Chapter 25 {appa Bucin eomma}

9K 1K 48
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.

Taehyung berjalan linglung masuk kekamar Jungkook malam ini, tentu lewat balkon kamar mereka yang berdekatan. Jungkook heran melihat keadaan Taehyung yang berentakan, satu tangannya membawa tas dan almamater seragamnya, baju kemeja putih lengan panjangnya pun penuh noda darah.

"Ya ampun Taehyung" kaget Jungkook membantu Taehyung masuk kedalam kamarnya, Taehyung menjatuhkan tas dan almamaternya dilantai kamar Jungkook begitu saja, dan Jungkook membantunya berbaring diatas tempat tidurnya yang luas. Jungkook menyimpan tas dan alamater Taehyung, lalu menuju Taehyung kembali
"Apa yang terjadi padamu ? Kau kotor begini ? Kau berkelahi dengan siapa ? Kau buat ulah ?" Tanya Jungkook bertubi-tubi melihat tangan Taehyung lecet karena memukul keenam namja tadi dengan keras
"Aku seharian ini tidak sekolah" jujur Taehyung saat Jungkook membuka kemejanya yang kotor hingga ia terbaring dengan bertelanjang dada
"Terus ? Kenapa kau jadi seperti ini ? Aku tau kau ikut club bela diri tapi bukan untuk kau pakai berkelahi seperti ini kan ?" heran Jungkook dan Taehyung malah tertawa lucu melihat ekspresi khawatir Jungkook yang seperti ibunya.

"Saat kita sekolah dasar, aku ikut club bela diri aku memohon pada ayahku sampai berlutut karena ia tak ingin anaknya yang masih kecil harus masuk kedalam klub seperti itu" curhat Taehyung menatap Jungkook yang mulai membasuh tubuhnya dengan air hangat
"Ya aku tau" jawab Jungkook
"Kau tau kenapa aku masuk ke klub bela diri pada hal aku ini pemalas ?" tanya Taehyung
"Mana ku tau" Jungkook masih membersihkan luka lecet ditubuh Taehyung dan memastikan pria itu baik-baik saja
"Saat kita duduk disekolah dasar, aku melihat kau dibully oleh anak-anak disekolah, dan dengan bodohnya kau hanya diam tanpa membalas, kau selalu seperti itu dan aku kesal padamu, aku mulai mengajakmu bertengkar tanpa sebab dan kau malah menanggapiku, lalu kita selalu bertengkar sampai kita sebesar ini. Tetapi aku memutuskan untuk masuk klub bela diri terbaik diseoul saat itu, dan menghajar semua yang menbullymu" tangan Jungkook berhenti saat mendengar ucapan Taehyung, berlahan ia menatap wajah Taehyung yang menatapnya sendu.

"Setelahnya, tak ada yang berani membullymu lagi bukan ?" Tanya Taehyung tersenyum kearah Jungkook
"Saat itu aku tak berfikir bahwa aku menyukaimu, mungkin karena kita masih anak-anak, aku hanya selalu kesal padamu yang diam seperti orang bodoh tanpa melakukan perlawanan. Sekarang, aku sangat sadar bahwa aku menyukaimu, aku cemburu melihatmu dengan Yugyeom, aku kesal setiap kau bersedih karena orang lain, aku hanya bisa menjadi diriku sendiri bila denganmu" Taehyung menyentuh pipi halus Jungkook
"Ya aku rasa aku juga menyukaimu, tak perlu aku menjelaskannyapun, kau sudah tau dengan jelas" senyum Jungkook
"Tetapi kenapa kau jadi seperti ini ?"

"Hari ini aku sangat marah, maaf. Aku bertindak sendirian, saat aku melihat foto-foto itu aku mencari mereka dan memberinya pelajaran, dan saat tau pelaku utamanya adalah Ren, aku langsung mencarinya"
"Kau berkelahi dengan mereka ?!" Kaget Jungkook dan Taehyung mengangguk
"Astaga! Itu tak penting sama sekali! Kau fikir aku lari dari sekolah tadi pagi karena malu ? Atau karena menangis dibully ? Aku lari dari sekolah hanya karena seragamku kotor dan bau gara-gara mereka melempari ku sampah. Besok juga aku bakal kembali kesekolah" heran Jungkook.

"Itu bukan hal yang perlu dilakukan sejauh ini, aku tau itu hal yang tidak benar. Untuk apa aku malu ? Untuk apa aku harus menangis dengan lebaynya, lagian sebentar lagi kita juga akan lulus" lanjut Jungkook membersihkan luka-luka Taehyung
"Kau tak berniat membalas Ren ?" Tanya Taehyung
"Membalas ? Bila aku membalasnya, apa bedanya aku dengan dia ?" tanya balik Jungkook, Taehyung mengenggam tangan putihnya.

"Tapi aku akan membersihkan namamu disekolah, apapun yang terjadi dan jangan melarangku untuk itu" pinta Taehyung
"Kau sajalah Tae, semua sudah bersih" Jungkook melihat tubuh Taehyung yang sudah bersih dan tak bau darah lagi. Jungkook menyelimuti Taehyung dan membereskan semua obat-obatan dan baskom kecil berisi air untuk membersihkan tubuh Taehyung.

"Mana Kookie ?" Tanya Taehyung menyadari Kookie tak ada dikamar Jungkook
"Ohh, dia ingin bersama eomaku, katanya dia kangen sama neneknya dimasa depan" tawa pelan Jungkook
"Ya sama dengan TaeTae, dia juga bersama eomaku seharian ini" timpal Taehyung saat Jungkook mematikan lampu kamar, dan hanya lampu hiasnya yang menyala. Jungkook tidur disamping Taehyung
"Berikan aku ciuman" pinta Taehyung
"Kau selalu khilaf" Taehyung tertawa akan ucapan Jungkook
"Aku tak akan melakukan lebih dari itu tanpa izinmu, aku sangat menghormatimu" ucap Taehyung, tapi memang benar sih Taehyung hanya sebatas dada tak pernah lebih.

"Awas ya kalau kau macam-macam" ancam Jungkook
"Lagian aku sedang lelah, mana mungkin melakukannya" tawa pelan Taehyung.

Jungkook mendekatkan dirinya dan mengecup bibir Taehyung
"Sudah" cuek Jungkook
"Itu apaan ? Itu yang kau sebut ciuman ? Itu seperti patokan ayam!" Sewot Taehyung tak terima
"Jadi apa ?!". lihatlah perihal ciuman saja mereka harus debat
"Pakai lidah begitu baru ciuman"
"Aku tak tau"
"Kemari!" Taehyung menarik pelan kepala Jungkook dan menciumnya.

Hanya sebatas ciuman panas, dan sebatas dada tak lebih, Taehyung tak bisa meneruskan sampai melewati dada Jungkook. Walau ia harus tidur dengan tegangan tinggi, ia lebih mencintai Jungkook dibandingkan nafsunya saja.

.
.
.

Tbc

Berikan vote 🙏🏻

Child From The Future {TaeKook/VKOOK}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang