PROLOG

3.8K 241 55
                                    

Hallo bestie!

Mohon dibaca dulu bentar....

Maaf sebelumnya, ceritanya aku rombak. Tapi tenang aja, nggak semua. Cuma ada sedikit perubahan. Kalo kalian mau baca ulang silahkan, tapi kalo nggak juga gapapa. Aku gak maksa, karena memang alurnya juga tetap sama.

Aku minta tolong banget sama kalian yang udah mau mampir. Tolong bantu ramaikan cerita ku ini, promosiin ke teman-teman kalian gitu. Sebelumnya juga, tolong bantu vote dan komennya.

Btw, bacanya jangan cuma prolog nya aja yaa hehe<3

!!PERINGATAN!!

JANGAN MEMBAWA CERITA LAIN KE LAPAK INI!

DILARANG UNTUK MEMPLAGIAT!!!

Oke guyss.... Tolong tandai jika terdapat kesalahan kata ya!

Typonya bertebaran....

JANGAN LUPA FOLLOW!

🙏🙏🙏

Happy Reading🖤

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading🖤

✮✮✮

"GARAAAAAAA," teriak seorang gadis menghampiri meja belakang segerombolan lelaki yang terlihat tampan semua. Lalu kemudian memukul meja itu dengan keras menggunakan buku bergambar kucing yang selalu di bawanya.

Sudah tidak heran lagi bagi seluruh siswa-siswi di kelas XII IPA 1. Tapi tetap saja, teriakan gadis itu sangat melengking dan mengganggu gendang telinga. Tidak lupa juga, dengan pukulan di meja yang menimbulkan suara keras dan mengejutkan semuanya.

Lelaki yang diteriaki itu menatap tajam sang pelaku. Tapi gadis itu? Dia sama sekali tidak takut hanya dengan tatapan yang terlihat mematikan itu. Gadis itu membalasnya tak kalah tajam dengan tatapan sinis nya.

"Kenapa sih neng cantik?" tanya lelaki berlesung pipi.

"Diem lo!" sinis gadis itu dengan tatapan galaknya.

"Duh, ngeri cuy," ucap pelan lelaki tadi.

"Lo!" tunjuk gadis itu kepada lelaki yang mempunyai tatapan mata tajam. "Bayar uang kas!" tagihnya galak.

"Bacot," sarkas lelaki itu.

Gadis itu terlihat emosi tidak lupa dengan tatapan galaknya. Matanya menyorot tajam lelaki itu. Tatapan sinis yang selalu gadis itu perlihatkan benar-benar terlihat mengerikan.

"Gue gak mau tau, lo harus bayar sekarang!" titahnya mutlak tidak ingin dibantah.

"Gak," cuek lelaki itu.

"Orang kaya tapi gak mampu bayar," cibir gadis itu.

"Ck," lelaki itu berdecak sembari menatap tajam gadis itu.

"Apa lo?" galaknya dengan mata melotot. "BAYAR SEKARANG! GUE GAK MAU TAU." Teriaknya di depan wajah lelaki itu.

"Berisik! Mulut lo bau," ujarnya pedas.

"Dasar cowok cabe-cabean!" gadis itu menggulung-gulung bukunya kesal dengan ucapan yang tidak di filter dari lelaki itu.

"Cewek sinting!" balas lelaki itu dengan tatapan tajamnya.

"Gue laporin ke Bu Risna, tau rasa lo!" ucapnya sinis lalu kemudian memukul kepala lelaki itu menggunakan buku yang telah digulung nya.

Gadis itu sangat pemberani dan tak kenal takut. Lihat saja! Lelaki itu tengah menahan amarahnya dan menatapnya tajam bak elang yang siap memangsanya kapan saja.

Siswa-siswi di kelas itu sangat terkejut dengan perilaku gadis itu barusan. Bahkan, ketiga sahabat dari lelaki itu pun tak kalah terkejutnya dengan yang dilakukan gadis itu barusan.

Bagaimana tidak terkejut? Selain tatapan mata tajam lelaki itu yang mematikan, mulut lelaki itu pun sangatlah pedas. Maka dari itu, hanya gadis itu saja yang berani melawannya dan bahkan nekat memukul kepala lelaki itu menggunakan buku. Benar-benar harus kuat mental dengan semprotan lelaki bermata tajam itu.

✮✮✮

Kanigara Zeon Valderon

Kanigara Zeon Valderon

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Zazkia Cahyanavi

Zazkia Cahyanavi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

٭٭٭٭٭

Terimakasih yang udah mau mampir💜

Semoga kalian semua suka dan nggak bosan ya❤❤❤

YUK FOLLOW AKUN INI👇

Tiktok        : @nonomilky16



Jangan lupa untuk tekan bintang✩✩✩

Lanjut? Komen ya...

Lopelope selangit buat kalian❤❤❤

Sekian, Terima Kasih Nana🙏

ᥫ᭡ᥫ᭡ᥫ᭡ᥫ᭡ᥫ᭡

KANIGARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang