Kebenaran

810 112 3
                                    

"Kenapa jadi begini?" Nobara menatap tak percaya sosok di depannya, setelah mendengar semua penjelasan pria itu ia jadi takut dengan masa depannya sendiri.

"Kenapa ayah berbohong padaku?"

Benar, orang yang membawanya keluar dari apartemen adalah ayah kandungnya sendiri. Nanami mengajaknya ke sebuah kafe di dekat gedung apartemen, ia berniat mengungkapkan semua pada putri semata wayangnya ini. Awalnya Nobara tak menyangka sang ayah yang sudah tak bernyawa kembali dengan keadaan tanpa cacat sedikit pun, namun memang inilah kenyataan yang menghampiri Nobara. Nanami juga menjelaskan kalau dirinya adalah seorang bos yakuza, memiliki perselisihan antara klan Zenin yang kini jadi tempat ia bernaung.

"Maafkan ayah" sesal Nanami. Hanya itu, hanya kalimat itu yang bisa ia sampaikan, rasa penyesalan begitu memukul dirinya, terlambat mengakui hingga Naoya bergerak lebih cepat dari yang ia duga.

"Kenapa ayah menyuruhku menikah dengan wanita itu kalau hubungan kalian tidak akur?"

"Ayah terpaksa melakukan itu, ayah tidak mau ada perpecahan lagi, cukup dengan petinggi sebelum ayah yang berselisih dengan mereka"

"Ayah berkata begitu karena ibu kan?" napasnya tercekat kala putrinya mengatakan hal yang mengejutkan.

Nobara tersenyum kecut, ia terkekeh mengingat seberapa kelam masa lalunya, dan sekarang sang ayah kembali dengan membawa kabar buruk dan kekecewaan.

"Aku tau kalau ibu juga anggota yakuza, aku sempat berpikir kenapa ibu rela jadi simpanan padahal ayah cuma karyawan biasa. Ternyata kekhawatiran ku benar" Nobara menunduk, ia memandangi segelas teh yang ia pesan. Hatinya remuk, dipermainkan oleh orang yang paling ia percaya. Setelah ditipu tentang kematian sang ayah, sekarang Nobara harus menghadapi kenyataan kalau pernikahannya ini cuma sebatas pengekang perselisihan antara klan belaka. Apa sebegitu tak berguna ia dimata orang-orang? Bahkan malam ini Nobara baru mengetahui semuanya.

"Kalian semua sama saja" nada bicaranya terdengar dingin, muak ia dengan kekonyolan hidupnya. Hatinya terlalu kecewa menerima kenyataan pahit yang seolah menertawakan hidupnya.

"Maafkan ayah Nobara, tapi ini semua demi kebaikanmu"

"Kebaikan apanya? Aku cuma anak diluar nikah, kenapa ayah repot-repot mengurusi masa depanku?" Nobara menggenggam tanganya erat, sangat takut mengadapi semuanya setelah ia tahu seberapa besar ia terlibat. Padahal sudah bahagia karena bisa menerima yakuza sedikit demi sedikit, nyatanya fakta dan permainan gila ini membuat Nobara semakin membenci mereka. Seakan sang ayah sudah menjualnya pada yakuza lain.

"Jangan berkata begitu, ayah sangat menyayangimu, kau anak ayah"

"Kenapa ayah membiarkanku dilecehkan dan diam saja saat ibu dibunuh?" iris oranye itu menatap sang ayah berkaca-kaca, masa lalu kelam yang membuatnya selalu dikelilingi kabut ketakutan. Yang membuatnya sulit berinteraksi dan mempercayai orang lain.

"Kalau begitu wanita itu seharusnya tau latar belakang orang yang mau ia nikahi, aku benarkan?" Nanami bungkam, perkataan Nobara seperti menampar habis dirinya. Ia tak mengira Nobara akan memberinya pernyataan yang mengejutkan begini, Nanami tak bermaksud untuk menghancurkan kehidupan putrinya, ia tahu bagaimana hubungan kedua orang ini, Nanami yakin jika Maki bisa menjaga putrinya dengan baik, tapi Nobara masih tak mengingat masa lalu mereka.

Brak!

Keduanya tersentak kaget saat orang yang baru saja dibicarakan muncul sambil menggebrak meja. Maki menatap dingin orang yang sekarang telah jadi ayah mertuanya.

"Cukup sampai di sini" ujar Maki tanpa basa-basi. Wajah tenangnya memang membuat orang tak khawatir, namun Nanami tahu jika Maki bukanlah orang yang gegabah dalam menyerang, semakin tenang wanita itu maka semakin besar ancaman di depan mata.

My Yakuza Wife [MakiNoba]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang