh, sangat jauh. Dimana Chenle berdoa akan segera terbebas dari semuanya, saat ini tidak ada yang tau keberadaan nya dimana. Chenle tersenyum dalam tangisnya, tubuhnya terguyur air hutan.
Saat ini hanya dia dan si bayi yang menikmati hujan ini, sembari tersenyum miris dengan keadaan nya yang begitu pilu.
"Langit aja menangis karena kasihan lihat kamu sama mama disini sendirian, sayang. Kamu tenang aja, tanpa papa kamu, kamu juga pasti bisa hidup sayang. Mama akan selalu ada untuk kamu, kamu jangan khawatir, mama juga bisa kok jadi peran papa sekaligus untuk kamu nanti" ucap Chenle sembari mengelus perutnya ditengah-tengah hujan deras yang mengguyur tubuhnya itu.
Chenle lagi-lagi tersenyum miris, didalam sana ada bayi nya yang harus menerima semua takdir yang begitu keji ini. Chenle tidak boleh memikirkan dirinya sendiri, ia harus memikirkan bayi nya. Ya Chenle harus mencari tempat untuk berlindung sementara.
Tak berapa lama Chenle menemukan sebuah ruko yang kebetulan sudah tutup disana, ia pun langsung berteduh disana.
Baju yang Chenle kenakan sudah basah kuyup, begitupun dengan koper nya yang juga sudah basah terkena air hujan yang begitu deras, perlahan namun pasti suasana dingin itu kembali menerpa permukaan wajah hingga kaki jenjang Chenle.
Chenle terduduk dilantai ruko yang dingin itu, terduduk seraya memeluk dirinya sendiri.
Tak lama Chenle mulai menyadari kalau dia tidak sendiri saat ini, sorot mata Chenle pun menangkap kehadiran seorang pria yang sepertinya juga sedang berteduh. Hingga Chenle terkejut saat pria itu memandanginya balik.
Chee mendadak ketakutan saat pria itu menghampiri nya, dengan cepat Chenle bersiap untuk pergi
"Mau saya bantuin cari tumpangan nona?" tanya pemuda tersebut
Chenle mendadak terkejut mendengar penuturan pria itu yang sepertinya bukan pria jahat.
"Maaf aku laki-laki" ucap Chenle dengan sedikit gugup
"Ah maaf saya kira anda perempuan, mau saya cari kan tumpangan?" Tanya pemuda itu lagi
Chenle pun langsung menggelengkan kepalanya pelan, kemudian memilih untuk pergi menerobos hujan deras.
"Heyy tungguu" teriak nya
Hal itu membuat Chenle terpaku dan memberhentikan jalan nya, Chenle tak ingin terjebak, mana tau pria itu adalah pria jahat. Tapi entah kenapa juga Chenle malah berhentikan langkah nya begitu saja.
"Aku mohon jangan lakukan hal jahat kepada ku" pinta Chenle dengan was-was
"Heyy tunggu, sepertinya kita sudah pernah bertemu sebelumnya" ucap pria itu tiba-tiba
Hal itu membuat Chenle membalikkan badan nya untuk menatap dengan fokus pemuda yang masih berada dibelakang nya itu.
"Chenle, kau Chenle kan?"
.
.
.***
Tiga bulan kemudian
Tiga bulan lagi sudah berlalu begitu saja, dan sudah tiga bulan pula semuanya berubah.
Dan sudah tiga bulan pula lah Chenle pergi dari kehidupan Jisung, entah dimana pemuda manis itu berada saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Half Heart || Chenji/Jichen (END)✔️ [TELAH TERBIT]
Fanfic🔞⚠️🔞 Chenle hanya ingin bahagia, tapi kenapa kebahagiaan itu sangat susah untuk ia dapatkan?.. Sampah seperti mu itu harus di basmi, Chenle -Park Jisung Aku membenci mu! -Park Chenle 🔞🔞🔞 Jisung: Dom/Seme⚠️ Chenle: Sub/Uke⚠️ 🔞🔞🔞 ⚠️WARNING🔞‼️...