Sekolah Baru

67 10 0
                                    

Emma awalnya kesal karena Norman dan Ray nyuruh dia sekolah, padahal mereka berdua kerja sambil kuliah. Bukan karena merasa kalah sih, tapi karena Emma juga mau bantu cari uang.

"Kalau bodoh ya sekolah dulu!" Itu kata Ray.

"Aku mau Emma sekolah dan ketemu banyak teman baru. Salah satu pembantu Mike juga bilang kalau sekolah itu asyik." Ini kata Norman.

Emma sadar sih, kalau otaknya gak sepintar Norman atau Ray, tapi dia tetap ngeyel mau bantu kerja. (Gak ngeyel gak Emma dong)

Tapi akhirnya Emma setuju setelah dibujuk Norman tiap hari, dibujuk Mama Isabella, dibujuk anak-anak GF, dibujuk anak-anak GP, dibujuk anak-anak Lambda, bahkan sampai dibujuk mama dan suster peternakan lain. Ribet emang anaknya.

Besok sudah hari senin, dan waktunya masuk sekolah. Karena besok hari pertama, semua anak merasa bersemangat sampai tidak bisa tidur. Para Mama sampai gak tahu lagi berapa kali mereka nyuruh anak-anak itu tidur.

Emma bangun lebih pagi karena sekarang jadwalnya untuk menyiapkan sarapan. Dia pergi ke dapur untuk mengambil roti dan sup yang baru selesai dimasak. Begitu anak-anak mulai berdatangan ke meja makan dengan penampilan rapi, Emma kembali ke kamar untuk ganti baju.

Baju sekolah Emma itu seragam kemeja putih dengan blazer warna merah marun, rok biru kotak-kotak, dan dasi merah marun. Setelah selesai ganti baju, Emma menyisir rambut, mengambil tasnya, lalu kembali ke meja makan yang sudah penuh.

Hampir semua anak sekolah di SD dan SMP negeri yang tempatnya tidak jauh dari rumah, dan mereka pakai baju bebas. Sedangkan Emma, Violet, Barbara, dan Cislo yang sudah SMA pakai seragam. Kenapa Emma sudah SMA? Ya dia kan pintar. Lagian dia gak mau terlalu lama sekolah, mau cepat-cepat bantu kerja.

"Kok baju kalian lucu!"

Gilda langsung histeris begitu melihat empat anak SMA memakai seragam. Dia kan juga mau pake baju lucu dan bagus.

"Ini kan seragam, lagian baju Gilda juga bagus." Emma berusaha menenangkan.

"Kenapa cuma SMA yang pake seragam?"

"Soalnya itu SMA swasta yang harus pake seragam, sedangkan kalian SD dan SMP negeri." Jawab Ray.

"Nanti Gilda juga bisa pakai seragam kalau sudah SMA." Tambah Emma.

Bukannya pilih kasih, tapi memang pemilihan sekolah cuma berdasarkan jarak. Mana sekolah yang paling dekat, ya anak-anak sekolah di sana. Kebetulan SD dan SMP terdekat itu SD dan SMP negeri yang masih satu kompleks. Sedangkan SMA paling dekat itu SMA swasta. Lagian, anak-anak SMA juga dapat beasiswa dan tidak perlu bayar lagi, jadi semuanya sama.

"Jadi ingin sekolah juga..." Norman bergumam sambil melihat Cislo dari atas sampai bawah. Menurutnya seragam SMA laki-laki bagus juga.

"Nyesel nih?" tanya Ray.

"Enggak, ... enggak kok. Lagian aku harus kerja, udah kuliah juga."

Norman dan Ray lalu diam sambil membayangkan seperti apa mereka dalam balutan seragam SMA. Seandainya bisa kuliah sambil SMA, mereka berdua pasti mau.

***

Karena jaraknya gak dekat-dekat amat, anak-anak berangkat naik bus. Dan begitu datang, bus sekolah kuning itu langsung penuh sama anak-anak bahan makanan. Bahkan, ada yang belum masuk dan harus menunggu bus selanjutnya.

Karena SMA swasta tidak punya layanan bus sekolah, Emma berangkat naik sepeda. Dia naik sepeda sambil membonceng Violet, sementara Cislo membonceng Barbara, soalnya cuma ada dua sepeda.

Setelah sepuluh menit, mereka akhirnya sampai di bangunan SMA yang besar dan megah dengan banyak lapangan luas.

Pertama-tama mereka harus ikut acara sambutan awal semester, lalu ke ruang kepala sekolah untuk mengetahui kelas masing-masing, karena mereka murid baru.

"Syukur ya Emma kita sekelas."

"Iya nih, untung ya."

"Tadi katanya kelas 3d ada di lantai dua."

"Oke. Kita duluan ya!" Seru Barbara sambil melambaikan tangan dan menarik lengan Cislo menuju ruang kelas mereka.

"Ruang kelas 1a di ujung lorong kan?"

"Iya, ayo!" Jawab Emma sambil menggandeng tangan Violet.

***

Emma suka banget sekolah barunya. Kelasnya punya meja dan kursi yang bagus, dan dia juga dapat loker untuk menyimpan barang. Selain itu, di sekolahnya juga ada kantin untuk makan siang, kolam renang indoor, ruang klub, auditorium, ruang musik, serta lab fisika, kimia, biologi, dan komputer dengan fasilitas lengkap.

Teman-teman barunya juga baik, mereka bahkan menawarkan diri untuk menemani Emma dan Violet berkeliling sekolah saat jam istirahat.

-------------------
10-Apr-2022

Keseharian di Dunia ManusiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang