18

1.7K 106 2
                                    

Assalamu'alaikum
Jika ada typo tandai ya
Selamat membaca♡
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Pagi hari di pondok pesantren Al-Anam para santri sudah melakukan kegiatan rutin sesudah sholat subuh yaitu hafalan.

Dan para santri saat ini sudah berada di kamarnya masing-masing. sama dengan Itara yang saat ini duduk di atas kasurnya dengan memegang sebuah sorban pemberian gus Firza kemarin.

'Apa sekarang aja ya aku tanya ke gus Firza? Okelah sekarang saja.' Batin Itara terus menerus menatap surban di tangannya itu.

"Ra itu surban punya siapa?" Tanya Cantika yang melihat dari tadi Itara hanya duduk diam dengan memegang sebuah sorban yang entah punya siapa.

Itara yang mendengar Cantika bertanya kepada nya langsung menghadap Cantika yang sedang memakan jajan jajanan.

"Dihh kepo." Balas Itara sinis.

"Apaan sih kamu, padahal kan aku tanya nya baik baik." Ucap Cantika kesal.

"Terserah." Celetuk Itara lalu pergi dari sana menuju pintu lalu membukanya dan pergi menuju ndalem.

"Hey kamu mau kemana?" Tanya Cantika yang dihiraukan oleh Itara.

"Dasar anak siapa sih itu sombong amat." Omel Cantika.

"Ya anak orang lah Cantika anak siapa lagi emang?" Ucap Nissa yang sedang melipat bajunya di depan almari.

Cantika lalu menoleh kesal kearah Nissa yang asal menjawab omellan nya.

"Nggak tanya." Ucap Cantika.

"Loh bukannya kamu tadi tanya ya? Eh eh tunggu mau kemana aku ikuutt." Ucap Nissa melihat bahwa Cantika dan Putri pergi dari kamar.

Setelah Nissa membereskan pakaian nya Nissa segera berlari mengekor pada Cantika.

"Sebenarnya kita mau kemana sih?" Tanya Putri.

"Kantin." Jawab singkat Cantika.

****

Itara yang saat ini sudah berada di depan pintu ndalem langsung mengetuk pintu dan mengucapkan salam.

Setelah itu terdengar jawaban dari dalam seiring dengan pintu yang terbuka menampakkan orang yang membuka pintu.

"Eh ada apa nak mengapa kamu kesini?" Tanya orang yang membuka pintu tadi.

"Emm anu umi, Itara mau tanya sama gus Firza." Kata Itara.

"Oh kalau begitu ayo masuk dulu." Umi Aisyarah lalu mempersilahkan Itara masuk kedalam lalu duduk di atas kursi.

"Sebentar ya umi mau panggil gus Firza nya." Ucap umi Aisyarah lalu pergi meninggalkan Itara setelah Itara mengangguk.

Tidak lama kemudian datanglah orang yang sedang dicari oleh Itara yaitu gus Firza.

"Ada apa?" Tanya singkat gus Firza setelah duduk di kursi.

"Saya mau tanya gus, apakah anda pernah kerumah saya dan meninggalkan sebuah sarung di kamar saya?" Tanya Itara tanpa basa-basi.

IMAM SEMENTARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang