.
.Taehyung membuka pintu dan langsung mengeluarkan TaeTae lalu mengendongnya, ia sangat panik saat anak itu sulit bernafas, hingga ia memberinya nafas buatan dengan cepat, untungnya TaeTae bisa sadar dengan menangis kembali dengan keras. Melihat TaeTae hampir pingsan tadi membuat jantung Taehyung juga hampir berhenti, ia sangat panik dan sangat khawatir sampai ia memeluk TaeTae yang masih menangis dengan erat dalam pelukannya sambil memanggil-manggil ibunya khas anak-anak.
.
Taehyung mengendong TaeTae yang masih sesegukan, ia memasang wajah cemberut, matanya yang persis seperti mata Taehyung itu masih bengkak karena habis menangis. Ren menatap tak suka Taehyung yang kembali menghampirinya sambil mengendong TaeTae
"Kau membawanya ?" Tanya Ren tak suka
"Kita tak bisa meninggalkannya dimobil sendirian" ucap Taehyung
"Tapi Taehyung..." rengek Ren, ia tak mau suasana kencannya hancur karena anak itu
"Maaf Ren, mungkin kita kencan lain waktu saja" sesal Taehyung karena ia juga tak mungkin meninggalkan TaeTae demi kencan. Tetapi ren tak ingin semua berentakan, ia menatap tak suka pada TaeTae yang membalas tatapannya jauh lebih tajam
"Ya sudahlah biarkan saja dia! Ayo kita lanjutkan saja" putus Ren
"Sungguh ?" Tanya Taehyung, dan Ren mengangguk sambil tersenyum walau dalam lubuk hatinya ia tak suka pada TaeTae.Sepanjang jalan TaeTae lebih banyak diam dari biasanya, dan Taehyung sadar hal itu. Ia juga tak rewel, sepertinya anak itu sangat kesal padanya. Ia juga merasa bersalah, karena itu ia terus mengendongnya dan tak akan menurunkannya lagi walau TaeTae sudah bisa jalan sendiri.
Taehyung mempersilahkan Ren duduk disebuah kursi dalam restoran berdinding kaca itu agar bisa melihat seluruh pemandangan alam yang indah termasuk air terjun disana
"Woaaa indah sekali" kagum Ren melihat kemewahan sekaligus keindahan restoran elite itu
"Bukankah ini biasa-biasa saja ? Bahkan appaku dimasa depan nanti selalu membawa eomma kerestoran paling mewah di Paris tapi eomma terlihat biasa saja" sewot TaeTae mengingat ayah dan ibunya dimasa depan. Ren menatap tak suka pada TaeTae yang seolah menghinanya sekarang. Taehyung diam, ia tak tahu harus melakukan apa. Ia hanya menatap TaeTae yang memalingkan wajah darinya.Sepanjang kencan, TaeTae lebih banyak diam dan tak peduli dengan ayahnya, ia kesal sangat kesal dan berjanji akan melaporkan pada ibunya nanti.
.
.Setelah selasai kencan, Taehyung akhirnya pulang, sebenarnya ia hanya merasa lelah bersama Ren pada hal harusnya ia bahagia karena dari dulu mengejar-ngejar namja cantik itu. Ia juga tak tau ada apa dengan perasaannya sendiri. Saat sampai dihalaman rumah, tiba-tiba TaeTae turun dari mobil dan berlari membuat Taehyung panik dan mengejar TaeTae, ternyata anak itu lari kehalaman rumah ibunya yang tepat berada disamping rumah sang ayah. Ia melihat ibunya sedang menyusun beberapa bunga bersama kookie dihalaman keluaga Jeon itu.
"Astaga TaeTae" kaget Jungkook melihat TaeTae berlari kearahnya dan memeluknya sambil menangis sakit hati pada sang ayah, melihat itu perasaan Taehyung jadi tak enak, mau kabur tapi Jungkook sudah terlanjur melihatnya mau tak mau ia berdiri mematung disana saat Jungkook menghadapinya dan menatapnya tajam.
"Apa yang kau lakukan padanya ? Dia sangat ketakutan dan TaeTae tak pernah menangis seperti ini" tanya Jungkook, Kookie juga kaget melihat kakak kembarnya seperti itu
"Umm aku ....aku...." Taehyung ragu menjawabnya
"Hiks...appa menguncikanku dimobil demi kencannya" adu TaeTae sambil sesegukan membuat Jungkook menatap Taehyung dengan tatapan paling menyakitkan yang pernah Taehyung lihat."Apa kau sudah gila ?! Kau menguncikan anak kecil didalam mobil ? Kau mau membunuhnya ?! Demi kencan tololmu itu ?" Kesal Jungkook, Kookie panik sepertinya eommanya marah besar pada sang appa
"Aku tak bermaksud seperti itu, tapi aku mengeluarkannya dengan cepat" Taehyung berusaha menjelaskan pada Jungkook, tapi Jungkook sudah terlanjur sangat sakit hati
"Apapun itu! Kau tetap menguncikannya sendirian!" tegas Jungkook memandang Taehyung dengan tatapan benci dan terluka, hingga Taehyung tau bahwa saat ini Jungkook sungguh marah padanya. Tanpa banyak bicara, dan rasa amarah yang sangat besar Jungkook memasuki rumah sambil mengendong TaeTae yang sesegukan untuk menenangkannya.Kookie kasihan pada ayahnya, walau ayahnya salah tapi itu tetap ayah kandungnya. Kookie memegang tangan ayahnya dengan tangan kecilnya membuat Taehyung menunduk melihat Kookie menatapnya
"Kookie akan sama appa kok, biar TaeTae Hyung sama eomma dulu. Appa jangan sedih, eomma kalau marah tidak pernah lama-lama. Aku akan bantu appa biar biasa baikan sama eomma dan TaeTae Hyung" senyum Kookie. Taehyung mengambil Kookie dan menggendongnya. Sejujurnya, Taehyung jauh sangat merasa bersalah dengan semua kejadian ini, tetapi ia tak tau harus bertindak seperti apa. Wajar saja Jungkook marah padanya, selama mengenal namja imut itu baru kali ini ia melihat tatapan kesedihan dan amarah besar dari mata Jungkook padanya..
.
.Tbc
Berikan vote 🙏🏻
KAMU SEDANG MEMBACA
Child From The Future {TaeKook/VKOOK}
FanfictionKomedi, M-Preng, RATE-M (Dewasa)! 🔞. TaeKook BOYSLOVE BOY*BOY Summary : Taehyung dan Jungkook adalah tetangga dan teman kelas yang tidak pernah akur. Setiap hari bila bertemu selalu saja bertengkar dan mengejek. lalu bagaimana bila ada anak kembar...