Bertahan hidup di dunia manusia rasanya susah juga. Makanan, tempat tinggal, dan keamanan sih sudah terjamin. Yang bikin susah itu cari kerja. Yugo udah muter-muter kota tiap hari, tapi sampai sekarang masih belum dapat kerja.
Padahal, anak-anak yang jauh lebih muda dari dia udah pada punya kerja. Zack misalnya, bocah itu udah mulai kerja dari tiga minggu lalu. Ada juga Pepe yang kerja di kedai, dan Gillian yang kerja di salon dekat rumah. Sedangkan Yugo sampai sekarang cuma bisa ngurusin kambing sama ayam.
Sebenarnya Yugo bukannya merasa tidak berguna karena belum dapat pekerjaan, buktinya pagi ini dia mau mandiin para kambing. Dia cuma mau dapat gaji, apalagi kemarin Oliver habis gajian, walau semua uangnya dikasih ke Norman buat modal.
Yugo bertugas masuk kandang untuk mengajak semua kambing ke tempat mandi, sementara Lucas yang siapin air mandinya. Sesuai permintaan Mama Isabella, semua kambing di sini harus mandi seminggu tiga kali pake sabun dan lulur.
Padahal Yugo lagi suntuk, mulutnya dari tadi cemberut dan tangannya sibuk gosok kambing satu-satu, eh malah ada yang kabur. Mana tuh kambing masih penuh busa. Udah gitu busanya jatuh-jatuh di atas rumput, bisa diomelin Isabella dia nanti.
"Nyebelin banget dasar kambing! Awas aja, dipotong baru tahu rasa!"
Dibandingkan petak umpet Lewis, ngejar dan nangkap kambing lari sih gampang banget buat Yugo. Tapi kan tetap saja pake tenaga, mana lagi males.
***
Sore harinya, para penghuni rumah berkumpul di halaman belakang. Hari ini tiba-tiba aja Lucas bilang kalau mau ada acara bakar-bakar.
Makanan sudah tersaji di atas meja-meja. Ada burger, sup kentang, kue, jus jeruk, marshmallow, coklat, salad, dan buah potong. Sedangkan hidangan utama malam ini adalah kambing bakar utuh tanpa kepala yang masih dimasak Lucas.
Zazie menunjuk-nunjuk hidangan utama dengan bangga, karena dia yang bantu motong kepala kambingnya. Kenapa? Ya karena yang lain pada tahu cara Gupna. Sementara Zazie sudah terbiasa menebas iblis, jadi jelas memenggal kambing hal mudah buat dia.
Lucas yang memimpin doa sebelum makan dimulai. Tidak lama kemudian, suasana berubah jadi ribut. Menu utama selesai dimakan, dan sekarang waktunya makan dessert prasmanan. Saking ributnya, tidak ada yang sadar kalau Yugo tidak ikut makan daritadi.
Yah, manusia itu sih gak akan marah sekalipun makanannya habis sampai dia gak kebagian, yang penting dendamnya terbalas. Yugo jalan dengan dramatis ke arah kandang kambing. Mulutnya senyum-senyum gak jelas (tolong jangan dibayangin takutnya kebawa mimpi buruk), dan tangannya bawa kepala kambing.
Benar sekali, kambing yang dimasak jadi kambing guling tanpa kepala adalah kambing yang tadi kabur waktu dimandikan.
Yugo masuk ke dalam kandang dan menggantung kepala kambing itu di langit-langit. Maksudnya sih buat mengancam kambing lain biar gak macam-macam dan nurut, tapi mereka pada tidur jadi gak liat.
***
"Apaan ini? Ya ampun!"
Isabella kaget begitu pagi-pagi ke kandang kambing dan menemukan satu kepala kambing tergantung. Dia lalu buru-buru kembali ke rumah. Sambil menangis dramatis Isabella muter-muter di sekeliling rumah untuk nyari siapa yang masang kepala kambing. Dia kan takut kalau anaknya ada yang ikut aliran sesat.
Begitu tahu Yugo yang menggantungnya, Isabella berhenti menangis dan langsung lari secepat kilat ke kamar bocah besar itu.
Kebetulan Yugo baru keluar kamar, masih sambil kucek-kucek mata. Tanpa basa-basi Isabella mengeluarkan kepala kambing dari balik roknya (kan bahaya kalau kelihatan anak kecil) lalu dilempar ke muka Yugo.
Padahal masih ngantuk, mata juga masih setengah merem, mana nyawa belum kekumpul, eh mukanya udah ditubruk sama muka si kambing.
"Maaf, maaf, maaf. Tidak akan saya ulangi lagi. Maafkan saya."
Yugo minta maaf sampai bungkuk bungkuk, kayaknya kalau Isabella gak pergi dia bakal sampai sujud. Gak lagi-lagi deh bikin Isabella marah, kasian mukanya.
P.s: Tolong jangan pernah tanya Yugo siapa first kiss nya.
-----------------
8-Apr-2022
KAMU SEDANG MEMBACA
Keseharian di Dunia Manusia
Fanfiction[The Promised Neverland Fanfiction] Cerita keseharian para bahan makanan setelah pergi ke dunia manusia.