PART 9

1.3K 104 11
                                    

TOLONG BERI VOTE DAN COMMENT!!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

TOLONG BERI VOTE DAN COMMENT!!!

MOHON MAAF JIKA TERDAPAT KESALAHAN KATA🙏

Jangan lupa follow...

🖤🖤🖤🖤🖤

✮✮✮

"BAYAR UANG KAS, SEKARANG!"

"GUE GAK MAU TAU,"

"TERUTAMA BUAT YANG TUNGGAKAN NYA BANYAK."

Zazkia berteriak dengan lantangnya di depan kelas dengan menampilkan wajah galak dan tatapan sinis. Terlihat sekali gadis itu tengah emosi dengan menahan amarah. Sembari dengan memegang penggaris kayu. Sesekali dengan memukul papan tulis di depannya.

Teman-teman sekelasnya pun terlihat takut dengan gadis yang memang terkenal galak itu. Sontak saja, mereka segera maju untuk membayar uang kas. Tapi tidak semua, karena masih ada beberapa temannya yang terlihat santai dan tidak terlalu peduli, seperti para lelaki di kelasnya.

Zazkia menahan emosinya dengan dada yang sudah bergemuruh hebat. Mulai mencatat satu persatu dari teman-temannya yang tengah membayar. Di sebelah gadis itu pun terdapat Mayla, sahabatnya. Memang! Sahabatnya itu selalu menemaninya dan membantunya.

"BIMA, BAYAR UANG KAS GAK LO!" Mayla tiba-tiba berteriak lalu menghampiri tempat duduk lelaki yang diteriaki nya itu.

Bima yang melihat gadis itu berjalan mendekat, segera mengambil ancang-ancang untuk kabur. Tetapi sebelum itu terjadi, Mayla langsung menarik kerah seragam lelaki itu dari belakang.

"Cepatan bayar! Emangnya lo mau kena marah sama bestie gue?" Mayla menyorot tajam.

"Lo udah nunggak tiga minggu! Gue rasa uang lo juga bayak, bayar uang kas lima ribu dalam satu minggu gak akan buat lo bangkrut kan?" Mayla terus saja berceloteh.

Bima, selaku ketua kelas hanya bisa berdecak dengan gadis di hadapannya ini. "Bawel banget sih lo jadi cewek!" gerutunya kesal yang langsung dibalas dengan pelototan tajam oleh Mayla.

Pandangan Zazkia mengarah pada keempat lelaki yang baru saja akan menginjakkan kaki di kelas. Langsung saja, Zazkia segera mencegatnya dengan merentangkan kedua tangannya. Menghalangi langkah keempat inti geng itu yang ingin menuju meja belakang.

"Bayar!" tagihnya galak dengan membawa penggaris kayu di tangan kanan.

"Apa susahnya bayar uang kas? Bayarnya juga cuma lima ribu dalam seminggu. Kalian kaya, otomatis uang jajan kalian juga banyak---," Zazkia menjeda ucapannya sebentar dengan nada yang terdengar sewot. "Bayar uang kas aja gak mampu," lanjutnya dengan cibiran.

"Gampang itu mah, lulus nanti kita bayar," ujar Darwin yang tengah mengunyah permen karetnya.

"Lo pikir kebutuhan di kelas ini nggak banyak?!" Zazkia berucap galak dengan emosi.

KANIGARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang