Percakapan Adam dan Zazie

56 9 1
                                    

Pagi ini Paula mengintip anak-anak lambda yang sedang belajar membaca dan bicara. Sebenarnya tugas Paula pagi ini adalah mengurus anak-anak peternakan massal, seperti mengajak mereka bermain dengan mainan yang membantu tumbuh kembang otak, menyuapi mereka makan, atau mengajari mereka berjalan. Tapi, karena biasanya para anak lambda belajar di ruangan besar di samping ruang rawat anak-anak dari peternakan massal, dia pun memutuskan untuk mengintip sebentar.

Niatnya sih cuma lihat dari depan pintu, tapi Paula melihat ada dua orang anak yang duduk berhadapan. Seharusnya sih itu biasa saja, tapi para anak lambda jarang sekali terlihat mengobrol satu sama lain. Karena itu Paula mendekat, dia penasaran apa yang sebenarnya mereka bicarakan.

Ternyata dua anak itu adalah Adam dan Zazie. Paula jadi merasa senang, sejak dulu dia ingin sekali mengobrol dengan Adam.

Zazie: N

Adam: 2

Zazie: O

Adam: 2

Zazie: R

Adam: 1

Zazie: M

Adam: 9

Zazie: A

Adam: 4

Zazie: N

Hah? Apaan tuh? Kenapa ngomongnya cuma satu karakter. Apa jangan-jangan mereka punya bahasa sendiri? Paula mulai panik. Kan gawat kalau mereka gak bisa bicara dengan yang lain dan malah punya bahasa sendiri.

Adam: Norman!

Zazie: 22194!

Lalu Adam dan Zazie sama-sama bilang 'betul' sambil menunjukkan kertas masing-masing yang ditulisi dengan spidol warna hitam.

"Adam dan Zazie hebat!" Paula berseru sambil bertepuk tangan. Ternyata mereka sedang menebak kata dari ejaan yang diberikan.

Zazie yang melihat Paula pun melambaikan tangannya, sedangkan Adam yang duduk di hadapannya hanya ikut menoleh dan menatap Paula.

"Nah, sekarang kalian coba yang ini ya!"

Paula memberikan kertas dengan tulisan 'berjalan' pada Zazie dan kertas dengan tulisan 'bermain' pada Adam. Tidak lupa, dia juga mengambil kertas yang sebelumnya mereka bawa.

"Aku pergi dulu ya, kalian lanjutkan saja belajarnya. Dadah!"

Paula melambaikan tangannya sebentar, lalu segera menuju ruangan sebelah. Sambil berjalan cepat, dia melihat dua buah kertas di tangannya dengan heran.

Norman
22194

Kalau mau belajar membaca dan bicara bukannya lebih baik pakai kata kerja atau kata benda, daripada pakai nama orang atau susunan angka begini.

"Pagi Paula! Tugasmu di ruang sebelah bukan?"

"Pagi juga Vincent. Iya aku ingat kok, aku cuma ingin lihat-lihat sebentar." balas Paula sambil meletakkan kertas yang dibawanya di atas meja besar mirip meja guru yang ada di depan ruangan.

"Oh, kukira kau lupa, maaf ya." Vincent berkata sambil menyiapkan materi pelajaran hari ini, karena sekarang jadwalnya untuk mengajari anak-anak lambda.

"Iya, gapapa. Aku duluan ya."

Paula pun mempercepat jalannya. Kalau dia terlambat, bisa-bisa para suster kewalahan.

Saat melihat wajah Vincent sebelum menutup pintu ruangan, Paula tiba-tiba ingat kertas pertama yang dibawa Adam dam Zazie. Sepertinya, sekarang dia tahu siapa yang menulis nama dan susunan angka itu.

------------------
2-Mei-2022

Keseharian di Dunia ManusiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang