23💔

10.4K 890 1.9K
                                    

Chenle hanya mampu terisak tidak menyangka kalau anak berumur tiga tahun seperti Leon mampu membuat rasa sakit yang luar biasa didalam hatinya.

Apalagi Leon adalah anaknya sendiri, rasa sakit ini bahkan lebih sakit dibandingkan pukulan Jisung dahulu.

"Papa Jisung, mama Wony please.."

Telinga Chenle tidak tuli, Chenle mampu mendengar permohonan Leon yang saat ini membuat detak jantungnya seakan berhenti.

Leon, anak itu terus memohon kepada Jisung untuk memiliki mama baru, dan itu adalah Wonyoung? Astaga. Chenle pikir semua penderitaan nya sudah sirna setelah semuanya sudah berubah, namun Chenle salah. Penderitaan baru kini telah menantinya, dan itu dari anak kandung nya sendiri.

Sementara Jisung menatap anak sulung nya itu dengan tatapan tidak percaya, seolah menatap dalam untuk memastikan jika permohonan anaknya itu memang benar-benar nyata dan tulus.

Jisung lagi-lagi tidak percaya kalau dikedua mata Leon tidak ada kebohongan apalagi kepaksaan disana, bocah itu memohon dengan ketulusan. Leon benar-benar menginginkan mama baru, yang tak lain adalah Wonyoung.

Jisung kemudian menarik Leon kedalam pelukannya, memeluk erat tubuh mungil Leon. Suara tangis Leon meremang, membuat dada Jisung sesak karena memang ini kelemahan nya.

Jisung dulu pernah berjanji untuk selalu menjaga dan membahagiakan anaknya itu, sebab selama dikandungan Leon tidak pernah merasakan kebahagiaan dari sang papa. Hal itu membuat Jisung merasa bersalah, jadinya ia bertekad akan selalu membahagiakan Leon setelah lahir nanti, dan menuruti semua keinginan Leon.

Namun jika seperti ini permintaan Leon, Jisung malah bingung sendiri. Ia tidak mungkin kan menuruti keinginan Leon yang satu ini? Jisung tidak ingin menyakiti Chenle lagi, apalagi tau sendiri Wonyoung sudah memiliki suami yang notabene nya adalah sahabat istrinya sendiri.

"Jangan nangis, papa sayang Leon" ujar Jisung yang menyengka airmata Leon dengan jemarinya.

"Mama baru papa... Hks- please.. mama Wony.."
Bibir Leon bergetar seolah tak ingin diam sebelum permintaan nya Jisung penuhi.

.
.
.

***

Chenle menatap lirih Jian yang kini terlelap pulas di sampingnya, ya setelah menguping tadi Chenle langsung beralih kekamar nya dan menemui Jian yang ternyata sudah tertidur.

Airmata Chenle sudah menetes sedari tadi, Chenle tidak menyangka hanya karena perhatian nya kepada Jian, Leon sampai membencinya bahkan Leon juga tidak lagi menganggapnya sebagai ibu, ibu yang melahirkannya didunia ini.

Entah benar atau tidak, sepertinya Leon sudah betul-betul membenci Chenle, dan sampai sekarang Chenle masih mendengar suara tangis Leon yang menggema meneriaki nama Wony.

Sangat sakit, terlebih saat Chenle mendengar juga suara Jisung yang mengatakan jika tak lama lagi Leon akan mendapatkan semuanya.

Itu artinya? Oh Tuhan, terlalu sulit Chenle membayangkannya. Yang jelas saat ini didalam hati Chenle tengah hancur tak berujung menahan rasa perih yang luar biasa.

Apakah Chenle akan kembali seperti dulu? Apakah Jisung akan kembali menyuruh nya pergi seperti dahulu?

Leon, anak yang dulu selalu menemani Chenle saat-saat disiksa oleh Jisung, bahkan didepan berlian Jisung sendiri. Justru sekarang ikut handil dan mencontohi kelakuan papa nya dalam menghancurkan hati Chenle.

Half Heart || Chenji/Jichen (END)✔️ [TELAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang