* 7 *

1.2K 195 28
                                    

Seulgi gak tau, sejak irene keluar angkat panggilan itu, mukanya jadi gak enak bahkan sekarang pun pas mereka lagi keliling Bandung sebelum pulang ke Jakarta, irene gak serewel biasanya.

bahkan dia makan dawet pun gak banyak komen karena biasanya, dia suka banget komen kalo dawet punya seulgi lebih enak daripada punya dia. padahal kan belinya di satu gerobak.

"kamu sakit?" tanya seulgi akhirnya.

"gak"

"atau mau red day?"

"gak seulgi!!!"

seulgi auto diem karena irene ngomong sambil ngegas gitu. kalo diterusin nanya dia pasti kena semburan.

"ini udah makannya? pulang sekarang?" tanya seulgi.

"udah"

seulgi cuma bisa liatin irene yang jalan duluan ke mobilnya sementara dia bayar dua cangkir cendol tadi lalu nyusul irene.

dia kaget pas baru buka pintu kemudi irene udah lempar tasnya ke jok belakang terus memeluk lutut dan membenamkan wajahnya bikin seulgi panik.

"kak, kamu kenapa?"

denger isak kecil irene tambah bikin seulgi kalang kabut, "kamu nangis?"

irene mengangkat wajahnya terus menjatuhkan dirinya dalam pelukan seulgi dan menangis di pundak seulgi yang kebingungan sekaligus panik irene. tapi sebisa mungkin dia menenangkan irene dengan mengusap lembut Surai hitam itu.

"Suho bilang dia belom bisa pulang seul, katanya jadwal pelayarannya di tambah" ucap irene sesenggukan bikin seulgi terdiam.

Suho, tunangan Irene itu adalah anak pelayaran dan udah tiga bulan ini dia berlayar dan tentu aja bikin irene kangen.

"aku berantem sama dia kemaren karena dia lebih prioritasin kerjaannya daripada aku"

lidah seulgi keluh buat ngomong, yang dia bisa lakukan cuma mendengarkan dan mengusap kepala belakang irene.

"aku butuh dia seul, aku butuh waktu berdua sama dia"

tangan seulgi berhenti mengusap rambut hitam itu. wajahnya terlihat sendu mendengar kata-kata yang keluar dari mulut si cantik ini.

"namanya juga anak pelayaran kak, nanti juga bang Suho pulang kok. gak mungkin juga dia jadi bang toyib" hibur seulgi dengan senyum beruangnya.

irene melepaskan pelukannya terus pukul bahu seulgi, "kok kamu jadi belain dia sih? sahabat kamu itu aku atau dia?"

ah sahabat.

"aku gak belain bang Suho, pasti dia juga gak bisa berbuat apa-apa karena itu udah kontrak kerjanya dia." terang seulgi selembut mungkin agar irene gak ngegas lagi.

dan bener aja, berhasil. irene diem dan ngelap air matanya pake tissue di dashboard itu.

"jalan, kita pulang sekarang"




















"nanti Lo mabok anjir" larang Wendy pas seulgi mau minum gelas berisi alkohol itu.

"dia gak butuh gue Wen, dia butuh pacarnya. dan gue, gue cuma sahabat buat dia" kata seulgi yang dipengaruhi alkohol itu.

jadi setelah nganter irene selamat sampai rumahnya, seulgi langsung main ke studio wansé record milik wendy dan rosé ini buat menumpahkan apa yang dia rasa.

"kan gue udah bilang dari awal Seul. kasih tau tentang perasan lo atau buang jauh perasaan itu"

"gak bisa Wen. gue terlalu pecundang buat confess dan terlalu bodoh karena gak bisa buang perasaan ini ke dia"

wendy menghela napasnya. kisah cinta sahabatnya ini bikin dia kesel sendiri.

seulgi itu udah lama suka sama irene. awal ketemu pas irene dateng ke Café tempat WenSé suka manggung dulu. irene dateng bareng sirkel kuliahnya, malam itu seulgi untuk pertama kalinya jatuh cinta sama gadis dengan paras sangat amat cantik itu. irene dengan ketawa lebarnya setiap temen-temennya ngejokes bikin seulgi hilang fokus dalam mengiringi Wendy yang bernyanyi.

dua hari kemudian, mereka kembali bertemu dan ternyata Irene adalah senior seulgi dikampus. dari situ hubungan mereka mulai dekat.

"lo udah mabok" larang wendy karena seulgi mau ambil kaleng bir itu lagi. toleransi alkohol seulgi tuh rendah banget jadi minum dikit dia auto mabok.

"lah kak seul ngapain disini kak?" tanya Rosé yang kaget karena ada seulgi lagi tepar di lantai karena mabok.

dia baru dateng karena ada barang yang ketinggalan.

"mabok. lo bisa bantuin gue gak Chaeng?"

"angkat kak seul?"

"iya, kita bawa ke rumahnya"

Rosé mengangguk terus dia ngeraih tas seulgi lalu ngebantu Wendy bawa seulgi yang ngerancau gak jelas itu ke mobilnya.

"astaga berat banget plis" keluh Rosé setelah berhasil menghempaskan tubuh seulgi di kasurnya. sedangkan Wendy udah ikut rebahan disamping seulgi.

"ini dia kenapa kak sampe mabok?"

"hah~ lo kek gak paham chaeng. apalagi kalo bukan kak Irene" kata wendy yang membuat rosé membulatkan mulutnya.

seulgi yang suka sama irene tuh udah di ketahui temen-temennya yang lain dan mereka beberapa kali nyuruh seulgi buat ungkapin bahkan wendy berkali-kali jodohin seulgi sama cewek-cewek tapi tetep aja dia sukanya irene.

"gue punya kenalan kak, ini harus kita kenalin gak?" usul Rosé memilih duduk di samping seulgi yang tertidur itu.

"maunya gue gitu chaeng, tapi lo tau sendiri. nih anak nanti banyak banget alasan nolaknya, kalo dipaksa nanti malah kita gak enak sama kenalan lo"

Rosé mengangguk. beberapa kali juga seulgi nolak bahkan ngeghosting ke orang-orang yang mereka kenalin.

In My Dreams ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang