31

2K 129 17
                                    

Assalamu'alaikum
Tandai ya kalau ada typo
Selamat membaca♡
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Aaaaa jangan di ciummm." Rengek Itara membuat laki-laki yang tadinya memejamkan mata langsung membuka matanya lalu menatap lembut Itara.

"Kenapa tidak mau hm?" Tanya laki-laki itu sambil menjauhkan kepalanya.

"Jijik tau nggak kalau di cium di bibir." Balas Itara mengerucut kan bibirnya.

Laki-laki itu tersenyum tipis mendengar balasan Itara.

"Berarti di pipi sama dahi boleh dong ya?" Tanya laki-laki itu tanpa menghilangkan senyuman yang tersungging di bibirnya.

"Nggak, nggak boleh yang boleh cuma suami nya Itara." Ujar Itara dengan suara yang lucu.

"Benarkah, jadi kalau aku jadi suami kamu berarti boleh dong?" Goda laki-laki itu.

"Memangnya kamu siapa?" Tanya Itara membuat senyuman manis yang tersungging di bibir laki-laki yang ada di hadapan Itara menghilang.

"Kamu benar-benar tidak mengingatku?" Tanya laki-laki itu tersenyum getir di jawab gelengan kepala oleh Itara.

"Nggak aku nggak ingat soalnya aku nggak pernah punya teman seganteng kamu." Ujar Itara sambil tersenyum menggoda.

Laki-laki itu terkekeh melihat kelakuan unik Itara.

"Masa sih?" Tanya laki-laki itu.

"Iyalah dan siapa nama kamu?" Tanya Itara sambil memiringkan kepalanya.

"Rahasia." Balas laki-laki itu membuat Itara merengut.

"Iiiii kamu nyebelin tau nggak."

"Nggak tuh." Jawab laki-laki itu membuat Itara semakin kesal.

"Tau ah pokoknya kamu nyebelin titik nggak pake tanya."

"Loh bukannya koma ya?"

"Udah ganti."

"Siapa yang ganti?"

"Aku lah, e- eh kok Burem ya yaudahlah mau pingsan aja." Setelah mengatakan itu tiba-tiba Itara jatuh pingsan.

Namun untung saja laki-laki itu cepat menangkap tubuh Itara.

"Kamu hampir membuat ku terkena serangan jantung, kenapa kamu masih sangat nakal hm?" Tanya laki-laki itu memandang wajah Itara.

"Aku baru tahu kalau ada orang yang mau pingsan ada aba aba nya dulu." Laki-laki itu terkekeh mengingat ucapan Itara tadi.

Setelah cukup lama memandang wajah Itara, laki-laki itu mulai menggendong Itara ala bridal style lalu mulai berjalan mendekati sofa dan membaringkan tubuh Itara.


Setelah membaringkan tubuh Itara di sofa, laki-laki itu mengangkat sedikit kepala Itara, lalu ia meletakkan kepala Itara di pengakuan nya.

Laki-laki itu tersenyum tipis sambil mengelus rambut Itara.

"Sekarang kamu sangat cantik ya, apa kamu tahu, aku selalu mengawasi semua perbuatan mu."

IMAM SEMENTARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang