“Ayo, yang kelas 10 silakan ambil formulir ekskulnya! Jangan lupa isi nomor telepon yang aktif di kolom yang ada, karena nanti konfirmasi ekskul dikirim melalui pesan! Bagi yang sudah mengisi, langsung dikumpulkan di meja sebelah sana, ya!” ujar guru BK memberi instruksi melalui mikrofon.
“Harun, lo udah belom?” tanya Jevan yang baru saja selesai mengisi formulir pendaftaran ekstrakurikuler.
“Udah, tinggal ngumpulin,” jawab Harun.
“Yaudah, ayo ngumpulin!” Jevan melihat sekitar terlebih dahulu sebelum menuju meja pengumpulan formulir.
“Tapi, masih rame banget itu.” Harun menatap ragu pada kerumunan siswa kelas 10 yang ada di aula.
“Kalo lo nungguin sampe sepi, keknya masih nanti, deh! Ayo, buruan kumpulin, disini panas banget nggak betah gue, pengen cepet balik ke kelas.”
Jevan yang memang orangnya tidak sabaran, dengan segera menarik tangan Harun dan menyerobot kerumunan. Meskipun sesekali tersenggol siswa lain.
“Aduh! Santai aja, sih!” bentak Jevan ketika seorang siswa mendorongnya cukup keras.
“Eh, sorry sorry, ini gegara temen gue yang dorong-dorong mulu. Lo nggak apa?”
Tatapan Jevan terkunci pada seorang siswa tinggi yang baru saja menabraknya dengan keras. Lama ia menatap, sampai siswa itu harus memanggilnya beberapa kali.
“Hello?”
Jevan tersadar. “Eh, iya, gue nggak apa.”
“Sini, gue bantu kumpulin,” kata siswa itu sembari meminta kertas formulir milik Jevan dan Harun.
“Thanks.”
‘Anjir, ganteng banget! Siapa namanya tadi? Bego, nggak liat name tag-nya!’ batin Jevan terpukau.
“Udah, biasa aja kali ngeliatinnya!” sindir Harun. Jevan pun menatapnya tajam.
“Ck, apa sih!” Lantas Jevan bergegas kembali menuju kelasnya.
*
“Lo mau langsung pulang?” tanya Jevan.
“Iya, gue udah dicariin nyokap, suruh bantuin siap-siap buat arisan katanya. Males banget,” jawab Hesa dengan nada malas yang terdengar jelas.
“Kalian berdua?”
“Karena ortu kita bertiga ini bestie, jadi kita berdua juga disuruh bantuin.”
“Yah, padahal gue mau ajak kalian jajan boba sama Harun. Tapi, yaudah kalo kalian sibuk. Gue cabut dulu, ya. Bye!” Jevan terlihat kecewa, karena rencananya mengajak bermain teman barunya harus gagal.
“Bye, Jev, Run!” Hesa melambai pada 2 sahabat itu.
Saat di perjalanan, Jevan dan Harun tentunya berbincang.
“Harun, sekalian jalan-jalan ke mall enak, deh, hehe...”
“Ngadi-ngadi, lo! Baru juga hari pertama sekolah, disangkanya bolos kita nanti sama satpam mall! Mana kita pulangnya jam segini lagi!” sentak Harun kaget.
“Eleh! Gue pengen ayam pok-pok!” raung Jevan tak terima. Bahunya merosot begitu mendengar apa yang Harun katakan adalah benar adanya.
Mendengar pekikan tak terima dari sang sahabat, Harun pun memberi saran, “Kita pulang dulu ganti baju, baru kesana gimana?”
KAMU SEDANG MEMBACA
TRUE LOVE || HyunJeong ft. TXT
Romansa"Hesa, gue titip ini, tolong kasih ke Jevan kalo menurut lo waktunya udah tepat." -Harun Haidar "Harun, lo dimana? Maafin gue, gue nyesel udah nggak percaya sama lo!" -Jevan Adrian [lokal] -update 2 hari sekali, rutin- Start : 24 April 2022 Finish :...