Berita Baik Atau Buruk

857 98 6
                                    

Entah sudah berapa kali Maki mondar-mandir di depan kamar mereka, ibunya ada di dalam bersama dokter. Untungnya dokter kepercayaan keluarga Zenin selalu datang tepat waktu, tapi tetap saja semua itu tak menggugurkan rasa cemas yang melanda si yakuza.

Tatkala pintu terbuka, Maki langsung menghampiri dokter, wajah khawatirnya bisa terbaca lantaran Maki jarang sekali menunjukkan ekspresinya kepada orang lain.

"Bagaimana kak Shoko?"

"Dia baik-baik saja"

"Apa dia sakit?"

"Tidak" Nada bicara wanita berambut panjang itu terdengar sangat tenang.

"Jadi, Nobara kenapa?" Senyuman tipis terukir di bibir sang dokter, ia menepuk bahu Maki pelan sembari mengangguk.

"Nobara dan janinnya baik-baik saja, dia hanya butuh istirahat"

Setelah mengatakan itu Shoko pamit meninggalkan Maki. Belum sempat bertanya malah sudah ditinggal pergi, Maki menukik alis dalam, ekspresinya terkejut bukan main. Maki yakin kalau telinganya tidak salah menangkap informasi.

Belum sempat melangkah masuk ke dalam kamar, tepukan pelan menyadarkan Maki dengan keadaan. Kini pria bersurai hitam tengah menatap heran ke arahnya.

"Kau baik-baik saja?" Tanya pria itu.

Suaranya teduh, paras tampan dan lagi jangan lupa tatapan mata yang sering kali menunjukkan ekspresi dingin. Tidak, sebenarnya ia adalah sahabat Maki sedari kecil. Okkotsu Yuuta namanya.

"Nobara ..." Setelah mengatakan itu ia melangkah memasuki kamar.

Pintu kamar ia buka, ada Nobara yang sedang duduk sembari bersandar pada headboard, ada ibunya juga di sana, menatap Maki dengan wajah senang. Mereka berdua tersenyum, namun tak ada yang memberitahu Maki apa yang sebenarnya terjadi.

"Apa yang terjadi?"

"Tadi kak Shoko bilang Nobara dan janinnya baik-baik saja. Nobara kau ..." Lanjut Maki.

Kekehan kecil terdengar, wajah kebingungan Maki membuat Nobara gemas. Kalau ia bisa memotret wajah linglung itu mungkin akan ia cetak dan ditempel di ruang tamu apartemen mereka.

"Iya, aku hamil" kata Nobara dengan suara lembut.

Sekarang gantian, kaki Maki yang melemas setelah mendengar perkataan Nobara. Ia langsung menghampiri Nobara, memeluk sang istri dan memberi beberapa kecupan singkat di dahi Nobara. Yuuta dan ibu Maki hanya tersenyum, jarang sekali wanita tegas ini mendapatkan kebahagiaannya sendiri.

"Kak sudah, masih ada orang lain" Ucap Nobara sambil menepuk-nepuk punggung Maki pelan.

"Maaf, aku terbawa suasana" Ucapnya kikuk.

"Jarang sekali bisa melihat wajah khawatir Maki" Nobara melirik ke asal suara, dapat ia cium bau alpha yang keluar dari pria itu. Aromanya seperti kopi yang menenangkan.

"Perkenalkan, dia temanku" Ujar Maki, pria itu tersenyum tipis, ia melambai sembari memperhatikan gadis cantik yang sedang melihatnya bingung.

"Salam kenal, aku Okkotsu Yuuta, sahabat Maki"

"Eum, salam kenal. Nobara, Z-zenin Nobara" Suaranya memelan diakhir, sebenarnya Nobara juga belum terbiasa dengan marga itu.

"Kalau membutuhkan sesuatu tidak perlu sungkan memanggilku" Ucap Yuuta ramah.

"Terima kasih, tapi kenapa tiba-tiba kak Maki mengenalkanku pada kak Okkotsu?"

"Yuuta, panggil saja Yuuta" Nobara mengangguk setelah si pemilik nama berujar.

My Yakuza Wife [MakiNoba]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang