12

428 52 5
                                    

Jarum jam terus bergerak. Suara jam dinding yang berdetak terus berbunyi memecah keheningan di pagi buta ini. Aku mematut bayangan diriku pada cermin. Helaan nafas terdengar dari mulutku.

Pertama kalinya ku lihat diriku menggunakan seragam sekolah. Bukan seragam sekolah Jujutsu yang ku maksud. Ini seragam sekolah yang akan ku pakai pergi ke sekolah tempatku akan menjalankan misi.

Entah sudah hari ke berapa ini semenjak aku mempersiapkan diriku untuk menjalani misi konyol ini. Sudah hari ke berapa juga aku tidak berbicara dengan albino sok dingin itu. Dia mengira dia saja yang bisa bersikap dingin seperti itu? Aku juga bisa.

Setelah memasang dasi dan merapikan kerah baju seragam ku, aku kembali mengalihkan pandanganku pada cermin. Dari atas sampai bawah, aku benar-benar terlihat seperti anak SMA. Benar-benar mengingatkan ku pada hari-hari dimana aku masih duduk di bangku SMA.

Ku ambil tas yang berisi buku-buku pelajaran yang sudah ku siapkan dari semalam di atas tempat tidur. Sebelum membuka pintu, aku mengadahkan kepalaku untuk melihat jam dinding. 

Ku putar gagang pintu dan berjalan keluar menuju gerbang asrama. 

"Hei hei lihat gadis SMA cantik ini"

Aku menolehkan kepalaku ke sumber suara. Terlihat Kugisaki dan teman-temannya berdiri tak jauh dariku. Mereka kemudian menghampiriku.

"Aduh, kau terlihat benar-benar cantik seperti gadis SMA sungguhan! Aku jadi jatuh cinta deh" Puji Kugisaki.

"Benar! Wajahmu benar-benar mendukung untuk berperan sebagai anak SMA" Itadori membenarkan ucapan Kugisaki.

"Hei, sudahlah kalian itu. Jangan menghambat [Name] pergi ke sekolah nya, ia bisa saja terlambat kalau kalian ajak mengobrol seperti itu" Fushiguro menarik bagian belakang kerah baju dari kedua temannya itu pergi supaya tidak mengganggu ku ke sekolah katanya.

"Semangat sekolah nya [Name], jangan hiraukan kedua bocah ini" Lanjut Fushiguro.

"Hei! Apa-apaansih, aku kan ingin mengobrol sebentar dengan [Name]!" Bentak Kugisaki.

"Berisik sekali kalian, apa kau mau [Name] terlambat di hari pertamanya?" Balas Fushiguro pada Kugisaki.

"Cih, terserah kau saja. SEMANGAT DI HARI PERTAMA MU [Name]!" Seru Kugisaki beberapa meter jauhnya sambil di tarik Fushiguro.

Sebuah senyuman mengembang di wajahku. Wajah ku terlihat bersemangat dan berseri-seri seperti ini berkat pujian dan dukungan dari teman-temanku. Dengan ini, aku jadi dengan suasana hati yang baik menjalankan misi yang sebenarnya membuatku merasa terbebani.

Kembali ku lanjutkan langkah kaki ku menuju ke arah luar gerbang sekolah. Tapi seseorang yang tidak ku inginkan bertemu pagi ini malah berpas-pasan denganku. Senyum manisku jadi luntur. Suasana hati ku yang penuh warna jadi monokrom lagi. 

Orang ini menahan ku pergi dengan berdiri menghalangiku. Aku tidak menghiraukan nya dengan menganggapnya seperti angin dan melewatinya dari samping. Namun, lagi-lagi ia menghalangi jalanku.

"Apa-apaan sih?" Ketusku dalam hati.

"Kau mau pergi menjalani misi mu?" Tanya nya.

"Ya" Balasku singkat.

Ia terdiam sebentar kemudian lanjut berbicara.

"Biar ku antar" Ia kemudian menggenggam tanganku dan mulai berjalan menuju parkiran asrama.

Ku tarik tanganku dengan kasar dan berhenti berjalan. Ia yang kaget karena aku tiba-tiba melepas genggamannya langsung berbalik menatapku. 

"Tidak usah, aku bisa naik bus sendiri" Jawab ku sebagai penolakan.

𝙇𝙊𝙑𝙀 𝘼𝙉𝘿 𝘾𝙐𝙍𝙎𝙀 | 𝙂𝙊𝙅𝙊 𝙎𝘼𝙏𝙊𝙍𝙐Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang