03

1K 96 8
                                    

Alarm ponsel ku sudah berbunyi dua kali sejak 5 menit yang lalu. Tetapi aku masih setia berbaring ditempat tidur. Aku sebenarnya sudah bangun sejak tadi, namun aku hanya malas bangun menghadapi kembali kenyataan dan menjalani rutinitas berulang yang membosankan.

Akhirnya aku memutuskan untuk bangun dan mematikan alarm ponselku yang sedari tadi berbunyi seolah menyuruhku untuk segera bangun.

Hari ini aku resmi menjadi murid di Sekolah Jujutsu Tokyo atas tawaran dari Gojo Satoru. Entahlah, kata-kata terakhirnya itu kembali mengingatkan ku pada tujuan hidupku untuk meneruskan kembali klan ku. Memang albino sialan itu sangat pintar memanipulasi orang agar mengiyakan tawarannya.

Aku mengubah posisi tidur ku menjadi duduk dan diam sejenak sambil bersandar pada headboard tempat tidur. Aku mengusap-usap wajahku dengan kasar dan mendecih.

Kemudian aku bangkit dari tempat tidur dan segera mandi karena Gojo akan segera datang.

Setelah keluar dari kamar mandi, aku merasa segar karena telah diguyur oleh air yang cukup dingin. Kemudian aku berjalan dan membuka lemari.

Aku memandang satu set seragam yang diberikan Gojo semalam kepadaku. Sebuah rok diatas lutut dan atasan yang berwarna navy serta stocking kaki hitam.

Perasaan aneh seperti rasa senang secara tiba-tiba kurasakan. Entahlah aku sudah lama tidak memakai seragam sekolah, ini membuat ku seperti merasakan perasaan nostalgia. Padahal aku masih muda tapi sudah sok sekali seperti sudah lama tidak bersekolah.

Buru-buru aku memakai seragam ku dan menyambar tas panjang berisi katana kesayangan ku dari samping lemari.

Aku menahan gerakan ku sejenak sebelum menyentuh gagang pintu kamarku. Seutas senyum muncul dari sudut bibirku secara spontan.

Gagang pintu ku putar dan pintu pun ku buka. Sebuah pemandangan pagi hari yang menyegarkan tentunya.

"Selamat pagi [Name]! Apa kau sudah siap untuk hari pertama mu disini?" Entah datang darimana pria albino ini secara tiba-tiba muncul didepan kamar asrama ku.

"HUWAAAAAA SIALAN! KAU MUNCUL DARIMANA?! KAU HAMPIR MEMBUNUH KU DENGAN SERANGAN JANTUNG!" Aku spontan berteriak karena tidak akan menyangka pria ini akan muncul secara tiba-tiba didepan kamarku.

Sementara aku masih mengatur nafas ku yang terengah-engah karena kaget, dia malah tertawa kencang seolah puas mengerjaiku.

"Baiklah! Apa kau sudah siap bertemu dengan teman-teman baru mu? Mereka sudah menunggu dilapangan, akan lebih baik jika kita segera kesana" Dia kemudian berjalan mendahului ku dengan maksud menunjukkan jalan kepadaku.

Aku tidak menjawab dan langsung mengekorinya seperti anak ayam yang mengikuti kemanapun induk nya pergi. Tapi secara tiba-tiba ia berhenti dan menengok kebelakang atau lebih tepatnya menengok kearah ku.

Satu alis ku naikkan tanda kebingungan dengan tingkah pria ini. Apa yang dia lakukan?

"Kenapa kau berjalan dibelakang?" Tanyanya.

Lagi-lagi aku heran, apa maksud dari pernyataan nya? Memangnya aneh jika aku berjalan dibelakangnya? Namun tiba-tiba ia menarik ku kesamping nya.

"Begini lebih baik" Tutur nya kembali.

Dia kembali memandang ku yang disampingnya dan tersenyum lebar sambil tertawa kecil. Tetapi mengapa aku malah berpikir dia lucu jika tersenyum dan tertawa seperti itu.

Kami kembali berjalan. Tapi kenapa aku malah terlihat seperti kecambah disamping pohon yang menjulang tinggi ketika disampingnya. Sebenarnya aku yang terlalu pendek atau dia yang terlalu tinggi?

𝙇𝙊𝙑𝙀 𝘼𝙉𝘿 𝘾𝙐𝙍𝙎𝙀 | 𝙂𝙊𝙅𝙊 𝙎𝘼𝙏𝙊𝙍𝙐Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang