19

414 48 2
                                    

Aku benar-benar hampir kehilangan kendali karena nyaris gila terkurung dalam ruangan aneh ini. Dasar Gojo gila! Bisa-bisanya ia mengurung ku di sini seperti orang tak punya hati. Lain kali aku benar-benar akan membunuhmu, Gojo.

Aku menghembuskan nafas kasar tanda frustasi. Entah sudah ke berapa kalinya aku melakukan hal ini. Hanya duduk sembari menatap langit-langit ruangan dan hanya berdiam diri karena putus asa. Semua cara sepertinya mustahil digunakan. Apa saatnya ini untuk benar-benar menyerah dan menunggu Gojo dengan kebaikan hatinya itu?

Tidak-tidak.

Menunggu Gojo sama dengan seperti aku berharap kepadanya. Aku tidak akan menyerahkan harga diri ku begitu saja demi kebebasan. Kau harus berjuang [Name]! Kalau kau mau bebas, maka perjuangkanlah kebebasan itu bagi dirimu sendiri. Jangan mengharapkan orang lain untuk membebaskan mu.

Entah angin apa yang datang, tiba-tiba aku teringat ucapan Gojo sebelum ia menutup pintu sialan itu. Ia berkata segel pintu ini hanya dapat dibuka dengan 'sesuatu' dalam diriku. Tapi apa maksudnya itu? Aku bahkan tidak tahu apa yang dimaksud dengan sesuatu itu.

Aku harus mencobanya. Tapi bagaimana caranya? Aku saja tidak dapat menafsirkan arti ucapannya itu.

Entah mengapa, sesuatu dalam hatiku seperti menyuruhku untuk berjalan ke depan pintu itu. Dan kini aku hanya berdiri memandang pintu kayu yang sudah disegel oleh Gojo ini. Tanganku seolah-olah bergerak sendiri menyentuh pintu itu dengan seluruh telapak tangan ku.

Mataku terpejam. Aku berusaha mengumpulkan konsentrasi untuk mencari-cari apa yang ada di dalam diriku. Aku mencari bahkan sampai ke dalam hatiku. Sebenarnya aku juga tidak mengerti apa yang sedang ku lakukan. Tapi entah mengapa perasaanku seperti menuntun untuk melakukan hal yang bahkan tak dapat ku pahami ini.

Samar-samar sesuatu seperti muncul dalam penglihatan ku yang sedang hitam seluruhnya. Tunggu sebentar, itu tidak terlihat asing. Apa itu sebuah kutukan? Tapi aku tidak pernah melihat kutukan seperti itu sebelumnya. Ini benar-benar aneh. Bagaimana bisa aku melihat sebuah kutukan dengan mata hati ku? 

Selain itu aku juga melihat sesuatu lagi. Di atas tubuh kutukan itu ada seseorang yang berdiri di atasnya. Ia membawa sebuah katana di tangannya dan matanya menyala-nyala. Tunggu, orang itu seperti tak asing. Ia seorang wanita!

Wanita itu kemudian mengangkat katana di tangannya tinggi-tinggi dan mengayunkan pedang nya ke bawah. Sebuah api yang besar dan dasyhat muncul kala katana nya itu menyentuh tanah. Seluruh api itu menjalar seperti melahap apa saja yang dilalui nya. Api itu semakin besar dan terus membesar. Ku lihat juga wanita itu hanya menatapku sembari mengucapkan sesuatu tetapi tidak mengeluarkan suara, hanya bibir nya saja yang bergerak. Aku tidak tahu apa yang ia ucapkan. 

Karena begitu fokus dengan wanita itu, aku tak menyadari bahwa aku sudah terjebak oleh api yang ada di sekelilingku. Aku terperangkap. Ini benar-benar jebakan. Tiba-tiba saja api itu mengurungku di tengah-tengah seperti ini. Aku mungkin agak kaget tapi aku tak takut. Api itu bagian dari diriku. Bahkan teknik kutukan ku saja memanipulasi api. 

Sekarang aku hanya memperhatikan sekelilingku, apa ada celah atau tidak bagiku untuk menaklukan api ini. Ini bukanlah sembarang api, ini adalah api yang berasal dari teknik kutukan wanita tersebut. Otomatis api ini mengandung energi kutukan dan tentu saja api ini tidak seperti api biasa yang cepat padam, api ini juga lebih ganas daripada api biasa. 

Baru pertama kali aku bertemu dengan orang yang punya teknik kutukan yang mirip seperti ku. Teknik ku ini asli berasal dari turunan klan ku yang memang memanipulasi api. Tunggu sebentar. Hanya klan ku lah satu-satunya yang bisa menggunakan teknik kutukan ini, apa ia juga berasal dari klan Hinoken? Aku baru menyadari hal itu. Tapi klan ku sudah terbunuh semua. 

𝙇𝙊𝙑𝙀 𝘼𝙉𝘿 𝘾𝙐𝙍𝙎𝙀 | 𝙂𝙊𝙅𝙊 𝙎𝘼𝙏𝙊𝙍𝙐Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang