PART 22

711 48 4
                                    

Hallo!

Maaf banget buat teman-teman yang udah nunggu cerita "Kanigara" update lagi. Beberapa bulan kemarin, aku benar-benar disibukan sama tugas sekolah guys. Aku bahkan baru buka wattpad lagi sekarang ini. Sampai sekarang juga masih sibuk, tapi aku kangen dengan ceritaku ini karena udah lama gak update, makanya aku sempatin buat melanjutkan🥺🖤

 Sampai sekarang juga masih sibuk, tapi aku kangen dengan ceritaku ini karena udah lama gak update, makanya aku sempatin buat melanjutkan🥺🖤

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

TOLONG BERI VOTE DAN COMMENT!!!

MOHON MAAF JIKA TERDAPAT KESALAHAN KATA🙏

Jangan lupa follow...

🖤🖤🖤🖤🖤

✮✮✮

Istirahat kali ini, Zazkia tengah berada di taman belakang sekolah. Hanya duduk seorang diri sambil dengan mendengarkan lagu menggunakan earphone.

"Kenapa?" suara dingin Kanigara yang tiba-tiba saja datang menghampiri mampu mengalihkan pandangan Zazkia yang sedang melamun.

Sontak, Zazkia langsung berdiri dan hendak pergi. Kanigara ikut berdiri dan langsung mencekal sebelah tangan gadis itu.

Tatapan Zazkia langsung menyorot tajam terhadap Kanigara. "Lepas!" titah Zazkia dengan nada datar.

Kanigara tetap diam masih tidak melepaskan cekalannya. Itu membuat Zazkia harus menahan emosi yang sudah bergejolak. Tatapan Kanigara kepada Zazkia sedaritadi terlihat dalam walaupun dengan wajah dingin lelaki itu. Kanigara sama sekali belum mengalihkan pandangannya ke arah lain. Zazkia yang merasa ditatap seperti itu pun, bertambah kesal dengan lelaki menyebalkan ini.

"Kenapa?" tanya Kanigara lagi dengan nada pelan.

"Lepasin tangan gue!" galak Zazkia tidak menghiraukan pertanyaan Kanigara.

"Lo kenapa? Gak biasanya," acuh Kanigara lalu melepaskan cekalan tangan gadis itu.

"Bukan urusan lo!" sinis Zazkia.

"Ada masalah?" tanya Kanigara sambil dengan memasukkan sebelah tangannya disaku celana.

"Sejak kapan lo peduli?" balas Zazkia masih dengan tatapan sinisnya.

"Gue nanya, belum tentu peduli."

Zazkia benar-benar dibuat geram oleh lelaki ini. Kedua tangan gadis itu terkepal erat. Zazkia menghela nafas kasar. Sorot mata galak, Zazkia perlihatkan juga dengan tatapan sinisnya.

"Minggir! Gak usah halangin jalan gue!" titah Zazkia dengan kekesalannya.

Kanigara langsung menyingkir ke samping. Sebelum melangkahkan kakinya, Zazkia memberikan tatapan sinisnya kepada lelaki itu.

Zazkia segera berjalan menuju kantin. Tapi tidak disangka, Kanigara malah mengikutinya dibelakang gadis itu. Hal itu membuat Zazkia terlihat kesal apalagi dengan tatapan siswi-siswi di Koridor yang menyorot kearahnya, tepatnya ke arah kanigara.

KANIGARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang