Danus Ray (Bagian 2)

46 8 0
                                    

"Aku pulang!"

Tiba-tiba pintu depan terbuka, dan tampaklah Vincent yang baru pulang kuliah.

"Eh ada Boss dan Ray!" Entah kenapa dia masih memanggil Norman dengan sebutan Boss.

"Oh, hai Vincent! Aku jualan parfum nih, coba deh, kayaknya Norman bakal bilang kalau baunya enak." Tiba-tiba Ray berbicara dengan semangat.

"Hah? Emang kapan aku bilang baunya enak?"

"Nih coba!"

Tahu-tahu botol parfum itu sudah ada di bawah lubang hidung Norman. Bau coklat langsung menyerang indera penciumannya. Nyengat banget baunya, hampir aja dia bersin.

"Iya, lumayan enak kok." Norman akhirnya mengeluarkan suara setelah hidungnya terbiasa dengan bau parfum yang disodorkan Ray.

"Tuh kan! Norman bilang enak baunya."

"Oh! ...boleh deh, aku beli satu."Ucap Vincent sambil mengeluarkan dompet dari saku celananya.

Setelah proses jual beli selesai, Vincent pamit undur diri ke kamarnya. Ray langsung tersenyum puas ke arah Norman.

"Teknik marketing macam apa itu? Pake bawa-bawa aku segala, berasa ditumbalin deh."

"Gapapa dong, namanya juga usaha. Eh, gimana kalau Norman aja yang beli ini semua?"

"Hah? Ngapain aku beli parfum satu kardus? Lagian nanti laporanmu gimana?"

"Gampang, tulis aja saudaraku suka banget parfumnya, terus dia beli semuanya."

"Dih, gamau, enak aja!"

"Aku pulang!"

"Lho? Don? Kok udah pulang?" Norman bertanya heran, soalnya biasanya anak-anak sekolah itu pulang sore.

"Oh, aku mau ambil barang yang ketinggalan."

"Don! Sini dulu! Aku jualan parfum nih, harganya murah kok! Kamu beli ya, terus pake ke sekolah, yang banyak biar baunya kecium kemana-mana. Nanti kalau temanmu nanya, bilang kakakku jual. Oke?"

"Hah? Kok maksa amat?" Don merasa heran, tapi tiba-tiba dia jadi merasa kasihan dan memasang wajah sedih

"Sekarang Ray kerja jadi sales parfum?" Di dalam pikirannya, Don tahu kerja jadi sales pasti berat.

Norman tertawa lagi, dia lalu cepat-cepat pergi dari ruang tamu, kan gawat kalau dia dilempar lagi. Sementara Ray kehilangan kata-kata untuk ketiga kalinya.

"Enggak, ...enggak kok. Ini tugas kuliah."

"Oh..."

Akhirnya tanpa banyak bicara Don beli satu botol parfum lalu pergi ke kamarnya, meninggalkan Ray yang kembali merasa frustasi melihat jumlah parfum yang masih banyak.

Ujung-ujungnya cuma ada satu teman kelas Don yang mau beli parfum coklat itu. Akhirnya Ray pun menjual sisanya di acara pasar loak.

---------------------
09-Jun-2022

Keseharian di Dunia ManusiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang