Aku membuka mataku perlahan. Bukan langit-langit kamar ku yang pertama kali kulihat, melainkan seorang pria jangkung berambut putih dengan penutup mata yang duduk dihadapan ku.
"Selamat pagi putri tidur! Apa kau tidur dengan nyenyak?"
Karena kaget aku reflek berteriak dan menendang wajah nya dengan keras hingga ia terjatuh ke lantai.
"Kau ini sebenarnya siapa? Aku ada dimana? Apa yang mau kau lakukan padaku?!!"
Bukannya menjawab pertanyaanku, pria ini malah meringis sambil mengelus-elus pipi nya yang merah akibat tendanganku.
"Aduh, kau ini kejam sekali ya! Bukannya membantuku berdiri kau malah menghujani ku dengan pertanyaan-pertanyaan mu itu" ucapnya sambil berdiri.
Aku memandangnya dari atas kepala hingga ujung kaki. Kemudian aku teringat bahwa dia adalah orang yang sama yang memperhatikan ku saat di kafe tadi.
"Baiklah, sepertinya kau butuh banyak penjelasan ya supaya tidak salah paham" ujarnya kembali sambil tersenyum.
"Singkatnya, kau akan dieksekusi" lanjutnya dengan santai sambil melipat kedua tangannya didepan dada.
Aku tercengang, apa maksudnya ini?! Aku baru saja bangun disebuah ruangan aneh bersama pria yang bahkan tak ku ketahui identitas nya ini dan dia mengatakan bahwa aku akan dieksekusi?!
Apakah ini semacam lelucon? Ini benar-benar gila! Sebenernya apa yang diinginkan pria aneh ini?
"Apa maksudmu aku akan dieksekusi?! Aku bahkan tidak melakukan kesalahan apa pun!" Teriakku penuh emosi.
Pria itu malah tertawa dan secara tiba-tiba mendekatkan wajahnya kearah ku. Sontak aku kaget dan langsung memundurkan wajahku beberapa centimeter darinya.
"Apa kau yakin? Kau tidak pura-pura hilang ingatan sehabis pingsan kan? Coba kau ingat-ingat lagi apa yang kau lakukan sebelum sampai ditempat ini"
Aku diam sejenak dan mencoba meningat kembali apa yang kulakukan sebelum berada ditempat ini.
Sunyi melanda tempat ini sejenak. Aku akhirnya mengingat kembali kejadian yang kualami sebelumnya. Aku hanya membasmi kutukan, hanya itu saja kan? Aku tidak melakukan hal yang lain lagi sebelum akhirnya aku tak sadarkan diri dan berakhir disini.
"Aku hanya pergi ke sebuah rumah sakit tua yang terbengkalai dan membasmi beberapa kutukan disana, memangnya kenapa? Aku tidak melakukan kesalahan apapun dengan hal itu" aku mencoba melakukan pembelaan.
"Hmm? Apa kau yakin hanya itu saja? Tidak ada yang lain? Sepertinya kau benar-benar tidak menyadari kesalahan mu ya" balasnya.
"Baiklah jika kau tidak menyadari kesalahan mu maka aku akan membuat mu menyadari nya" lanjutnya.
"Kesalahan mu yang pertama adalah merusak bahkan membakar habis seluruh area dimana kau tidak punya hak untuk merusaknya, dan hal itu juga dapat berbahaya apabila ada warga sipil tak bersalah yang terluka atau tewas karena kelalaian mu itu."
Aku tercengang mendengar penjelasan panjangnya. Dia benar, aku benar-benar tidak menyadari kesalahan ku sendiri yang berakibat fatal dan bisa membuat orang lain terluka. Aku telah lalai mengendalikan kekuatan ku sendiri.
"L-lalu, apa kesalahan ku selanjutnya?" Aku memberanikan diriku untuk bertanya.
"Kesalahan mu yang selanjutnya? Ya tentu saja karena kau tidak punya izin atau lisensi untuk membasmi kutukan. Apakah kau seorang penyihir jujutsu liar yang membasmi kutukan sesuka hatimu? Mungkin kau bertanya-tanya, apakah hal semacam ini juga butuh lisensi? Tentu saja! Karena hal semacam ini butuh pengawasan dan dapat berakibat fatal apabila tidak diawasi seperti yang kau perbuat" jelasnya panjang lebar.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙇𝙊𝙑𝙀 𝘼𝙉𝘿 𝘾𝙐𝙍𝙎𝙀 | 𝙂𝙊𝙅𝙊 𝙎𝘼𝙏𝙊𝙍𝙐
Fanfiction"Jika cinta adalah kutukan, maka bertemu dengan mu adalah kutukan yang paling indah" _______________________________________________________ All characters belongs to ©𝗝𝘂𝗷𝘂𝘁𝘀𝘂 𝗞𝗮𝗶𝘀𝗲𝗻 by 𝗚𝗲𝗴𝗲 𝗔𝗸𝘂𝘁𝗮𝗺𝗶 Story ©xysgdj disclaimer: ...