.
.Taehyung mendudukan TaeTae dipangkuannya sambil menyetir, karena ia menyiapkan jok disampingnya untuk Ren nanti. Ia tiba didepan rumah Ren sesuai lokasi yang dikirimkan namja cantik itu.
Ren keluar dari rumah saat Taehyung memencet bell rumahnya, ia nampak terkejut melihat mobil mewah sudah ada disana. Ia sama sekali tak menyangka bahwa rumor itu benar. Sebenarnya Taehyung tak sengaja, memang seperti itulah dirinya saat kesekolah ia suka memakai motor besar karena lajunya jauh lebih cepat saat ia sering terlambat kesekolah, diluar jam sekolah saat ia tak terburu-buru maka ia akan memakai mobil miliknya, seperti saat ini.
"Maaf aku terlambat" ucap Taehyung tak enak hati
"Tidak apa-apa kok Tae" senyum Ren, Taehyung membukakannya pintu namun saat Ren masuk dijok depan ia terkejut menemukan TaeTae melipat tangan kecilnya sambil menatapnya tajam."Kau membawanya ?" Tanya Ren tak habis pikir saat Taehyung sudah duduk disampingnya sambil memangku TaeTae dan menyetir
"Maafkan aku, aku tak tau menitipkan anak ini dimana lagi" sesal Taehyung
"Memangnya kenapa kalau aku ikut appaku ?" Tanya TaeTae tak terima
"Dia benar anakmu ?" Tanya Ren dan Taehyung mengelengkan kepalanya
"Jangan percaya, aku bahkan belum menikah" tawa pelan Taehyung dan Ren mengangguk walau ia ragu karena TaeTae sangat mirip dengan Taehyung, tapi ia tak peduli.Taehyung menyetir dengan tenang dan fokus pada jalanan, entahlah kenapa setelah Ren sudah dekat dengannya ia malah biasa saja. Ren melirik Taehyung dalam diam, sampai detik ini ia masih sangat shock, Taehyung disekolah dan diluar jam sekolah itu jauh sangat berbeda, seperti saat ini Taehyung terlihat jauh lebih keren dan tampan walau dengan penampilan santainya. Kalau tau Taehyung adalah pria yang nyaris sempurna seperti ini, sudah dari dulu ia menerima ajakkan kencannya. Pasti, semua teman-temannya akan iri padanya karena memiliki kekasih tampan dan jauh lebih kaya.
Tetapi saat Ren melihat anak dalam pangkuan Taehyung, ia terkejut karena TaeTae masih menatapnya tajam
'Pada hal eomma jauh lebih menarik' batin TaeTae, Ren memalingkan wajahnya memilih melihat jalan didepan saja dari pada membalas tatapan tajam anak itu padanya.Taehyung mulai memasuki sebuah kawasan restoran mewah bernuansa alam yang sangat indah, Ren menatap tak percaya Taehyung pasalnya untuk ukuran anak SMU makan ditempat seelit ini itu mustahil, disana harus memesan tempat dengan harga yang luar biasa dan menu dengan harga tinggi
"Ya disini ? Kenapa kau tak suka ? Mau dimana ?" Khawatir Taehyung soalnya yang ia tau ya hanya disitu saja, Ren mengeleng ia senang, ia sangat senang sekarang."Ayo kita turun, dari sini kita harus sedikit berjalan kesana sambil menikmati suasana alamnya" jelas Taehyung
"Ya disana ada air terjunnya! Sangat cantik" senang Ren saat Taehyung membukakannya pintu mobil dan turun. TaeTae menatapnya bosan. Bagi TaeTae biasa saja, bahkan dimasa depan ia bisa ketempat jauh lebih mewah bersama keluarganya, sampai luar negeri sekalipun."Kau akan membawanya bersama kita ?" Tanya Ren tak suka ketika Taehyung mengendong TaeTae
"Aku tak tau harus menitipkannya dimana" jawab Taehyung
"Tapi Taehyung, kalau kau membawanya, rasanya aku berjalan sama suami orang" cemberut Ren
"Itukan benar" sewot TaeTae hingga Taehyung menyuruhnya diam
"Taruh saja dia dimobil, dia tak akan hilang bila kau taruh dia disana" usul Ren, membuat TaeTae panik, jangan sampai ayahnya setuju
"Oh kau benar!" Dan dengan bodohnya Taehyung setuju."Tunggu! Tunggu appa!" Panik TaeTae saat Taehyung menaruhnya kembali kedalam mobil, mengurungnya didalam sana serta menguncinya. TaeTae memukul-mukul jendela mobil itu berharap dikeluarkan dari sana karena sangatlah pengap untuknya.
"Appa!! Appaa!!!" Teriak TaeTae ketakutan ditinggal sendirian dalam keadaan terkunci, sedangkan Taehyung dan Ren sudah berjalan menjauh. Anak itu sulit bernafas dan pengap ia menangis dengan sangat keras memanggil ayahnya yang tak berbalik melihatnya lagi
"Hiks.....appa!!" Ia tetap berusaha memukul-mukul keca jendela itu dengan tangan kecilnya..
/Rumah Jeon/
Jungkook yang sendang cuci piring sambil bersenandung, tiba-tiba diam tak bergeming saat satu piring kaca miliknya retak. Bersamaan dengan itu perasaannya menjadi sangat tidak enak. Kookie yang menyusun mainan balok sambil menunggu ibunya cuci piring pun tiba-tiba berhenti dan menatap sang ibu.
"Eomma, aku rasa Hyung tidak baik-baik saja" ucap Kookie, membuat Jungkook sadar dan mengingat TaeTae
'tidak seharusnya aku membiarkan sibodoh itu membawa TaeTae bersamanya' sesal Jungkook..
TaeTae mulai sulit bernafas, ia tak bisa menangis lagi walau air mata masih saja mengalir dari matanya.
'eomma....'
Taehyung yang berjalan bersama Ren sebenarnya sangat tak tenang mengingat TaeTae didalam mobil sendirian. Bayangan TaeTae yang menangis sambil memanggilnya, entah mengapa membuat relung hatinya sakit. Ia tiba-tiba berhenti membuat Ren bingung saat Taehyung melepaskan gandengan tangannya.
"Maaf Ren, aku tak bisa meninggalkannya disana sendirian, tunggu disini" ucap Taehyung berlari kembali kemobilnya
"Taehyung!! Taehyung!!!" Panggil Ren kesal namun Taehyung tak peduli, ia lebih terluka saat bayangan wajah TaeTae yang menangis terlintas dikepalanya..
.
.Tbc
Berikan vote 🙏🏻
KAMU SEDANG MEMBACA
Child From The Future {TaeKook/VKOOK}
FanfictionKomedi, M-Preng, RATE-M (Dewasa)! 🔞. TaeKook BOYSLOVE BOY*BOY Summary : Taehyung dan Jungkook adalah tetangga dan teman kelas yang tidak pernah akur. Setiap hari bila bertemu selalu saja bertengkar dan mengejek. lalu bagaimana bila ada anak kembar...