* 6 *

1.3K 198 4
                                    

"harus banget gitu kalian suap-suapan di depan gue?" tanya irene jengah dengan kelakuan JenSoo yang gak tau tempat ini.

"haruslah, derita LDR mah bukan urusan kita" jawab Jennie menjulurkan lidahnya.

"semoga segera LDR an juga"

"dih jahat banget doanya, adek Sung Go Kong" cerca Jisoo.

"Chu Patkai diem ya"

"oh ngajak ribut?" tantang Jisoo berdiri dari duduknya.

"potong gaji"

denger gitu Jisoo langsung duduk manis kembali.

"jenn keluar aja yuk, mami ngamuk"
ajak jisoo

"heh tunggu dulu jisoo, lo urus restoran beberapa hari ke depan"

"lah lo mau kemana?"

"kepo, gue ada kerjaan di luar jadi lo handle dulu"

"iyaaa"















"barangnya cuma segini yang kamu bawa?" tanya seulgi pas liat irene cuma bawa Tas hitam gak kecil amat.

"hmm itu aja, kan ada baju kamu kalo aku dingin" jawabnya santai terus masuk mobil duluan

seulgi menggeleng ngeliat tingkah irene. hari ini seulgi ke Bandung buat ngelukis yang kata Rosé waktu itu. seharusnya seulgi bareng Rosé tapi anak itu ada acara manggung sama Wendy jadi seulgi dateng sendirian. entah dari mana tau, irene menawarkan diri buat ikut dengan alibi pusing ngurus restoran terus.

"pake ini biar biar leher kamu gak pegel" seulgi memasangkan bantal leher untuk irene yang sibuk main ponselnya.

"kok gambar Cony sih?" protesnya cemberut.

"karena kamu mama nya Cony"

bugh!

tinjuan kecil melayang mengenai pundak seulgi dari Irene.

"nyebelin"

seulgi terkekeh gemes liat irene yang mempoutkan pipjnya, tangannya tak tahan buat mengasak rambut Irene dan mencubit pipinya.

"ngambek terus padahal tuaan kakak loh"

"jalan seulgi!!!!"

"siap paduka~"






























"seul?" bisik Irene pas mereka lagi jalan ke parkiran hotel buat makan di luar sesuai keinginan Irene.

"kenapa?"

"kok orang itu lirik-lirik aku mulu sih, takut" cicitnya nunjuk ke dua orang laki-laki yang liatin irene terus.

seulgi ngeliat pakaian irene yang cuma pake kaos putih jadi pantes aja diliatin dua orang laki-laki itu. seulgi melepaskan jaketnya terus pasang di badan irene mungil irene bikin jaketnya kayak kebesaran.

"udah tau mau keluar, malah pake kaos" omel seulgi mengancingkan jaket jeansnya itu.

"sini kamu jalannya depan aku aja" suruh seulgi yang membiarkan irene berjalan di depannya sementara dia di belakang memegang bahu irene dan tak lupa melirik sinis dua orang pria yang masih ngeliatin irene

'dasar mata keranjang" umpatnya kesal.

seulgi dengan sengaja menyuruh Irene untuk duduk di sudut tempat makan karena orang-orang pada liatin mereka.

"kamu tuh cantik banget makanya orang-orang pada liatin kamu" rutuk seulgi tak nyaman.

"emang kamu pikir mereka cuma liatin aku doang gitu? mereka liatin kamu juga tau" balas Irene ikutan kesel karena orang-orang pada memuji kecantikan dan proporsi tubuh seulgi.

"emang, tapi kebanyakan mereka tuh liatin kakak tau gak. ugh bikin kesel"

Irene tersenyum dengernya, "sama aku juga kesel liatnya"

mereka berdua gandengan buat balik ke hotel. irene gak mau keliling katanya karena capek dan seulgi nurut aja apa yang dimau Irene.
























"lah Hyojung?"

"seulgi?"

"jadi lo mbaknya eunha?"

"lah terus lo temen yang di bilang Rosé?"

keduanya pelukan kayak Teletubbies dong. mereka ini dulu sohib kuliah tapi Hyojung pindah pas mau semester 2 ke Bandung.

"inimah kalo sama lo, gak nyampe sehari yekan ngelukisnya"

"ah bisa aja lo. ini mana meongnya?" tanya seulgi lirik kebelakang Hyojung.

"bentar dulu, lo gak ngenalin yang di belakang lo itu siapa?" bisik Hyojung karena muka Irene keliatan datar.

seulgi menoleh liat irene yang selangkah di belakangnya, dia ngeraih tangan Irene buat kesampingnya.

"ini kak Irene. dan kak, ini Hyojung temen kuliah dulu" seulgi memperkenalkan mereka satu sama lain.

"Hyojung Kak"

"Irene"

wajar Hyojung gak kenal. selain dia sebentar kuliah di kampus seulgi, mereka juga beda jurusan dan gedung fakultas Hyojung itu letaknya di belakang. beda dengan fakultas Seulgi dan Irene yang berdekatan.

"nah udah kenal kan? yuk gue mau liat meongnya" kata seulgi semangat. dia emang pecinta hewan apalagi kucing. bahkan di rumahnya asli, seulgi punya dua kucing Lulu dan Lala.

pas mau jalan, irene langsung meluk lengan seulgi dengan wajah takutnya.

ah iya, seulgi hampir lupa kalo dia bawa Irene yang takut sama hewan.

"nanti kamu berdiri agak jauhan aja kalo takut" bisik seulgi menenangkan irene dengan mengusap punggung tangannya.

"tuh liat, kucingnya banyak banget bulunya seul... takut" rengeknya dengan berbisik. tangannya meremas lengan seulgi karena juga gemes.

"nah jjungie~ sapa Tante seulgi dulu".

"anjir Tante gak tuh, kurang ajar emang lo" rutuk seulgi

"ya terus apaan kalo gitu?"

"ya apa kek yang bagus, lo mah dari dulu suka banget memancing emosi"

irene melepaskan lengan seulgi dan mundur kebelakang karena seulgi udah gendong kucing putih itu.

"kak gak mau pegang juga?" tawar Hyojung karena irene malah mundur.

"dia takut hewan" jawab seulgi mewakilkan.

"ah gitu, maaf gue gak tau. apa gue ambil kandangnya aja?" tanya Hyojung khawatir Irene gak nyaman.

"gak usah, saya baik-baik aja. kucing kamu lucu" kata irene menggelengkan kepalanya.

irene duduk di kursi samping seulgi yang ngelukis kucing Hyojung itu. dia irene cuma diem liatin seulgi dan  sesekali fotoin seulgi yang cool mode serius gitu.

tapi aksinya itu terhenti karena ada panggilan, dia pamit sama seulgi buat keluar angkat panggilan itu.

setelah irene cabut, Hyojung yang emang dari tadi liatin mereka berdua, ngehampirin seulgi.

"kerja sambil pacaran, bisa banget lo ye" sindirnya

"siapa?

"lo lah, emang siapa lagi?"

seulgi gak menjawab, dia cuma tersenyum kecil.



















'ah pacar~'

In My Dreams ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang