29

1.7K 122 7
                                    

Assalamualaikum
Tandai ya kalau ada typo
Selamat membaca♡
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Pagi hari di pondok pesantren Al-Anam di buat heboh dengan menghilangnya satu santriwati dan ketiga sahabatnya.

Terlebih di dalam ndalem, semua orang yang berada di sana sedang membicarakan sesuatu dengan ekspresi wajah yang khawatir.

"Bagaimana ini mas, ada dimana Itara?" Tanya Faridah khawatir.

Para keluarga ndalem dan kedua orang tua Itara duduk di kursi tamu.

Umar yang berada di samping kiyai Aidan menoleh kearah istrinya dengan menundukkan kepalanya.

"Aku juga tidak tau, dan ketiga sahabat Itara juga menghilang, apa jangan-jangan mereka pergi bersama-sama?"

Umar mengambil kesimpulan itu kerena para santriwati mengatakan tiga orang yang bersama dengan Itara juga menghilang.

"Mungkin benar yang dikatakan oleh ayah, ibu." Ucap gus Firza.

Umi Aisyarah yang duduk disamping Faridah mengelus bahu ibu dari menantunya itu bermaksud menenangkan.

"Kamu jangan khawatir kita pasti akan menemukan Itara." Ucap umi Aisyarah.

Faridah menatap semua orang yang duduk di sana dengan wajah sembab.

"Apa kalian berjanji akan menemukan putriku?" Tanya Faridah.

Semua mengangguk kan kepalanya dan mengucapkan.

"Pasti."

Mereka berjalan keluar dari ndalem menuju kantor untuk menanyakan tentang Itara.

Umi Aisyarah mengetuk pintu kantor lalu mengucapkan salam.

Setelah mendengar jawaban dari dalam mereka langsung masuk mengejutkan para Ustazah yang berada didalam.

Setelah menormalkan ekspresi nya, para Ustazah yang berada di dalam kantor itu langsung menghampiri umi Aisyarah dengan menunduk. lalu mengecup tangannya.

"Silahkan duduk semuanya" Ucap Ustazah Bunga mempersilahkan semua orang yang datang untuk duduk di lantai yang beralaskan tikar.

Setelah mereka semuanya duduk Ustazah Bunga pun menanyakan alasan para anggota ndalem datang ke sana.

"Apakah ada masalah umi?" Tanya ustazah Bunga.

"Tidak, saya kesini mau menanyakan perihal santriwati yang menghilang." Jawab umi Aisyarah.

Ustazah Bunga mengernyitkan keningnya karna ia tidak tahu perihal santriwati yang menghilang itu.

"Siapa namanya umi?" Tanya Ustazah Bunga.

"Itara." Jawab umi Aisyarah membuat ustazah Kila yang juga berada di sana memelototkan matanya.

"Apa jangan jangan dia nekat ke pernikahan mantannya?" Batin ustazah Kila.

"Jadi apa ada yang tahu disini?" Tanya umi Aisyarah membuat ustazah Kila refleks mengangkat tangannya.

IMAM SEMENTARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang