Wish serta BX dan kawan-kawan sekarang sudah berkumpul di depan markas. Mereka semua sudah bersiap untuk menjalankan misi menangkap seomul. Mereka sudah membawa peralatan bela diri yang lengkap, mulai dari senapan, pisau, alat kejut listrik, bahkan obat bius juga.
Mereka pun berangkat setelah semuanya siap, walaupun matahari baru muncul, mereka dengan semangat menjalankan misi yang sepertinya akan berhasil ini. Di tengah perjalanan, mereka semua hanya terdiam, dikarenakan faktor lelah juga, beberapa juga ada yang terlelap. Sebab perjalanan akan memakan waktu yang lama, mereka pun akan bergantian mengemudi dan yang lain beristirahat.
Untuk saat ini, Wish yang mengemudi, di sampingnya ada BX yang tengah fokus menatap jalanan. Tidak ada yang berniat membuka pembicaraan, keduanya fokus dengan pekerjaan mereka masing-masing.
"Bang," Wish membuka suara setelah cukup lama terdiam.
BX pun menoleh, dia tidak berucap dan hanya menatap Wish.
"Menurut lo berapa persen kita bakal berhasil?"
BX terdiam sejenak, dia merasa Wish sedang bercanda,"100%?"
"Yakin bang?"
"Yakin gak yakin kita harus yakin lah," BX terkikik, "lagian lo kenapa tiba-tiba jadi pesimis gini sih?"
"Gue juga gak tahu bang, gue kayak belum siap aja ketemu dia lagi," Wish menjeda ucapannya, "kalo liat dia tuh, langsung keinget Seogul."
"Keinget masa lalu tuh wajar, tapi gak baik juga terlalu larut dalam kesedihan di masa lalu. Lo gak usah selalu merasa bersalah, lo gak salah kok."
"Makasih, bang," lirih Wish
"Lo dulu aja bisa menang lawan dia, dan gue yakin lo juga bakal menang,"
Wish hanya terdiam, jujur dia sedang overthinking. Dia takut jika bencana yang besar akan terulang lagi jika terjadi kesalahan.
"Keknya lo capek deh, biar ganti gue aja yang nyetir," BX menawarkan.
Wish pun menyetujuinya, mungkin memang lebih baik dia mengistirahatkan pikirannya agar tidak memikirkan hal yang buruk.
Setelah berkendara selama berjam-jam, mobil mereka berhenti di sebuah ladang yang berbatasan langsung dengan hutan. Lokasi mereka saat ini sangat jauh dari perkotaan, mereka berada di pedesaan yang terletak di kota Incheon, salah satu kota yang berbatasan langsung dengan kota Seogul. Disini tidak terlihat satu pun penduduk yang lewat, memang tempat ini terlihat seperti desa yang telah ditinggalkan karena penduduknya pindah ke kota.
Tanpa pikir panjang, mereka semua segera turun dari mobil. Melihat suasana yang seperti ini, jelas sekali tempat ini sangat cocok untuk persembunyian seomul. Mereka melihat sekeliling, tidak ada seorang pun untuk ditanyai. Mereka seperti kehilangan jejak, padahal sudah sampai di puncak misi mereka.
"Gak ada seorangpun disini, apa desa ini emang gak ditinggalin?" tanya Hyunsuk yang matanya masih sibuk melihat sekeliling.
"Kayaknya gitu, tapi bukan berarti disini gak ada orang sama sekali," timpal Yonghee.
"Wish, lo ngerasa sesuatu? atau ngelihat sesuatu?" tanya BX melihat Wish yang masih diam saja sambil menatap hutan yang jauh di depan mereka.
"Gue ngerasa ada seomul disini, mungkin gue bisa lacak pake indra penciuman gue," Wish menjawab.
Tanpa pikir panjang, Wish segera melangkah maju, menuju ke arah Selatan. Hutan yang amat lebat berada tepat di depan mereka, arah itu juga menuju kota Seogul. Mereka semakin yakin jika seomul itu ada di sekitar sini.
Yang lain hanya mengikuti kemana Wish melangkah, tidak baik jika berpencar dalam keadaan seperti ini. Langit mulai gelap, mereka pun menyalakan senter dari ponsel mereka masing-masing. Langkah demi langkah membawa mereka masuk ke dalam hutan yang penuh dengan pepohonan besar. Suasananya semakin mencekam, angin yang berhembus cukup kencang juga membuat suhu semakin dingin.
KAMU SEDANG MEMBACA
[ii]Thereafter | EPEX ☑
Fanfiction❛sᴇǫᴜᴇʟ ᴏғ ʟᴏᴄᴋ ᴅᴏᴡɴ❜ Kisah mereka setelah selamat dari tragedi besar yang menggemparkan satu negara. ᴇᴘᴇx ғᴛ ᴄɪx ✢𝓢𝓽𝓪𝓻𝓽 » ¹¹·¹¹·²¹ ✢𝓔𝓷𝓭 » ³¹·⁰⁷·²²