"Aku mau ke mall, ada yang mau ikut?" tanya Gilda dengan semangat begitu memasuki ruang keluarga.
"Aku sebenarnya mau, tapi udah ada janji kerja kelompok. Gilda sendirian?" balas Emma dengan sedih.
"Enggak kok, sama Anna juga."
Mendengar jawaban itu Emma pun merasa lega, karena awalnya dia kira Gilda akan pergi sendiri.
"Aku ikut deh, mau beli jaket," jawab Don sambil berdiri dari tempat duduknya. Dia lalu pergi ke kamarnya untuk siap-siap.
"Aku juga, eh maksudnya aku sama Jin juga ikut." Balas Hayato setelah diskusi sambil bisik-bisik dengan Jin.
"Oke! Ada lagi yang mau ikut?"
"Aku udah ada rencana," jawab Nat.
"Aku mau main game aja," ucap Oliver.
"Aku mau ngerjain tugas," sahut Vincent.
"Males pergi, nitip aja boleh ga?" tanya Barbara."Nitip apa?" balas Anna.
"Pulpen yang warna-warni sama spidol."
"Boleh, uangnya mau dikasih sekarang apa nanti?" tanya Anna lagi.
"Kalian siap-siap dulu sana!" kata Gilda pada Hayato dan Jin yang masih duduk sambil menonton tv.
"Lho, perginya sekarang?" Hayato malah balik bertanya.
"Iya, kami udah siap lho..." jawab Gilda dengan sedikit kesal sambil memamerkan baju bagus yang dipakainya.
Hayato dan Jin langsung pergi ke kamar untuk bersiap-siap, sementara Anna mendengarkan titipan Barbara yang ternyata harus spesifik, merk tertentu dan warna tertentu.
***
Don, Hayato, dan Jin belajar satu hal hari ini. Jika ingin pergi ke mall bersama para perempuan sebaiknya tanya dulu apa yang ingin mereka lakukan. Kalau spesifik dan jelas, misalnya mau beli rok di toko A atau beli alat tulis di toko B, barulah mereka akan ikut.
Karena hari ini Gilda dan Anna cuma mau jalan-jalan dan lihat-lihat, jadilah kegiatan ini membuat tiga laki-laki yang ikut bingung serta lelah.
Mereka tidak berpencar saat datang. Pertama-tama Don membeli jaket, lalu mereka pergi ke toko alat tulis untuk membeli titipan Barbara. Setelah itu mereka makan di restoran sushi, dan karena Hayato dan Jin pergi cuma untuk makan, selanjutnya giliran Anna dan Gilda.
Mereka bilang mereka mau lihat-lihat, dan kalau ada barang yang bagus mungkin mereka akan beli. Tapi ternyata mereka memasuki hampir setiap toko yang ada.
"Ada kursi!" Don nyaris berteriak begitu mereka memasuki toko sepatu.
Tanpa basa basi ketiga anak laki-laki itu langsung berjalan cepat dan duduk berdempetan di kursi ungu yang tidak lebar-lebar amat itu.
"Nitip ya," ucap Anna sambil tersenyum.
Don menerima tas kertas berisi beberapa aksesori rambut yang dibeli di toko sebelumnya.
"Game Fifa tuh seru gak sih?" Jin membuka obrolan.
"Aku gak pernah main sih," balas Don.
"Aku juga gak pernah, tapi kata temenku seru," ucap Hayato.
"Hmm... cari review game yang bagus dimana ya?" gumam Jin sambil melihat Anna dan Gilda mencoba sepasang sepatu merah.
"Di webiste maigame, gamer terkenal suka bikin review di sana..."
Belum selesai Don bicara, Gilda datang dan mengajak mereka untuk pergi ke toko lain. Don pasrah saja, dia harus membawa belanjaan Anna yang tadi dititipkan.
Sekelompok anak itu sudah menjelajahi seluruh toko di lantai 2 dan hampir setiap toko di lantai 1. Jin kira dua gadis itu sudah selesai dan mereka akan segera pulang. Tapi, tiba-tiba Anna melihat toko baju yang baru buka di dekat lift.
Don, Hayato, dan Jin hanya bisa menghela nafas. Mereka jelas tidak bisa menolak. Jadi, yang bisa mereka lakukan adalah mencari kursi begitu berada di dalam toko, yang sayangnya tidak ada.
"Kalau aku duduk di lantai gimana?" tanya Jin yang kakinya sudah sangat pegal.
"Hah? Jangan lah, malu nanti!" bantah Don.
"Tapi pegel banget, mana gak ada kursi lagi," Hayato ikut bersuara.
"Tuh kan, ayo duduk!" Jin merasa senang karena ada yang setuju.
"Jangan di lantai lah, apa kita keluar aja?" Don masih berusaha membantah.
"Oh aku tahu, biar gak malu kita duduknya jauh-jauhan aja, terus duduk di tempat tersembunyi biar gak kelihatan, di belakang pajangan itu misalnya, kan dari depan gak kelihatan tuh," usul Jin.
Don masih ragu dan ingin membantah, matanya mencoba mencari kafe atau toko makanan terdekat. Sayangnya dia tidak menemukannya.
"Terserah deh, aku capek!" Hayato bersuara dengan nada kesal yang kelelahan. Setelah itu dia mendudukkan dirinya dengan asal di antara baju-baju yang tergantung.
Don menarik lengan Hayato, memintanya untuk berdiri lagi. Dia kira Jin akan membantunya, tapi anak laki-laki itu malah mencoba duduk di dekat kaki manekin. Untungnya Don mendapat ide saat melihat Anna dan Gilda yang sedang memegang baju.
"Ikut aku!" perintah Don sambil mengambil sebuah kemeja kotak-kotak yang terpajang.
Akhirnya mereka bertiga bisa duduk sambil meluruskan kaki dengan tenang di dalam ruang ganti toko yang cukup luas.
---------------------
12-Apr-2023
KAMU SEDANG MEMBACA
Keseharian di Dunia Manusia
Fanfiction[The Promised Neverland Fanfiction] Cerita keseharian para bahan makanan setelah pergi ke dunia manusia.