True Love | 20 (Bonus)

113 11 0
                                    

5 bulan berlalu, waktu yang ditunggu-tunggu Jevan pun tiba. Hari ini Harun pulang ke Indonesia dengan gelar Sarjananya.

Harun bilang kalau ia lulus dengan nilai yang sempurna. Berbicara mengenai kelulusan, Jevan juga berhasil mendapat gelar Sarjana Sains dengan nilai yang tak kalah sempurna.

Saat ini Jevan tengah bersiap untuk menjemput Harun di bandara. Tentunya ia tidak sendiri, ia akan pergi bersama orang tua Harun.

“Jevan, udah siap? Mama Papa Harun udah di depan, tuh.” panggil Bunda dari luar kamar Jevan.

“Iya, Bun. Ini Jevan masih pake sepatu.”

Jevan segera mengikat tali sepatunya dan barulah ia bergegas turun ke lantai 1.

“Bun, Yah, Jevan berangkat dulu, ya?” pamit Jevan.

“Iya, hati-hati.” Jevan pun menghampiri calon mertuanya di depan rumah.

“Ma, Pa, Jevan udah siap. Ayo berangkat,” ujar Jevan.

“Ayo, Pa, Jevan udah nggak sabar ketemu Harun, tuh!” ledek Mama Harun. Jevan tersipu malu.

“Mama jangan gitu, Jevan jadi deg-degan, nih!” protes Jevan. Mama dan Papa Harun pun tertawa.

“Kamu pasti kangen banget sama Harun, ya?” kata Papa Harun.

“Kangen banget-banget-banget!”

Lagi-lagi orang tua Harun tertawa menganggapi Jevan.

“Tahan dulu, ya. Harun udah sampai, kok, barusan bilang Mama.” Jevan hanya mengangguk.

Tentang hubungan Jevan dan Harun yang lebih dari sahabat itu. Orang tua keduanya sudah tau, mereka tak bisa berbuat apapun selain mengiyakan. Mereka juga tidak marah, toh, perasaan itu hadir dengan sendirinya, mau dipaksa hilang pun tidak akan bisa.

20 menit perjalanan, tibalah mobil Papa Harun di bandara. Jevan turun dengan tidak sabaran, ia memandang sekeliling mencari dimana keberadaan Harun.

Tidak lama, Jevan pun melihat sosok Harun berjalan mendekat dari arah toilet. Karena Jevan yang sudah tidak bisa menahan rasa rindu, ia berlari ke arah Harun dan memeluknya, membuat Harun sedikit terhuyung ke belakang karena terjangan tiba-tiba dari Jevan.

“Harun!!!”

Harun tertawa renyah, ia tau pasti bahwa Jevan sudah sangat tidak sabar untuk bertemu dengannya.

“Gue kangen banget sama lo!”

“Gue juga kangen banget sama lo, Jev.”

Orang tua Harun hanya tersenyum melihat sepasang kekasih itu.

“Lo baik-baik aja, kan?” tanya Harun begitu ia melepas pelukan Jevan.

Jevan mengangguk, “Gue baik-baik aja. Beberapakali sempet nangisin lo, sih, gara-gara lo nggak balik-balik.”

“Kan gue masih skripsi, toh, sekarang gue udah di hadapan lo. Udah lega?”

Jevan menggelengkan kencang, Harun bingung dibuatnya.

“Belum lega kalo lo belum cium gue,” ujar Jevan lirih.

Harun tertawa kencang, ia kira kenapa ternyata hanya karena ciuman? Lucu sekali bocah pecandu bibirnya itu.

“Iya-iya, nanti di rumah. Jangan disini, nanti dilihatin orang!” Jevan pun mengangguk patuh.

“Ehem! Mama Papa disini, loh. Nggak mau peluk juga?” sindir Mama Harun.

Harun menoleh dan tersenyum. Ia berjalan ke arah kedua orang tuanya dan memeluk mereka.

“Harun kangen sama kalian.”

TRUE LOVE || HyunJeong ft. TXTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang