PART 3

1.6K 144 16
                                    

TOLONG BERI VOTE DAN COMMENT!!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

TOLONG BERI VOTE DAN COMMENT!!!

MOHON MAAF JIKA TERDAPAT KESALAHAN KATA🙏

Jangan lupa follow...

🖤🖤🖤🖤🖤

✮✮✮

Kanigara dan ketiga sahabatnya tengah berada di markas ANTRAXS. Tepatnya, markas ini terdapat di dalam hutan yang jarang dilalui orang-orang. Ini adalah markas pertama mereka. Markas ini sangat tersembunyi dan tidak ada yang mengetahuinya selain geng ANTRAXS itu sendiri. Musuh terbesarnya pun tidak ada yang mengetahui markas ini. Mereka hanya tahu markas yang dekat sekolah dan terdapat warung kecil.

Sekarang, keempat inti geng itu tengah berkumpul di sebuah ruangan khusus yang hanya untuk mereka berempat. Rupanya, ada pembahasan yang sangat serius.

"Kumpulin semua anggota buat besok," titah Kanigara kepada ketiga sahabatnya.

"Kenapa Gar? Emang besok ada apa?" tanya Darwin yang tengah mengunyah permen karetnya. Memang, lelaki satu ini sangat menyukai permen karet. Menurutnya, sehari tanpa permen karet itu rasanya hampa dan serasa mau mati. Huh, sangat lebay sekali.

"Tawuran nih pasti, yakan?" Zaidan, lelaki berlesung pipi itu bertanya.

Kanigara mengangguk, "geng LORIDZ bakal nyerang sekolah kita," ucap Kanigara dengan sorot mata tajam dengan mengepalkan kedua tangannya.

Brak!

Secara bersamaan kedua lelaki itu menggebrak meja di depannya lalu kemudian saling tatap. "Gak bisa dibiarin! Kita harus gerak cepat," ujar Darwin dengan emosi menggebu-gebu.

Zaidan mengangguk membenarkan. "Enak aja mereka mau nyerang sekolah kita. Kalo mau bales dendam yah ke kita bukannya ke sekolah," lelaki itu pun terlihat emosi.

"Jam 2," ucap Jevran yang sedaritadi hanya diam.

Kanigara yang mengerti menganggukkan kepalanya. Sedangkan, Darwin dan Zaidan hanya saling tatap. Rupanya, mereka bingung dengan ucapan Jevran barusan.

"Jev, lo ngomong gak bisa panjangan dikit apa?" ujar Zaidan dengan nada kesalnya. Sedangkan, Jevran hanya melirik nya sekilas lalu menatap Kanigara.

"Mereka nyerang tepat jam 2 siang," ucap Kanigara dengan wajah dinginnya. Tidak lupa juga, dengan tatapan mata tajamnya.

"Sekolah kan bubar jam 3 sore," Darwin berucap.

KANIGARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang