PART 11

1.3K 90 14
                                    

TOLONG BERI VOTE DAN COMMENT!!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

TOLONG BERI VOTE DAN COMMENT!!!

MOHON MAAF JIKA TERDAPAT KESALAHAN KATA🙏

Jangan lupa follow...

🖤🖤🖤🖤🖤

✮✮✮

Setelah tadi berpamitan kepada ketiga sahabatnya. Sekarang Kanigara tengah mengikuti mobil merah di depannya. Ya! Lelaki itu mengikuti Zazkia, si gadis galak. Rupanya, Kanigara cukup penasaran dengan gadis itu.

Tepat saat mobil itu berhenti di sebuah supermarket. Kanigara ikut memberhentikan motornya dan parkir dengan jarak yang lumayan jauh.

Dapat dilihat, Zazkia turun bersama dengan seorang lelaki yang mungkin seumuran juga. Tapi.... dari bentuk tubuhnya, Kanigara sangat tidak asing dengan lelaki itu. Apakah pemikiran Kanigara benar? Arghh! Dirinya sungguh dibuat penasaran sekali oleh mereka berdua. Terutama oleh gadis itu.

Baiklah, Kanigara mulai masuk mengikutinya secara diam-diam dengan menjaga jarak dari mereka.

Beberapa saat, mereka berdua rupanya menuju arah kasir. Kanigara pun langsung mengambil langkah dan berdiri tidak jauh. Lalu, saat mereka akan kembali keluar dan lelaki itu membalikkan tubuhnya. Kanigara sedikit terkejut saat melihat wajah lelaki itu.

Kanigara menghela nafas kasar. Dugaannya benar. Tapi pertanyaannya, ada hubungan apa diantara mereka berdua? Sampai bisa sedekat itu. Apalagi saat Kanigara melihat lelaki itu yang tengah merangkul Zazkia dan gadis itu sendiri pun tidak menolak dan malah membiarkannya. Ck, melihatnya saja merasa kesal sendiri.

Saat kedua orang itu sudah kembali memasuki mobilnya, Kanigara yang akan melangkahkan kakinya keluar. Tetapi baru saja satu langkah berjalan, Kanigara terpaksa menghentikan langkahnya saat tiba-tiba ponsel di saku celananya berdering pertanda ada telpon masuk. Langsung saja, Kanigara merogohnya dan menempelkan nya di daun telinga tanpa melihat siapa yang menelponnya.

"Hm," nada malas Kanigara yang menyapanya lebih dulu.

"Kamu tidak senang Papa telpon?" ucap orang disebrang sana, yang ternyata Dareen selaku Papa Kanigara.

Sontak, Kanigara langsung melihat ponselnya yang ternyata nama Papanya yang tertera di layar. Lalu setelahnya, menempelkan kembali benda pipih itu.

"Nggak kok Pa, aku seneng,"

"Kamu lagi ada masalah?"

"Nggak,"

"Kamu baik-baik aja kan disana?"

"Iya Pa,"

"Papa mau ngasih tau sama kamu sekaligus mengingatkan, mulai sekarang kamu harus lebih hati-hati."

KANIGARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang