26💔

11K 1K 1.5K
                                    

Awas aicemoci🌚🤣 siapkan nafas nya, tarik nafas terus tahan okehh🙈🤣👍..

.
.
.

Siang pun telah tiba, dan langit masih dihiasi oleh awan hitam. Matahari seakan enggan untuk menongolkan dirinya kepermukaan, walau kini hujan sudah mulai reda, namun tidak dengan cuaca yang menggelap.

Chenle menatap Sungchan yang saat ini akan pergi bekerja, tadi Chenle sudah melarang untuk Sungchan pergi sebab cuaca yang sedang buruk. Namun Sungchan tetap ingin pergi bekerja, dan apa boleh buat Sungchan memang bukan pengusaha besar seperti Jisung, jadi Sungchan harus tetap giat untuk bekerja.

"Aku berangkat kerja ya, kamu jangan lupa kunci pintu rumah untuk jaga-jaga kalau ada orang jahat yang datang" pesan Sungchan kepada Chenle

Sementara Chenle mengangguk paham dengan pesan dari Sungchan.

"Hey Jian, uncle Sungchan berangkat kerja ya, Jian jagain mama dirumah. Uncle Sungchan janji ntar pas pulang kerja uncle bawain Jian mainan" ucap Sungchan beralih kearah Jian yang tengah bermain dilantai dengan mainan yang seberapa ada di rumah Sungchan.

Chenle tersenyum melihat interaksi mereka berdua, Sungchan sangat menyayangi Jian. Dan kini terlihat Sungchan yang mengecup pipi Jian, membuat Jian tergelak tawa kemudian bergantian mengecup pipi Sungchan kembali.

Setelah itu Sungchan kembali menatap kearah Chenle, dan kemudian mencubit pelan pipi Chenle. Sungchan seperti sudah benar-benar menganggap Chenle adiknya, Chenle yang dicubit pipinya pun hanya bisa bergumam kesal dan membuat Sungchan terkekeh.

"Yaudah, aku berangkat ya"

"Iya hati-hati ya Chan" balas Chenle

Sungchan pun tersenyum kemudian langsung pergi keluar rumah, sementara Chenle merasa seperti benar-benar menjadi istri Sungchan yang kini sedang beralih menggendong Jian, buah hati dirinya bersama Sungchan. Oh Tuhan.. andaikan memang Sungchan yang menjadi suaminya, ucap Chenle dalam hati.

Sungchan sudah melaju dengan mobilnya pergi dari perkarangan rumah. Setelah itu ia beralih kearah Jian yang sepertinya mengantuk itu

"Udah yuk sayang, Jian sekarang bobo siang ya" ucap Chenle yang langsung membawa Jian kearah kamar

Sesampainya dikamar Chenle langsung membaringkan tubuh mungil Jian ditempat tidur, kemudian berbaring disampingnya dan langsung menyusui jagoan nya itu hingga betul-betul terlelap.

Setelah pulas, Chenle pun menyudahi dan kemudian beranjak dengan hati-hati agar Jian tidak terkejut dan terbangun dari tidurnya. Tak lupa pula Chenle menyelimuti anak mungilnya itu supaya tidak kedinginan dan semakin nyaman tertidur.

Chenle pun beranjak menuju dapur untuk pergi memasak, biarpun hatinya masih terasa hancur dengan pikiran yang tidak menentu, namun Chenle harus tetap menghargai Sungchan dengan hanya tidak menangis saja. Namun Chenle juga harus bersikap baik layaknya ia benar-benar tidak hanya menumpang disini, namun ikut handil membantu Sungchan untuk mengerjakan pekerjaan rumah.

Saat ingin memulai masak, tiba-tiba Chenle terkesigap saat merasakan ada sebuah tangan kekar yang melingkar di pinggang rampingnya.

Deg.

Chenle seketika merasakan detak jantungnya berhenti seketika, tubuhnya bergetar saat hidungnya mulai mencium wangi ini, wangi yang sangat tidak asing lagi dipenciumannya. Ya itu adalah wangi tubuh Jisung.

"Jisung"
Dengan gerakan cepat Chenle berbalik untuk menghadap orang yang kini memeluknya.

Dan benar saja itu adalah Jisung, bibir pucat Chenle pun bergetar. Keringat kini mulai membanjiri tubuh dan wajahnya, Chenle mendadak lupa caranya berteriak saat melihat Jisung yang sudah ada dihadapannya

Half Heart || Chenji/Jichen (END)✔️ [TELAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang