[KABAR GEMBIRA!!]
Setelah 1 tahun 9 bulan menetap di dunia manusia, Norman berhasil membangun beberapa perusahaan dan punya banyak uang. Jadi, utang ke Mike yang banyak itu dilunasi dan sebuah rumah baru dibeli.Rumah itu terletak di kawasan elit yang cukup strategis. Halamannya sangat luas dan bangunannya terdiri dari tiga lantai. Semua anak bahan makanan pindah ke sana hari ini.
Ray duduk di kasur barunya sambil memandang ke luar jendela. Dia sudah selesai menata barangnya di lemari dan meja belajar. Ray gak mau turun ke bawah karena pasti disuruh beresin dapur atau ruangan lainnya. Kemudian Norman masuk sambil membawa tumpukan kertas.
"Kandang ternaknya gede amat," komentar Ray sambil melihat Isabella yang sibuk memasukkan para hewan ternak ke rumah baru mereka.
"Iya, itu buat ayam, Mama mau jualan telur dan sayur." Balas Norman yang sibuk menata kertas di meja kerjanya.
Ray kaget, tapi dia diam saja. Dia kira Isabella cuma bercanda soal membuat peternakan. Tapi dipikir-pikir Isabella memang peternak ulung. Mulai dari rumput, bunga, buah, sayur, ayam, kambing, sapi, bahkan anak kecil bisa tumbuh baik di bawah pengawasannya. Wajar saja kalau dia mau buat usaha.
Pasti menurut Mama sayur dan telur adalah yang paling mudah. Ray setuju saja, lagipula anak-anak sudah lebih besar dan bisa ikut membantu.
"Bos!" Tahu-tahu Vincent masuk lewat pintu kamar yang terbuka.
"Bos beneran gak mau kamar sendiri?" Lanjutnya dengan heboh dan penuh rasa bersalah, karena dia dapat kamar sendiri.
"Enggak, kamar ini kan besar. Lagian lebih mudah bicara sama Ray kalau begini."
"Boss yakin? Bukannya lebih enak sendiri?"
"Iya Vincent. Kalau dikasih kamar sendiri aku nangis nanti." Jawab Norman dengan asal.
"Oh...oh..." Vincent tiba-tiba gelagapan, karena niatnya buat mindahin kamar Norman diam-diam kayaknya ketahuan.
"Oke Boss, aku balik dulu ya." Cepat-cepat Vincent keluar lalu menutup pintu.
"Nangis kenapa tuh? Oh aku tahu! Si Kaisar ternyata takut tidur sendirian!" Sindir Ray sambil berdiri menuju meja belajarnya.
"Enggak lah! Enak aja! Kamar di sini kan terbatas. Lagian lebih mudah begini kan?"
"Iya sih. Tapi kenapa meja di sini ada empat sih?" Tanya Ray sambil melihat empat meja besar yang dilengkapi kursi putar dan rak buku di belakangnya.
"Itu satu buat kerja, satu lagi buat belajar. Jadi masing-masing dapat dua meja."
"Lah heboh amat. Satu juga cukup kan?"
"Enggak! Jangan dicampur nanti bingung. Ayo pisahin sekarang!" Balas Norman dengan nada mengancam.
Ray sebenarnya malas. Dia kan sudah merapikan semua materi kuliah dan file pekerjaannya sebagai wakil pemimpin perusahaan di meja terdekat dari kasurnya. Tapi sebagai anak yang baik, dia pun pergi ke mejanya.
"Meja yang ini mending buat belajar atau kerja?" Tanya Ray sambil menunjuk meja yang sudah ditempatinya.
"Buat belajar aja." Jawab Norman cepat. Menurutnya meja dekat kasur bikin Ray lebih mudah istirahat atau tidur. Dia jelas memilih Ray tidur meninggalkan kuliahnya, daripada tidur meninggalkan pekerjaannya.
***
[House tour dulu biar gak penasaran.]
Rumah ini dibangun di atas tanah yang luas banget (Tapi masih lebih luas Grace Field). Ada halaman belakang untuk menjemur baju dan bermain, halaman kanan untuk tempat kebun sayur dan kandang ternak, halaman kiri untuk garasi tempat menyimpan kendaraan, dan halaman depan berisi taman yang tidak terlalu besar.
Bangunan rumahnya sendiri berwarna putih, dengan atap hitam dan bergaya modern klasik. Ada tiga tingkat. Kamar tidur ada di lantai dua dan tiga. Kamar mama, suster, dan anak-anak yang lebih kecil ada di lantai dua. Sedangkan Yugo, Lucas, dan anak-anak yang lebih besar di lantai paling atas.
Di sayap kanan lantai satu ada dapur dan ruang makan. Di sayap kiri lantai satu ada perpustakaan dan ruang musik. Sedangkan di tengah lantai satu yang luas ada aula, ruang tamu, dan ruang keluarga.
[Sekian House Tour yang singkat ini.]
。◕‿◕。
---------------------
21-Okt-2022
KAMU SEDANG MEMBACA
Keseharian di Dunia Manusia
Fanfiction[The Promised Neverland Fanfiction] Cerita keseharian para bahan makanan setelah pergi ke dunia manusia.